Breaking News:

Berita Terpopuler

POPULER Fobia Jarum, Kepala Puskesmas Bone Teriak Histeris & Meronta Ketakutan Saat Disuntik Vaksin

Viral video Kepala Puskemas Bone, Awaludin Rahim teriak histeris saat disuntik vaksin Covid-19, ternyata fobia jarum suntik.

YouTube Kompascom Reporter on Location
Kepala Puskemas Bone, Awaludin Rahim teriak histeris saat disuntik vaksin 

TRIBUNSTYLE.COM - Viral video Kepala Puskemas Bone, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Awaludin Rahim, dipegangi sejumlah petugas medis saat hendak divaksin Covid-19.

Awaludin terpaksa harus dipegangi lantaran berteriak histeris saat jarum vaksin Covid-19 akan mendarat lengan kirinya.

Peristiwa itu terjadi di RS Toto Kaliba, Kamis 21 Januari lalu.

Saat ditemui, Awaludin menggaku video yang viral bukan karena dirinya tidak ingin menerima vaksin Covid-19.

Ia mengungkapkan, memiliki fobia terhadap jarum yang dialami sejak kecil saat dirawat di rumah sakit.

Saat itu, suntikan yang diberikan petugas kesehatan dirasakan sangat sakit sehingga membuatnya trauma.

Baca juga: Dokter Ditemukan Meninggal Dalam Mobil, Punya Penyakit Jantung, Sempat Divaksin Sehari Sebelumnya

Baca juga: PASCA Divaksin, Belasan Ribu Orang Israel Positif Covid-19, Pakar Singgung Tingkat Kekebalan Manusia

Baca juga: TEKA-TEKI Bupati Sleman Kena Covid-19 Setelah Divaksin Akhirnya Terjawab! Ahli: Bukan Salah Vaksin

Awaludin Rahim, kepala Puskemas Bone, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo berteriak histeris saat disuntik vaksin.
Awaludin Rahim, kepala Puskemas Bone, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo berteriak histeris saat disuntik vaksin. (YouTube Kompascom Reporter on Location)

Meski memilik fobia, Awaludin akhirnya tetap memberanikan diri untuk divaksin Covid-19.

Hal itu dilakukan untuk membuktikan kepada masyarakat bahwa vaksin Covid-19 aman.

"Makanya saya memberanikan diri untuk divaksinasi. Di situ bukan berarti saya takut dengan Vaksin, melainkan karena fobia dengan jarum," ujar Awaludin, Sabtu (23/1/2021), seperti dilansir dari Kompas TV.

Ia mengatakan, vaksin corona aman yang pertama karena telah melalui uji klinis. Kemudian, kata dia, sudah ada legalitas dari MUI.

"Yang ketiga, sudah ada registrasi dari Balai POM, aman untuk kita melaksanakan vaksinasi," ujar dia.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo mencatat sudah 259 orang telah mengikuti program vaksinasi Covid-19.

Lokasi penyunyikan berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila.

Pemerintah Provinsi Gorontalo telah menerima 9.760 dosis vaksin.

Tahap awal, vaksin dilakukan di tiga wilayah yakni Kabupaten Bone Bolango, Kabupaten Gorontalo dan Kota Gorontalo.

Program Vaksinasi Covid-19 Pakai Basis Data KPU

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin tak mau memakai basis data masyarakat dari kementeriannya sendiri untuk program vaksinasi Covid-19.

Budi lebih memilih data milik KPU RI karena dianggap lebih tepercaya.

Komisioner KPU RI Hasyim Asy'ari menyebut penggunaan data KPU oleh berbagai pihak sebagai cerminan dari kepercayaan mereka terhadap sistem informasi yang disajikan KPU.

"Ini menunjukkan kepercayaan publik dan berbagai pihak kepada sistem informasi yang disediakan KPU yaitu Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih) dan Sistem Informasi Partai Politik (Sipol)," kata Hasyim kepada wartawan, Sabtu (23/1/2021).

Hasyim menyampaikan, Kemenkes bukan lembaga pertama yang menggunakan data milik KPU. Ada sejumlah kementerian/lembaga yang sebelumnya juga memanfaatkan data tersebut.

Antara lain Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB).

Penggunaan data itu diperuntukan sebagai pemeriksaan nama-nama calon anggota Bawaslu daerah dan Panwaslu di Sistem Informasi Partai Politik (Sipol).

Sementara Kemendagri dan Kemen PAN-RB menggunakannya untuk memeriksa nama-nama CPNS dalam Sipol. Tujuannya, memastikan calon Bawaslu, Panwaslu atau CPNS bukan merupaka anggota partai politik.

"Kemenkes bukan lembaga pertama yang akan menggunakan data KPU," ucap dia.

Hasyim menyampaikan KPU akan terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas layanan kepemiluan dengan basis informasi teknologi (IT), baik itu guna menunjang pendataan yang lebih baik ataupun guna kepemiluan di masa depan.

"KPU akan terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas layanan kepemiluan berbasis IT untuk keperluan kepemiluan ke depan," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, basis data yang digunakan dalam vaksinasi Covid-19 menggunakan data dari KPU.

Selain baru menyelenggarakan kegiatan nasional atau Pilkada, data KPU lebih tepercaya ketimbang data dari Kementerian Kesehatan sendiri.

"Saya nggak mau lagi memakai data Kementerian Kesehatan. Saya sudah kapok. Saya ambil datanya KPU. KPU manual itu kemarin baru pemilihan (pilkada), itu kayaknya yang paling current. Jadi ambil data KPU base-nya untuk masyarakat di atas 17 tahun," kata Budi dalam diskusi virtual, Jumat (22/1/2021).

Budi memiliki alasan, lebih memilih basis data milik KPU.

Pasalnya, saat menyiapkan lokasi penyuntikan vaksinasi dan menggunakan data Kemenkes, banyak fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit yang tidak detail tercatat.

Akurasi jumlah fasilitas kesehatan dalam data Kemenkes juga disebut berbanding terbalik dengan kenyataan.

"Saya nggak mau pakai data itu (Kemenkes), secara agregat ini dibilang cukup jumlah puskemas. dan rumah sakit cukup untuk menyuntik. RS pemerintah saja (cukup) nggak usah melibatkan swasta. Saya kapok, nggak percaya data nasional," ucap Budi.

"Saya lihatin sampai kabupaten/kota ada 512. Itu ada 60 persen enggak cukup," tuturnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Saat Kepala Puskesmas Bone Fobia Jarum Suntik, Berteriak Histeris Saat Divaksin Covid-19, Sampai Harus Dipegangidan Tribunnews.com dengan judul Program Vaksinasi Covid-19 Pakai Basis Data KPU, Komisioner Anggap Cermin Kepercayaan Publik

Sumber: Kompas.com
Tags:
Kepala Puskemas BoneAwaludin Rahimvaksinteriak histerisfobia
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved