Breaking News:

IMBAS Istri Tak Jujur Positif Covid-19, Kini Paru-paru Suami Menghitam Lalu Sekeluarga Meninggal

Kisah istri tak jujur positif Covid-19, kini berujung tragedi, paru-paru suami menghitam, akhirnya satu keluarga meninggal.

Shutterstock
Ilustrasi. 

Pada kondisi itu menurut Delawalla, mereka akan menyembunyikan infeksi yang mereka miliki karena takut akan dihakimi dengan kasar, dipersalahkan atas kecerobohan mereka.

3. Takut akan stigma

Ketika seseorang dinyatakan positif terinfeksi virus corona, mereka tidak senang ketika publik memandang mereka buruk.

"Melihat diri mereka sendiri sebagai suatu hal yang berbahaya dan atau mematikan bukanlah gagasan yang ingin dialami seseorang tentang diri mereka," ungkap Saniyyah Mayo, seorang terapis pernikahan dan keluarga berlisensi di Los Angeles.

Stigma publik juga bisa membuat seseorang menyalahkan diri mereka karena positif Covid-19 mereka atau malu tentang diri mereka bahkan jika mereka sudah mengikuti pedoman kesehatan dengan cukup baik.

“Pengalaman ini sayangnya menciptakan stigma yang kuat terkait dengan hasil tes positif Covid-19,” jelas Stuempfig.

“Stigma biasanya tidak dikaitkan dengan penyakit menular, tetapi karena sifat pandemi jangka panjang ini, sayangnya stigma yang terkait akan memiliki dampak yang langgeng pada kesehatan mental dan fisik kita. Hal itu dapat memperdalam kecemasan, depresi, dan isolasi yang sudah sangat menonjol selama pandemi ini."

Sangat umum untuk merasa malu karena terpapar virus dan mungkin menularkan kepada orang lain, ungkap Laura Boxley seorang pakar saraf klinis bersertifikat di Ohio State Wexner Medical Center.

Tetapi manfaat dari berbagi informasi diagnostik untuk melindungi kesehatan orang jauh lebih besar daripada perasaan malu tersebut.

4. Berpengaruh pada keuangan

Tidak semua pekerjaan memungkinkan seseorang bekerja dari rumah atau mengambil hari libur ketika sakit. Oleh karena itu, banyak orang tidak sanggup melewatkan gaji mereka.

Banyak kasus di mana para pekerja yang terinfeksi Covid-19 masih harus bekerja demi terhindar dari kekurangan keuangan.

“Banyak orang mengalami dilema moral tentang keharusan kembali bekerja atau merawat anggota keluarga mereka,” kata Stuempfig.

“Mereka mungkin tidak yakin bagaimana melakukan pendekatan itu setelah mereka dites positif. Selain itu, mereka mungkin tidak memiliki sumber daya keuangan untuk menunda hidup mereka selama satu atau dua minggu saat melakukan karantina sendiri.

Hal ini terutama berlaku untuk orang tanpa gejala karena mereka merasa baik-baik saja secara fisik sehingga sulit untuk percaya bahwa mereka dapat menjadi ancaman bagi orang lain.”

Sumber: Kompas.com
Tags:
VenezuelaVeronica Garcia FuentesJose Antonio GomezCovid-19
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved