Alih Profesi, Ini Nasib Anak Buah Dukun Ningsih Tinampi saat Ditinggal ke Turki, Cari Makan Sendiri
Ditinggal ke Turki, anak buah dukun pengobatan alternatif Ningsih Tinampi kini alih profesi, begini keadaannya sekarang
Penulis: Nafis Abdulhakim
Editor: Ika Putri Bramasti
Mereka enggan menerima uangnya sebelum Bu Ning datang.
Setelah menjual hasil panen, mereka pun mengisi perut yang kosong di pinggir jalan.
"Kita cari sarapan, makan seadanya," ungkap anak buah Ningsih.
Masa Lalu Ningsih Tinampi Sebelum Berpenghasilan Rp 72 Juta/Hari, Dulu Hidupnya Susah
Ningsih Tinampi mulai populer setelah video-video dirinya sedang mengobati pasien banyak ditonton publik.
Kini wanita yang membuka praktik di daerah Pasuruan itu telah banyak dikenal dan menerima antrean pasien hingga mencapai 30 ribu.
Antrean itu bahkan baru bisa selesai pada tahun 2021.
Jika dihitung sehari bisa menangani 100 orang, maka untuk pasien sebanyak 30 ribu orang baru akan selesai dalam waktu 300 hari nonstop.
"Kalau daftar hari ini, giliran berobatnya Januari 2021," kata petugas pendaftaran, Febi, di tempat pengobatan Ningsih, Desa Karangjati, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Kamis (28/11/2019), dikutip TribunSolo.com.
Calon pasien yang mendaftar mendapatkan nomor antrean.
Mereka dikenai biaya saat pengobatan sebesar Rp 300 ribu untuk jalur reguler.
Namun banyak pasien yang memilih jalur khusus (cepat) dengan membayar Rp 1,5 juta karena antrean sangat banyak.
Melihat besaran uang pendaftaran, dalam sehari, Ningsih diprediksi bisa mendapatkan mahar pengobatan hingga Rp 60 juta untuk 40 pasien jalur cepat.
Itu adalah uang dari jalur cepat, belum dihitung tarif biasa Rp 300 ribu per pasien.