Kecelakaan Sriwijaya Air
Sahabat Jadi Penumpang Sriwijaya Air, Ifan Seventeen Tetap Berharap Korban Selamat: Doakan Saja
Sang sahabat jadi penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Ifan Seventeen masih tetap berharap korban selamat: aku berharap mereka selamat, doakan saja
Penulis: Nafis Abdulhakim
Editor: Ika Putri Bramasti
TRIBUNSTYLE.COM - Sahabatnya menjadi salah satu penumpang pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak, Ifan Seventeen tetap berharap sahabatnya bisa diselamatkan.
Ifan kehilangan sosok Ihsan Adhlan Hakim yang menjadi penumpang Sriwijaya Air SJ 182.
Ia mengaku syok mendengar kabar sahabatnya ada di dalam pesawat yang hilang kontak tersebut.
Pesawat Sriwijaya Air diketahui jatuh di laut Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/2021).
"Pas tahu tujuannya Jakarta ke Pontianak, aku syok. Aku tahu Ihsan ada didalam pesawat itu," kata Ifan Seventeen di TransTV, Jalan Kapten Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin (11/1/2021), sebagaimana dilansir dari Wartakotalive.com.
Baca juga: Penyebab Sriwijaya Air Jatuh, Pengamat Sebut Pilot Tak Punya Pilihan: Waktu Tersisa Hanya 2 Menit
Baca juga: Pencarian Pesawat Sriwijaya Air Hari Ketiga, Ada Penambahan Sektor, Ini Jumlah Personel Penyelamat

Mendengar kabar itu, seketika hati Ifan Seventeen hancur.
"Hancur hatiku. Banyak yang bilang Ihsan ada didalam sana," ucap Ifan Seventeen.
Diketahui, Ifan dan Ihsan pernah berjuang bersama di industri musik ketika masih berada di Pontianak, Kalimantan Barat.
Namun, lanjut Ifan, saat ini sahabatnya itu tengah memilki usaha vape.
"Sekarang dia jadi juragan vape di Pontianak. Sudah lama kami tidak komunikasi, tapi bersahabat," kata Ifan Seventeen.
Meski tidak ada kemungkinan selamat dalam kecelakaan tersebut, Ifan masih tetap berharap sahabatnya selamat.
"Sebelum ada pernyataan resmi, aku berharap mereka selamat. Doakan saja," ujar Ifan Seventeen.

Pencarian hari ketiga
Hari ketiga, masih berlangsung pencarian pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di perairan Pulau Laki.
Sebelumnya, pesawat SJ 182 rute Jakarta-Pontianak ini hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021).
Para tim hari ini mulai melanjutkan pencarian dengan mengerahkan ribuan personel penyelamat, Senin (11/1/2021).
SAR Mission Coordinator (SMC) Brigjen TNI (Mar) Rasman mengatakan, pada hari ketiga, luas wilayah pencariannya diperluas, sebagaimana dilansir dari Wartakotalive.com.
“Kemudian areal pencarian hari pertama dan dua dibagi empat sektor, hari ini kami bagi jadi enam sektor,” ungkap Rasman, di Dermaga JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (11/1/2021).

Ia menambahkan, sampai saat hari ini kurang lebih ada sekira 2.600 personel.
Jumlah tersebut mencakup personel yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung.
Sementara itu untuk jalur laut, ada beberapa armada laut yang digunakan tim untuk mencari pesawat SJ 182 ini, diantaranya sea rider, jetski, perahu karet, rib, dan lain-lain kurang lebih sekira 53.
“Saya pikir jumlah ini sudah sangat cukup untuk kita efektifkan dalam pencarian dan pertolongan,” kata Rasman.
Sementara itu untuk jalur udara ada sekira 13 kendaraan yang standby.
Penggunaannya ini akan disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan dan semua alut itu dipastikan siap untuk digunakan.
Kemudian untuk darat, disiapkan 12 ambulan supaya dapat mendukung proses evakuasi jenazah ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
“Saya kira hari pertama dan dua alhamdulillah berjalan lancar, dari barang bukti yang diserahkan ke kita semua bisa didistribusikan dengan baik,” kata Rasman.

Pencarian hari pertama
Insiden pesawat Sriwijaya Air yang hilang kontak saat melakukan penerbangan, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) mengerahkan pasukannya.
TNI AL meluncurkan sejumlah kapal perang Republik Indonesia (KRI) dan personel Komando Pasukan Katak untuk membantu mencari pesawat Boeing 737-500 yang hilang dengan rute penerbangan Jakarta-Pontianak.
"Unsur-unsur TNI Angkatan Laut membantu Search and Resque (SAR) pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang lost contact," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AL Kolonel Laut Julius Widjojono dalam siaran pers, Sabtu.
Melansir Kompas.com, Julius mengatakan, KRI yang dikerahkan berasal dari Komando Armada I dan Lantamal III yakni KRI Gilimanuk yang mengangkut personel Komando Pasukan Katak, KRI Kurai, KRI Parang.

Kemudian, KRI Teluk Cirebon, KRI Tjiptadi, KRI Cucut-866, KRI Tengiri, serta 2 sea rider Kopaska dan 2 kapal tunda yakni TD Galunggung dan Malabar.
"Selain itu, TNI AL juga menyiapkan Heli Nbell 412 EP HU 4205 onboard KRI Bontang posisi sandar dermaga JICT Jakarta siap dukung Operasi SAR," kata Julius.
(TribunStyle.com/Nafis)
Baca juga: NYARIS Tanpa Cela di Mata Warga, Terungkap Kebaikan Pilot Sriwijaya SJ 182, Ternyata Donatur Masjid
Baca juga: 5 Fakta Faisal Rahman Youtuber Korban Sriwijaya Air, Pesan Terakhir hingga Duka Jenny Cortez