KISAH Grup Bagito Was-was Ngelawak di Depan Soeharto Demi Ibu Tien, Kapok Tak Mau Lagi: Stres Tinggi
Grub lawak Bagito kenang kapok tampil ngelawak di depan Soeharto. Ternyata semua berawal dari perintah Ibu Tien Soeharto.
Editor: Monalisa
TRIBUNSTYLE.COM - Grup lawak Bagito belum lama ini mengungkapkan pengalaman tak terduga mereka saat tampil di depan Presiden Indonesia, Soeharto.
Hanya demi penuhi permintaan ibu Tien Soeharto, Miing, Didin, dan Unang akhirnya memberanikan diri tampil di depan sang Presiden Soeharto.
Personil grup lawak Bagito ini mengaku sangat ketakutan saat harus tampil di depan Soeharto.
Bahkan setelah itu, ketiganya mengaku kapok dan berjanji untuk tidak lagi tampil di depan Soeharto.
Kisah ini diceritakan oleh Miing atau Dedi Gumelar dikutip dari kanal YouTube Denny Cagur pada, Sabtu (21/11/2020) lalu.
Melansir dari Kompas.com, pada suatu malam, tepatnya pukul 20.00 WIB, Miing mendapat telepon langsung dari istri Gubernur DKI Jakarta saat itu, Soerjadi Soedirdja.
Baca juga: Keluarga Cendana Sambut Anggota Baru, Putri Bungsu Tutut Soeharto Baru Saja Lahirkan Bayi
Baca juga: INGAT Tata Cahyani Eks Tommy Soeharto? Intip Foto-foto Mesra dengan Bobby Tonelli, 6 Tahun Pacaran

Miing diminta menghadap ke rumah dinas Soerjadi Soedirdja di Senopati, Jakarta Selatan.
"Begitu sampai, Pak Soerjadi sudah nungguin."
"Udah disiapin buku segini, buku PKK.
'Miing, kamu baca buku ini, kamu diminta manggung oleh Bu Tien tanggal 22 Desember memperingati Hari Ibu di Balai Sidang'," kata Miing mengingat kejadian saat itu.
Bu Tien rupanya mengagumi komedi Bagito yang saat itu ditayangkan di RCTI.
"Itu Bu Tien ngomongnya gitu, 'aku mau nonton itu dong hiburannya pelawak yang tiga orang di RCTI itu, aku suka'," kenang Miing.
Baca juga: Selamat! Tutut Soeharto Dikaruniai Cucu Perempuan dari Danny Rukmana dan Raiyah, Ini Nama Lengkapnya
Awalnya, kehadiran Bagito sempat dilarang oleh Setneg karena dikhawatirkan mengkritik pemerintahan Soeharto.
Namun berkat Bu Tien, Bagito pun tetap manggung di Balai Sidang.
"Siapa yang berani ngelawan Bu Tien hari itu?" kata politikus Partai Amanat Nasional tersebut.
Akhirnya, untuk pertama kalinya trio Bagito tampil di hadapan Soeharto beserta Kabinet Pembangunan.
Momen tersebut tak akan pernah dilupakan oleh Miing, Didin, dan Unang.
Dikenal kerap mengkritik pemerintah dalam bahan materinya, Miing, Didin, dan Unang harus memutar otak saat tampil di depan Pak Harto saat itu.
Meski awalnya sempat merasa stres, Miing dkk berhasil mengocok perut penonton dan membuat Pak Harto tertawa.

"Kami keluar baru kerasa lapar, dari pagi enggak mau makan apa-apa, no sarapan gitu guys."
"Cuma air putih doang, itu pun enggak ngatur minum."
"Gue sangat stres, stresnya tinggi," kata Miing.
Selesai acara tersebut, para personel Bagito bahkan berjanji untuk tidak lagi mengambil tawaran melawak di depan presiden.
Saking girangnya mendapat pengalaman berkesan itu, saat keluar meninggalkan Balai Sidang, Bagito sampai melupakan honor bayaran penampilan mereka.
"Di Balai Sidang saking girangnya kami lupa ambil honor," ucap Miing.
Seorang ajudan akhirnya berlari mengejar Bagito yang sudah berkumpul di mobilnya sambil membawa satu bungkusan besar berisi uang.
Soeharto sendiri adalah Presiden kedua Republik Indonesia.
Beliau lahir di Kemusuk, Yogyakarta, tanggal 8 Juni 1921.
Bapaknya bernama Kertosudiro seorang petani yang juga sebagai pembantu lurah dalam pengairan sawah desa, sedangkan ibunya bernama Sukirah.
Tidur di Rumah Warga, Pria Itu Ternyata Presiden Soeharto yang Menyamar, Pejabat Sontak Ketar-ketir
Sudah jadi rahasia umum orang yang menjabat sebagai Presiden selalu diberi fasilitas keamanan yang orang lain tak bisa menikmati.
Termasuk di Indonesia, para presidennya diberi pengawalan ketat Paspampres, Pasukan Pengamanan Presiden.
Tapi, terkadang ada beberapa Presiden Indonesia yang senang blusukan.

Jokowi misalnya, sangat dikenal dengan aksi blusukannya yang terkadang tak terduga hingga membuat repot Paspampres
Sebelum Jokowi, Presiden Kedua RI, Soeharto juga menggemari hal yang sama.
Baca juga: Sri Mulyani Pusing Telusuri Aset-aset Negara Lenyap: Soeharto 30 Tahun Bangun Enggak Ada Pembukuan
Soeharto ternyata kerap kali tampil di tengah rakyat Indonesia bahkan melakukan beberapa penyamaran.
Kisah tersebut dikupas dari dua buku yakni 'Otobiografi Soeharto Pikiran, Ucapan dan Tindakan' serta 'Soeharto The Untold Stories'.
Dikutip TribunJatim.com dari Tribun Medan, simak cerita lengkapnya berikut.
Aksi blusukan yang dilakukan Soeharto sebenarnya ada banyak.
Tetapi, ada satu cerita yang menjadi ramai disoroti saat itu ketika Soeharto sering berkeliling daerah terpencil guna melihat hasil pembangunan.
Aksi Soeharto saat itu akhirnya tak jarang membuat para pejabat setempat ataupun menteri tak berkutik.
Mereka khawatir ketika ditanya oleh Soeharto terkait hasil yang dikerjakan.
Soeharto langsung ke bawah untuk membuktikannya.
Saat berkeliling Soeharto hanya ditemani ajudan atau satu dua pengawal dan dokter pribadi kata Tri Sutrisno masih dari buku tadi.
"Pak Harto selalu melakukan Incognito."
"Pak Harto selalu berpesan tidak boleh ada satupun yang tahu kalau Pak Harto mau melakukan incogniti," kata Tri.
Apa yang dilakukan Soeharto akhirnya buat pejabat daerah kalang kabut karena benar-benar tak tahu.nen
Apalagi Soeharto melakukan penyamaran sukses, numpang tidur di rumah warga, ikut makan alakadarnya, sambil mengobrol dan menyerap keluh kesah rakyatnya.
Sementara bupati dan gubernur di wilayah penyamaran tersebut terlambat menyadari kehadiran orang nomor satu di negeri ini saat itu.
Wajah pucat dan bikin keringat dingin mengucur deras karena Soeharto membuktikan sendiri hasil pembangunan atau kemungkinan-kemungkinan bila terjadi penyimpangan.
Dalam blusukannya Soeharto tak pernah tidur di hotel.
Ia memilih tidur di rumah penduduk atau tidur di rumah kepala desa.
Soeharto lalu berbincang tanpa perantara dan mencatat.
Daerah mana yang berhasil dan daerah mana yang perlu ditingkatkan.

Soeharto yang gemar blusukan untuk pastikan pembangunan apakah berjalan sesaui rencana atau tidak membuatnya harus melakukan pencatatan secara detail.
Ia bahkan mencatat segala informasi dengan menggunakan punggung ajudannya bila tak ada meja yang bisa digunakan.
Soeharto di awal kekuasaan rajin melakukan blusukan, hal ini seperti yang dicatat pada 'Otobiografi Seoharto, Pikiran, Ucapan dan Tindakan.'
Baca juga: INGAT Tata Cahyani Eks Tommy Soeharto? Intip Foto-foto Mesra dengan Bobby Tonelli, 6 Tahun Pacaran
"Tentu saja saya pun kadang-kadang merasa capek."
"Ini karena hilir mudik dari sana ke mari lewat daratan, terbang dari satu tempat ke tempat lainnya untuk memulai dengan pembangunan yang baru dan mengontrol pembangunan yang sedang berjalan, dan lelah pula karena memeras otak."
"Tetapi saya tidak boleh mengeluh, apalagi menyerah."
"Pembangunan adalah perjuangan yang sengit," kata Soeharto melalui buku tersebut.
Sebagian artikel ini sudah tayang di Intisari.grid.id dan TribunBatam.com dengan judul Stres hingga Lupa Ambil Honor Manggung, Begini Kelucuan Pelawak Tampil di Depan Soeharto: 'Gue Sangat Stres', 'Mengenang Kisah Blusukan Soeharto, Tidur di Rumah Warga Hingga Pejabat Panik saat Presiden Menyamar'