PILUNYA Pengantin di Sumedang, Orangtua Tewas Tertimbun Longsor Beberapa Jam Sebelum Akad Nikah
Duka mendalam pengantin di Sumedang, orangtua tewas tertimbun tanah longsor beberapa jam sebelum akad nikah digelar, simak kisahnya!
Editor: Apriantiara Rahmawati Susma
TRIBUNSTYLE.COM - Duka mendalam dirasakan Indri Febrianti (23) setelah terjadinya musibah bencana tanah longsor di Dusun Bojong Kondang, Desa Cihanjuang, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Sebab sejatinya, momen bahagia yang dinanti dalam hidupnya, karena akan dipersunting Dani Rusmawan (29) harus tertunda beberapa jam sebelum hari H akad dan pesta pernikahan dilangsungkan.
Karena, beberapa jam sebelum saat bahagia itu tiba, musibah bencana tanah longsor terlebih dahulu menghampiri hingga membuyarkan hari bersejarah dalam hidup pasangan muda Indri dan Dani ini.
Kedua orangtua Indri terkubur longsor
Ya, tak hanya itu, duka mendalam juga dirasakan Indri karena dalam bencana longsor tersebut harus kehilangan kedua orangtuanya.
Orangtua Indri, Kusnandar dan Neni Rohaeni, tercatat menjadi dua dari 40 korban tewas yang tertimbun tanah longsor susulan di Desa Cihanjuang pada Sabtu (9/1/2021) petang pukul 19.30 WIB, tersebut.
Baca juga: TEBUSAN Rp 400 Juta Dikira Orangtua Candaan, Fathan Ditemukan Tewas dengan Jasad Terikat Mengenaskan
Baca juga: VIRAL Kasus Jeongin, Bayi Adopsi Disiksa Orangtua Angkat hingga Meninggal di Usia 16 Bulan
Baca juga: Dijodohkan Orangtuanya, Gadis 13 Tahun Pasrah saat Dipaksa Nikah, Jadi Istri ke-5 Pria 48 Tahun
Akad dan pesta pernikahan yang sejatinya akan dilaksanakan pada Minggu (10/1/2021) harus ditunda.
Meski masih dalam suasana berkabung, akad nikah yang sejatinya akan dilanjutkan dengan pesta meriah tetap dilaksanakan secara sederhana.
Akad nikah tetap dilaksanakan
Meski berbanding terbalik dengan apa yang telah direncakan sebelumnya karena dilangsungkan tanpa pesta pernikahan, akad nikah pasangan Indri dan Dani berjalan khidmat dan penuh makna.
Ya, akad nikah sederhana pasangan Indri dan Dani ini dilangsungkan di rumah kakak kandungnya, Dede, di Dusun Naringgul RT 02/04, Desa Sawahdadap, Kecamatan Cimanggung, Kamis (28/1/2021) pagi pukul 09.00 WIB.
Saat akad tersebut, Indri tampak tegar, tetap menahan duka mendalam yang dialaminya karena harus kehilangan kedua orangtuanya di momen sakral dalam hidupnya ini.
Calon suami, Dani, justru terlihat goyah karena beberapa kali terlihat menahan air mata untuk tidak turun ke pipinya.
"Sekarang Indri resmi menjadi istri saya. Mulai sekarang, saya yang bertanggungjawab, sekuat tenaga saya akan menjaganya, melindunginya, mengasihinya. Kami ikhlas menerima cobaan yang Allah berikan dengan adanya musibah longsor kemarin," ujar Dani kepada Kompas.com, usai mengucap akad di samping Indri.
Baca juga: NEKAT Ambil HP dalam Rumah, Nahas Gita Tewas Ketiban Rusun saat Gempa Susulan: Jatuh Tepat di Kepala
Tak kuasa menahan sedih

Indri sendiri tak kuasa berbicara dan enggan berbicara saat wartawan mencoba bertanya padanya.
Di tempat yang sama, Kepala Desa Sawahdadap Suganda mengatakan, meski dilangsungkan secara sederhana tanpa pesta pernikahan dan hanya dihadiri keluarga terdekat, akad nikah pasangan muda ini berjalan khidmat.
"Pesan saya buat Indri dan Dani, dengan musibah longsor yang terjadi bisa tabah karena kembali lagi kepada takdir dari Yang Maha Kuasa, bahwa manusia hanya merencanakan.
Tapi kepastian waktu dan kondisi ada di tangan Yang Maha Kuasa," ujar Suganda kepada Kompas.com.
Dengan kejadian longsor itu, kata Suganda, setiap musibah dan cobaan yang diberikan kepada umatnya, pasti mengandung maksud dan tujuan.
"Namun, kita sebagai manusia biasa tidak mengetahuinya.
Kita hanya bisa berharap dan berdoa. Semoga musibah longsor menjadikan hikmah dan barokah.
Hikmah untuk selalu berbuat baik, barokahnya semoga kebaikan itu langgeng di duna dan akhirat.
Terutama bagi pasangan Indri dan Dani. Semoga pernikahannya sakinah, mawaddah, warahmah," tutur Suganda.
Wakil Bupati Sumedang jadi saksi nikah
Senada, Wakil Bupati Sumedang Erwan Setiawan yang menjadi saksi pernikahan pasangan Indri dan Dani mendoakan agar pasangan ini dapat mengarungi bahtera rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah.
"Saya merasa terhormat bisa hadir di tengah-tengah keluarga Indri dan Dani.
Bisa secara langsung menyaksikan akad nikah ini. Semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah.
Diberikan keturunan yang saleh dan salehah, serta rizki yang barokah," ujar Erwan kepada Kompas.com.
Erwan juga turut mendoakan agar orangtua Indri yang tewas dalam musibah longsor, meninggal dalam keadaan sahid. "Bahwa jodoh, hidup dan mati ada di tangan Allah SWT. Semoga Indri khususnya bisa tetap tabah dalam menjalani cobaan hidup ini," kata Erwan.
(Kompas.com/Kontributor Sumedang, Aam Aminullah)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Pilu Indri dan Dani, Orangtua Terkubur Longsor Beberapa Jam Sebelum Akad Nikah"
Baca juga: Terdampak Gempa, Pilu Warga Majene Terpaksa Ngungsi di Kandang Ayam, Tidur Beralaskan Tikar & Terpal
Baca juga: Kalimat Terakhir Gita Korban Meninggal Akibat Gempa Sulbar, Curhat ke Ibu Ingin Tidur dalam Rumah