Breaking News:

TANGIS Istri, Suami Tewas Dibunuh Ponakan Gegara Warisan, Tinggalkan 10 Anak: Ya Allah Kejamnya!

Hanya gara-gara warisan, ponakan nekat bunuh pamannya sendiri. Pilunya korban tinggalkan 10 anak.

Editor: Monalisa
SRIPOKU.COM / Rahmat Aizullah
Tangis keluarga Den pecah melepas kepergian ayah mereka di pemakaman, Jumat (15/1/2021) 

TRIBUNSTYLE.COM - Kematian Ardeni warga Kecamatan Nibung, Muratara, Sumatera Selatan menyisakan duka bagi istri dan kesepuluh anaknya.

Tangis histeris istri Ardeni pecah saat jenazah suaminya dimakamkan.

Bersama kesepuluh anaknya, istri Ardeni melepas kepergian sang suami dengan isak tangis yang begitu menyayat hati.

Kepala keluarga itu, ditemukan sudah tak bernyawa di depan pintu pondoknya, Kamis (14/1/2021).

Membuat luka keluarga semakin dalam, pelaku yang menghilangkan nyawa Den tak lain diduga keponakannya sendiri berinisial AX.

Kini jenazah Den telah dimakamkan, Jumat (15/1/2021).

Baca juga: Tahun Baru Jadi Bencana, Pramugari Ditemukan Tewas di Bak Mandi, Sinyal Pamit di Medsos Disorot

Baca juga: Pria Kepergok Mencuri Tewas Dianiaya, Pemilik Rumah Justru Jadi Tersangka, Polisi: Jadi Pelajaran

Jenazah
Jenazah (indiatvnews.com)

Namun kesedihan tak kunjung usai dari keluarga almarhum.

Den diketahui meninggalkan 10 orang anak.

Satu diantara anak masih di bawah umur.

Peristiwa nahas itu terjadi di Desa Jadi Mulya 1, Kecamatan Nibung, Kabupaten Muratara, Sumatera Selatan (Sumsel).

Ardeni, warga Desa Karang Dapo 1, Kecamatan Karang Dapo ini dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU) setempat, Jumat (15/1/2021) siang.

Setelah korban dikebumikan, sebagian warga pulang namun keluarga korban tetap di pemakaman.

Mereka membaca Surah Yasin dan doa bersama di samping makam korban.

Istri dan anak-anak korban tak henti-hentinya menangis sambil membaca Surah Yasin.

"Ya Allah, kejam nian," tutur istri korban.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Muratara, AKP Dedi Rahmad menjelaskan kronologi pembunuhan sadis tersebut.

Korban bernama Ardeni alias Den bin M Awi (50 tahun), warga Dusun II Desa Karang Dapo I, Kecamatan Karang Dapo, Kabupaten Muratara.

Dedi mengungkapkan pada hari Kamis (14/1/2021) sekitar 15.00 WIB warga menemukan mayat seorang laki-laki bernama Ardeni alias Den.

Mayat Den tergeletak di muara pintu pondok yang ditempatinya di KM 4 Desa Jadi Mulya 1, Kecamatan Nibung, Kabupaten Muratara.

Saat ditemukan, mayat Den dengan posisi terlentang diselimuti sehelai kain dan kepalanya miring ke kanan.

Baca juga: POPULER Kisah Jeong In Bayi 16 Bulan Dianiaya Orangtua Angkat hingga Tewas, Organ Tubuh Rusak

Tubuh Den berlumuran darah dengan luka bacok di lehernya dan kepalanya nyaris putus.

Setelah melihat korban, warga kemudian memberi tahu ke pemerintah desa setempat lalu melapor ke Polsek Nibung.

Polisi belum bisa menjabarkan detik-detik pembunuhan sadis itu karena terduga pelaku belum tertangkap.

Korban Ardeni diduga dibunuh oleh keponakannya sendiri berinisial AX.

"Ini masih dugaan ya, diduga korban dibunuh oleh ponakannya sendiri, inisialnya AX," kata Kasat Reskrim AKP Dedi Rahmad.

Polisi kini masih terus mencari informasi keberadaan terduga pelaku.

"Pelaku masih kita cari keberadaannya, kita harapkan pelaku segera menyerahkan diri," imbaunya.

Ilustrasi
Ilustrasi (stockfresh.com)

Dedi mengungkapkan, motif dari pembunuhan sadis ini diduga dilatarbelakangi masalah warisan.

Diketahui, korban menggarap tanah hak waris milik SH yang merupakan kakak kandung korban.

Sedangkan SH adalah bapak kandung dari AX, terduga pelaku pembunuhan.

"Untuk sementara motifnya diduga masalah warisan, dimana korban ini menggarap tanah hak waris milik bapak pelaku," kata Dedi.

Polisi sudah memeriksa beberapa saksi termasuk orangtua terduga pelaku.

Alasan polisi menduga pelaku pembunuhan adalah ponakan korban karena ada saksi yang melihat.

"Ada yang melihat, dan orangtua pelaku juga sudah diperiksa," kata Dedi. 

TEBUSAN Rp 400 Juta Dikira Orangtua Candaan, Fathan Ditemukan Tewas dengan Jasad Terikat Mengenaskan

Sebelum jasad Fathan ditemukan, Kadiman, sang ayah mendapat ancaman pemerasan lewat Whatsapp.

Kadiman kaget bukan kepalang ternyata pesan itu serius.

Tadinya ia menganggap bahwa ancaman penculikan dan pemerasan uang senilai Rp 400 juta tersebut hanyalah candaan anaknya.

Ia menanggapi WA tersebut dengan candaan, dan sang anak, Fathan Ardian Nurmiftah (18) ditemukan meniggal dunia dalam keadaan mengenaskan.

"Ada WA (Whats App) dari nomor Fathan dengan nada ancaman Senin pagi," kata Kadiman saat ditemui di rumah duka di Perumahan Dinas Peruri, Kecamatan Telukjambe Timur, Kamis (14/1/2021).

Namun Kadiman mengaku, bersama istrinya mencoba untuk tenang dan menganggap ancaman yang diberikan merupakan candaan dari Fathan.

"Lalu istri saya membalasnya dan bilang itu candaan," katanya.

Ilustrasi pembunuhan
Ilustrasi pembunuhan (dakta.com)

Baca juga: NASIB Gadis 17 Tahun Dibunuh di Masjid, Tengah Hamil 3 Bulan, Ciri-ciri Pelaku Tak Punya Tangan Kiri

Baca juga: DEMI Ungkap Kematian Pramugari yang Dibunuh & Diperkosa, Manny Sampai Gelar Sayembara Rp 141 Juta

Kadiman kemudian berinisiasi untuk mencari Fathan.

Sebelum hilang, ia pamit untuk menginap ke salah satu temannya, Aji, Minggu sore (10/1/2021).

Aji memang dikenal sebagai teman akrabnya.

"Tapi ternyata Fathan tidak pernah datang ke rumah Aji," kata dia.

Kadiman mengaku langsung melaporkan hal itu ke kantor polisi.

Namun beberapa hari kemudian tersiar kabar ada penemuan mayat di daerah Cilamaya Kulon.

Malamnya Kadiman dan keluarga datang ke RSUD Karawang untuk memastikan jenazah yang di temukan warga.

Hasilnya pun mengejutkan, jenazah itu adalah Fathan, anaknya yang masih kuliah di Telkom University Bandung.

Penemuan Mayat

Warga Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, Jawa Barat digemparkan dengan penemuan sesosok mayat pria.

Mayat tersebut ditemukan dalam kondisi terbungkus plastik dan dililit bed cover di sebuah tersier sawah Dusun Kesemek, Desa Bayur Kidul, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang.

Korban yang diduga keras korban pembunuhan diyakini adalah Fathan Ardian Nurmiftah, mahasiswa Telkom University Bandung, Jawa Barat.

Korban dipercaya Fathan, setelah keluarganya yang didamping Polres Karawang mendatangi kamar jenazah RSUD.

Kardiman ayah korban dan keluarganya meyakini jasad yang terbujur kaku tersebut merupakan anaknya.

Ia pun tak kuasa menahan sedih ketika melihat ciri-ciri jasad tersebut persis dengan anaknya.

"Udah tadi kami dampingi," kata Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Oliestha Ageng Wicaksana saat dihubungi Tribun Jabar, Rabu (13/1/2020).

Oliestha mengatakan, keluarga meyakini korban merupakan salah satu anggota keluarganya yang dikenal.

Hal itu terlihat dari ciri-ciri khusus jenazah.

"Seperti dari celananya, kawat gigi, tahi lalat, gigi yang patah dan sebagainya," ujarnya.

Polisi sendiri masih memburu pelaku pembunuhan Fathan. "Kita masih memburu pelakunya," katanya.

Sebelumnya akun facebook Den'ss Adema mengunggah korban dugaan penculikan terhadap seorang pria di grup facebook Info Seputar Karawang.

Dalam postingannya, ia menyebutkan seorang pria bernama Fathan Ardian warga Telukjambe telah hilang tanpa kabar sejak Minggu (10/1/2020)

Selang tiga hari, Jasad Fathan justru ditemukan terbujur kaku oleh dua orang pemuda yang tengah lari pagi di tengah tersier sawah di Desa Bayur Kidul, Kecamatan Cilamaya Kulon.

Jasadnya ditemukan dengan tangan dan kaki terikat serta duduk dan badan seperti membungkuk, dibungkus plastik merah dan dililit sarung serta bed cover.

Sebagian artikel ini telah tayang di sripoku.com dan TribunJabar.com dengan judul Den Tinggalkan 10 Anak, Tangis Keluarga Pecah di Pemakaman, 'Ya Allah Kejamnya'Dikira Candaan, Sebelum Ditemukan Meninggal, Ayah Fathan Terima WA Ancaman, Minta Uang 400 Juta

 
Sumber: Sriwijaya Post
Tags:
Sumatera SelatanArdenipelakukorban
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved