Syekh Ali Jaber Meninggal
Syekh Ali Jaber Wafat, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina: Turut Berduka Cita yang Sedalam-dalamnya
Raffi Ahmad dan Nagita Slavina mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Syekh Ali Jaber.
Penulis: Febriana Nur Insani
Editor: Suli Hanna
Reporter: Febriana Nur Insani
TRIBUNSTYLE.COM - Raffi Ahmad dan Nagita Slavina mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Syekh Ali Jaber.
Kabar mengejutkan datang dari Syekh Ali Jaber.
Pendakwah kondang tersebut meninggal dunia pada Kamis (14/1/2021) pada pukul 08:30 WIB.
Hal itu diumumkan oleh ustaz Yusuf Mansur dalam akun Instagramnya.
"Innaa lillaahi Wa Innaa Ilaihi Raaji'uun
Syaikh Ali Jaber wafat di RS Yarsi, jam 8.30.
Mohon do'anya," tulis ustaz Yusuf Mansur.
Baca juga: BREAKING NEWS Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia, Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun, Banjir Duka & Doa
Baca juga: Wasiat Syekh Ali Jaber Sebelum Meninggal, Sempat Sampaikan Soal Ini pada Sang Istri: Merasa Nyaman
Raffi Ahmad dan Nagita Slavina pun terlihat ikut menyampaikan ucapan belasungkawa.
Lewat akun @raffinagita1717, pasangan suami istri tersebut mengunggah potret Syekh Ali.
"(emotikon menangis) @syekh.alijaber turut berduka cita yang sedalam dalamnya," tulis Raffi dan Nagita.
Syekh Ali Jaber memang cukup dekat dengan Raffi Ahmad.
Beliau pernah menjadi imam salat Ied bagi keluarga Raffi Ahmad dan Nagita Slavina pada Minggu (24/5/2020).
"Rans Family menghaturkan Minal Aidin Wal Faizin.
Mohon Maaf lahir dan Batin.
Imam Solat Ied dirumah bersama @syekh.alijaber
Alhamdulillah Solat Ied di rumah bersama," tulis Raffi dalam postingannya.
Pada momen itu, Syekh Ali Jaber memberi hadiah Lebaran kepada Raffi Ahmad.
Hadiah itu berupa jubah penjaga makam Rasulullah SAW.
Hal itu terekam dalam vlog di YouTube RANS Entertainment SHOLAT IED DAN LEBARAN SEDERHANA DI ANDARA.. PERTAMA KALI LEBARAN DI JAKARTA!!.
Profil Syekh Ali Jaber, Perjalanan Pendakwah Kondang dari Madinah hingga Dikenal di Indonesia
Ali Jaber dikenal sebagai pendakwah dan ulama kondang yang sering menghiasi layar kaca Tanah Air.
Dikutip dari berbagai sumber, inilah profil Syekh Ali Jaber selengkapnya.
Syekh Ali Jaber memiliki nama lengkap Ali Saleh Mohammed Ali Jaber.
Ia diketahui lahir di Madinah pada 3 Shafar 1396 hijriah, bertepatan dengan 3 Februari 1976 masehi.

Syekh Ali Jaber menamatkan studi ibtidaiyah (sekolah dasar) pada 1989 kemudian melanjutkan studi Tsanawiyah (tamat 1992) dan Aliyah (1995).
Semuanya ditamatkan di Madinah.
Dilansir dari artikel “Mengenal Syekh Ali Jaber Lebih Dekat” sebagaimana diunggah syekhalijaber.com, sejak usia 13 tahun dia sudah menjadi imam di sejumlah masjid Madinah.
Anak pertama dari 12 bersaudara itu telah menjadi penghafal Alquran sejak muda.
Ayahnya dikenal sangat keras dalam mendidik agama anak-anaknya.
Ayahnya ingin agar perjuangannya menyiarkan Islam diteruskan oleh Syekh Ali Jaber sebagai anak pertama.
Meski pada awalnya apa yang ia jalani adalah keinginan sang ayah, lama-kelamaan ia menyadari itu sebagai kebutuhannya sendiri.
Pada usia sebelas tahun, ia telah hafal 30 juz Al-Quran.
Di antara guru-guru agamanya adalah Ketua Majelis Tahfidz Masjid Nabawi Syekh Muhammad Ramadhan, Ketua Pengurus Makam Rasulullah Syekh Said Adam, dan Ulama Pakar Alquran di Madinah, Syekh Abdurrahman Kholil.

Sejak pertama kedatangannya di Indonesia pada 2008, dakwahnya mendapat respons yang baik dari masyarakat.
Saking giatnya berdakwah dari kota hingga desa, pada 2011 dia akhirnya mendapat penghargaan kehormatan dengan menjadi warga negara Indonesia (WNI).
Ia juga menikah dengan Umi Nadia, perempuan asli Lombok yang lama tinggal di Madinah.
Selanjutnya, Syekh Ali Jaber menjabat sebagai imam salat di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta.
Nama Syekh Ali Jaber naik daun setelah menjadi juri Hafizh Indonesia di RCTI dan rutin mengisi acara Damai Indonesiaku di TvOne.
Selain Damai Indonesiaku dan Hafizh Indonesia, ia juga mengisi berbagai program dakwah seperti Nikmatnya Sedekah Cahaya dari Madinah, Kurma (kuliah ramadhan), dan Kultum Bersama Syekh Ali Jaber.
Dakwahnya yang menyejukkan, penyampaiannya sangat rinci dilengkapi dengan ayat-ayat Alquran dan hadits membuat kehadiran Syekh Ali Jaber dapat diterima masyarakat.
Puncaknya, ia dianugerahi kewarganegaraan Indonesia oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2012 karena ketulusannya dalam berdakwah.

Pada Minggu (13/9/2020), Syekh Ali Jaber menjadi korban penusukan oleh orang tak dikenal di Masjid Falahudin, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung.
Saat penusukan terjadi, Syekh Ali Jaber sedang mengisi sebuah pengajian.
Pelaku yang diketahui bernama Alpin Andrian (AA) mengarahkan pisau ke bagian leher dan dada Syekh Ali Jaber.
Tusukan itu berhasil dihindari, tapi Syekh Ali Jaber mengalami luka di bahu kanan.
Setelah penusukan terjadi, Syekh Ali Jaber sempat meminta jemaah untuk tidak memukuli pelaku.
Ia mengaku kasian melihat pelaku dan meminta jemaah segera menyerahkan pelaku ke polisi.
Saat meminta hal tersebut, Ali terlihat sedang dipapah oleh sejumlah jemaah dari atas panggung.
"Saya kasihan (pelaku dipukuli). Saya katakan, 'sudah cukup, sudah, serahkan ke polisi'," kata Syekh Ali Jaber mengulangi perkataannya, saat ditemui usai pengajian di Rumah Hijrah Annaba, Sukarame, Minggu malam.
Dalam persidangan, pelaku penusukan, AA meminta maaf secara langsung kepada Syekh Ali Jaber saat bertemu secara daring.
Syekh Ali Jaber menanggapi permintaan maaf itu dengan mengatakan sudah memaafkan AA sejak hari pertama kejadian.
"Dari hari pertama sejak kejadian, kamu (terdakwa AA) sudah saya maafkan," kata Syekh Ali Jaber.
Ali Jaber pun menyempatkan bertanya mengenai keadaan dan kondisi kesehatan AA.
"Kamu baik-baik saja di sana? Tetap jaga kondisi ya," kata Syekh Ali Jaber.
(Tribunstyle/ Febriana/Amr)