Breaking News:

Virus Corona

Simak Aktivitas dan Sektor di Masyarakat yang Terkena Dampak Pengetatan PSBB Jakarta Pekan Depan

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merinci sejumlah aktivitas yang terkena dampak PSBB tersebut

Editor: Dhimas Yanuar
Tribunnews/Irwan Rismawan
Salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta. 

TRIBUNSTYLE. COM - Pemerintah Provinsi DKI akan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat yang melakukan pengetatan di sejumlah kota atau kabupaten di Jawa-Bali.

PSBB tersebut mulai berlaku  Senin (11/1/2021) hingga dua minggu ke depan sebagai respon atas melonjaknya kasus Covid-19 dalam beberapa hari terakhir ini.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merinci sejumlah aktivitas yang terkena dampak PSBB tersebut, diantaranya yakni: 

- Tempat kerja melakukan 75% Work From Home;

- Belajar mengajar masih dilakukan secara jarak jauh;

- Sektor esensial bisa berjalan 100% dengan prokes ketat;

- Sektor konstruksi bisa berjalan 100% dengan prokes ketat;

- Pusat perbelanjaan kita lanjutkan tutup tetap pk. 19.00;

Baca juga: BAHAYA Tren Mengalungkan Masker saat Pandemi Covid-19, Bukan Keren Tapi Celaka, Ini Penjelasan Ahli

Baca juga: PSBB Transisi Covid-19 Diperpanjang, Anies Baswedan Tentukan Arah Jakarta Lagi pada 17 Januari 2021

- Restoran juga hanya boleh menerima dine-in sampai pk 19.00 dengan kapasitas 25%. Namun, boleh take away 24 jam atau sesuai jam operasional;

- Tempat ibadah tetap diberi batasan kapasitas 50%;

- Fasilitas umum dan semua kegiatan sosial budaya sementara ini dihentikan;

- Fasilitas kesehatan bisa tetap berjalan 100% dengan protokol kesehatan;

- Transportasi umum seperti selama ini berjalan, yaitu dengan pembatasan kapasitas.

Anies mengingatkan agar tidak lengah dalam menerapkan aturan tersebut, meskipun  sudah terdengar familiar.

 “Justru saat ini kita harus benar-benar jaga secara ketat. Kita sama-sama pastikan penambahan kasus bisa landai, sampai nanti vaksin merata terdistribusi untuk kita semua,” ujarnya.

Anies meminta kepada warga agar terus menjalankan disiplin 3 M yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak menghindari kerumunan. Langkah tersebut akan sangat membantu para tenaga kesehatan yang berada pada benteng pertahanan terakhir dalam usaha untuk memerangi pandemi. Sehingga, dengan begitu, pengetatan PSBB tak berlaku berkepanjangan dan Jakarta kembali menerapkan PSBB Masa Transisi menuju masyarakat aman, sehat dan produktif.

“Kita mungkin sudah jenuh. Namun, ingat, kita menghadapi musuh yang tidak mengenal kejenuhan, Ingat juga, tenaga kesehatan kita sudah sangat lelah dan juga ada di ambang batas kapasitas. Setiap hari mereka merisikokan kesehatan diri dan keluarganya untuk menyelamatkan kita. Mereka pun telah berjuang berbulan-bulan lamanya, dan masih harus terus berjuang ke depan. Kita bantu mereka. Kita jaga mereka,” pungkasnya.

--

PSBB transisi diperpanjang 2 minggu, Anies Baswedan tentukan arah Jakarta lagi pada 17 Januari 2021 di masa pandemi Covid-19.

Pandemi Covid-19 masih melanda berbagai daerah di Indonesia.

Jakarta hingga kini masih dalam masa PSBB untuk mencegah penyebaran virus corona.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan untuk kembali memperpanjang pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pada masa transisi.

Perpanjangan PSBB diputuskan terhitung mulai 4 Januari besok.

Dilansir dari Kompas.com PSBB Transisi Jakarta akan dilangsungkan sampai 17 Januari 2021 mendatang.

Keputusan tersebut tertuang dalam Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 1295 Tahun 2020.

Baca juga: SImak Cara Cek Nama Penerima Vaksin Covid-19 Gratis dari Pemerintah, Klik pedulilindungi.id/cek-nik

Baca juga: 6.877 Kasus Baru, DKI 1.658 & Jabar 1.232 Kasus, UPDATE Virus Corona Nasional Senin 4 Januari 2021

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, mengenakan masker berwarna merah dan putih
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, mengenakan masker berwarna merah dan putih (Instagram @aniesbaswedan)

"Berdasarkan penilaian dari BNPB maupun FKM UI, kami memutuskan untuk memperpanjang PSBB masa transisi hingga 17 Januari 2021," ujar Anies dalam keterangan tertulis, Minggu (3/1/2021).

Anies menjelaskan hasil penilaian indikator dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

DKI Jakarta berhasil memperbaiki nilai menjadi risiko sedang per 27 Desember 2020 yang sebelumnya risiko tinggi pada 20 Desember 2020.

Adapun skor penilaian berdasarkan indikator pengendalian Covid-19 dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) adalah 59 per 2 Januari 2021.

Jika dibandingkan dengan pekan-pekan sebelumnya, angka tersebut menurun, yaitu skor 61 pada 19 Desember dan 26 Desember.

Skor di atas 60 tersebut memberikan pengertian PSBB dapat dilakukan pelonggaran di beberapa sektor melalui penilaian (asesmen) secara bertahap.

Jika di bawah 60, beberapa pengetatan di sektor tertentu perlu dilakukan.

Adapun data teranyar total kasus Covid-19 di DKI Jakarta per 3 Januari 2021 tercatat sebanyak 189.243 kasus.

Dari jumlah kasus tersebut, terdapat 170.510 pasien dinyatakan sembuh, 15.388 pasien masih dirawat, dan 3.345 pasien meninggal dunia.

Baca juga: Andika Mahesa eks Vokalis Kangen Band Positif Terinfeksi Virus Corona: Iya Gua Kena Covid-19

Baca juga: MINTA Doa, Fanny Fabriana Tengah Diuji, Semua Orang di Rumahnya Positif Covid-19: Nafasku Berat

--

Simak update kasus virus corona nasional hari ini per Senin (04/01/2021). Kasus baru mencapai 6.877 dalam sehari.

Memasuki tahun 2021, pandemi corona hingga kini masih belum berakhir.

Orang yang dikonfirmasi terinfeksi Covid-19 makin bertambah dari hari ke hari.

Dilansir oleh worldometers.info pukul 07.00 WIB, kasus Covid-19 di seluruh dunia hari ini per Senin (04/01/2021) mencapai 85.484.966 kasus. 

Jumlah tersebut terdiri dari 1.850.202 pasien meninggal dunia dan 60.438.924 pasien sembuh. 

Ada 23.195.840 kasus aktif atau dalam perawatan.

Baca juga: Ahli Epidemiologi Ingatkan Vaksin Virus Corona Bukan Solusi Ajaib Atasi Pandemi Covid-19

Baca juga: Andika Mahesa eks Vokalis Kangen Band Positif Terinfeksi Virus Corona: Iya Gua Kena Covid-19

Sementara itu, Indonesia di peringkat 20 dengan 765.350 kasus.

Jumlah kematian 22.734 dan pasien dinyatakan sembuh ada 631.937 orang.

Kini terdapat 110.679 kasus Covid-19 aktif atau yang dalam perawatan di Indonesia.

Ada 6.419 pasien sembuh dalam sehari dan 179 pasien meninggal.

Terdapat penambahan kasus baru yang kembali melonjak mencapai 6.877 kasus dalam sehari. 

Berdasar update data covid19.go.id pada Minggu (03/01/2021), berikut rincian kasus baru Covid-19 di seluruh provinsi di Indonesia:

1. Jakarta 1.658

2. Jawa Barat 1.232

3. Jawa Tengah 928

4. Jawa Timur 599

5. Sulawesi Selatan 595

6. Kalimantan Timur 305

7. DI Yogyakarta 218

8. Banten 136

9. Bali 119

10. Kalimantan Utara 114

Ilustrasi virus corona
Ilustrasi virus corona (unsplash/Viktor Forgacs)

11. Sumatera Utara 89

12. Riau 81

13. Lampung 81

14. Sulawesi Utara 81

15. Kalimantan Selatan 71

16. Sulawesi Tengah 67

17. Kalimantan Tengah 64

18. Sumatera Barat 61

19. Bangka Belitung 60

20. Sumatera Selatan 53

21. Bengkulu 45

22. Sulawesi Tenggara 34

23. Papua 27

24. Jambi 26

25. Kalimantan Barat 24

26. Sulawesi Barat24

27. NTB 21

28. NTT 19

29. Papua Barat 15

30. Kepulauan Riau 13

31. Maluku 9

32. Maluku Utara 5

33. Aceh 2

34. Gorontalo 1

Total: 6.877 kasus

(TribunStyle.com/Yuliana/Dhimas) (Kompas.com/Singgih Wiryono)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Anies Perpanjang Lagi PSBB Transisi di Jakarta hingga 17 Januari 2021"

Baca juga: 5 Fakta Maia Estianty Terpapar Virus Corona, Rahasia Sembuh dari Covid-19 dalam Sehari

Baca juga: VIRAL MOBIL Disebut-sebut Mirip Virus Corona Tertangkap Google Street View, Begini Penampakannya

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
virus coronaCovid-19PSBBPSBB Jawa-BaliJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved