4 Fakta Erupsi Gunung Merapi Hari Ini, Luncuran Awan Panas Sejauh 3 Km hingga Terjadi Hujan Abu
Inilah 4 fakta erupsi Gunung Merapi hari ini, Rabu (27/1/2021). Luncuran awan panas sejauh 3 km hingga terjadi hujan abu di berbagai daerah.
Penulis: Amirul Muttaqin
Editor: Amirul Muttaqin
TRIBUNSTYLE.COM - Inilah 4 fakta erupsi Gunung Merapi hari ini, Rabu (27/1/2021). Luncuran awan panas sejauh 3 km hingga terjadi hujan abu di berbagai daerah.
Di awal tahun 2021 ini, Indonesia dilanda sederet bencana alam yang perlu diwaspadai.
Satu di antaranya adalah Gunung Merapi yang terus menunjukkan aktivitas vulkanik sejak akhir tahun lalu.
Gunung Merapi tercatat telah mengalami guguran lava hingga keluarkan awan panas yang membuat warga di sekitar mengungsi.
Baca juga: Kumpulan Doa Terhindar dari Bencana Alam, Dijauhkan dari Banjir, Longsor, Gempa dan Gunung Meletus
Baca juga: Baru Awal Tahun, 5 Bencana Alam Ini Terjadi di Januari 2021, Gempa Sulbar hingga Erupsi Semeru

Hari ini, Rabu (27/1/2021), Gunung Merapi masih terus menunjukkan aktivitas vulkanik.
Dikutip dari berbagai Kompas.com, inilah 5 fakta erupi merai hari ini selengkapnya.
Luncurkan awan panas
Gunung Merapi telah mengeluarkan awan panas guguran (APG) sebanyak 36 kali dengan jarak luncur 500 hingga 3.000 kilometer dari kawah puncak pada Rabu (27/1/2021).
Hal itu berdasarkan pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi ( BPPTKG) pada pukul 00.00-14.00 WIB.
Awan panas guguran Merapi tercatat mengarah ke barat daya menuju hulu Kali Krasak dan Kali Boyong.
Masuki fase erupsi efusif
Kepala BPPTKG Hanik Humaira mengatakan aktivitas Gunung Merapi saat ini telah memasuki fase erupsi efusif.
Pada fase tersebut, pertumbuhan kubah lava terus meningkat dan disertai adanya guguran lava dan awan panas guguran.
"Sejak 4 Januari 2021, Gunung Merapi telah memasuki fase erupsi yang bersifat efusif atau yang biasa kita kenal juga sebagai Tipe Merapi, yaitu erupsi dengan pertumbuhan kubah lava kemudian disertai dengan guguran lava dan awan panas guguran," ujarnya dikutip dari Kompas.com, Rabu (27/1/2021).

Hujan abu
Selain awan panas, BPPTKG juga melaporkan adanya hujan abu vulkanik dengan intensitas tipis di beberapa desa di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali, dan daerah kota Boyolali, Jawa Tengah.
Pihaknya mengimbau agar masyarakat tidak melakukan kegiatan di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III dengan jarak 5 kilometer dari puncak pada alur Kali Krasak, Kali Boyong, Kali Bedog, Kali Bebeng, dan Kali Putih.
Selain itu, untuk mengurangi risiko dari dampak abu vulkanik, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat agar mengenakan masker hingga menutup sumber atau tempat penampungan air.
"Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di daerah yang direkomendasikan," kata Hanik.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Pemkab Klaten Sip Anwar menyatakan, ada satu lokasi di Klaten, Jawa Tengah yang dilanda hujan abu akibat kejadian awan panas guguran di Gunung Merapi.
Lokasi tersebut adalah Dukuh Gedong Ijo, Kecamatan Tegalmulyo, Kabupaten Klaten.
"Yang ada hujan abu itu di Tegalmulyo, Dukuh Gedong Ijo, memang ada hujan abu tetapi tidak begitu tebal sekitar jam 1 siang," ungkap Anwar dikutip dari Kompas.com, Rabu (27/1/2021).
Anwar memastikan wilayah yang sempat dilanda hujan abu dalam kondisi baik-baik saja.
"Saat ini kondisinya bagus, mandali (aman terkendali) banget, warga masyarakat juga beraktivitas seperti biasa," kata Anwar.
Ancaman lahar dingin
Hanik menambahkan ancaman lain yang berpotensi terjadi adalah adanya lahar dingin.
Curah hujan yang tinggi membuat hal ini sangat perlu diwaspadai.
"Erosi eksplosif masih berpeluang terjadi dengan lontaran material vulkanik diperkirakan mencapai radius 3 kilometer dari puncak," ungkap Hanik.
(Tribunstyle/ Amr)
Baca juga: Kumpulan Doa Terhindar dari Bencana Alam, Dijauhkan dari Banjir, Longsor, Gempa dan Gunung Meletus
Baca juga: Baru Awal Tahun, 5 Bencana Alam Ini Terjadi di Januari 2021, Gempa Sulbar hingga Erupsi Semeru