Berita Terpopuler
POPULER Penyebab Tindihan dan Alasan Seolah Melihat Bayangan Menyeramkan, Ini Cara Mencegahnya
Kenapa orang bisa tindihan? Apakah kita sedang diganggu setan? Ini jawabannya kenapa saat tindihan bisa melihat sosok bayangan atau suara seram.
Penulis: Sinta Manilasari
Editor: Ika Putri Bramasti
TRIBUNSTYLE.COM - Kenapa orang bisa tindihan? Apakah kita sedang diganggu setan? Ini jawabannya kenapa saat tindihan bisa melihat sosok bayangan atau suara seram.
Kalian pasti sudah tidak asing dengan istilah tindihan atau kalau di dunia medis namanya sleep paralysis.
Situasi dimana tubuh tidak bisa bergerak, atau mau teriak tapi tidak bisa.
Akan tetapi kita sadar bahkan dapat melihat ruangan.
Situasi ini tambah mencekam karena biasanya ditambah dengan melihat sesosok bayangan yang menakutkan.
Baca juga: 9 Hal Misterius yang Terjadi saat Tidur, Tindihan Hingga Mimpi dalam Mimpi, Kenali Penyebabnya!
Baca juga: Terungkap, Kisah Seram Tindihan hingga Penjelasan Psikologi Klinis
Bahkan bisa mendengar suara-suara yang tak lazim.
Sehingga kita menyimpulkan sedang diganggu setan.
Berikut penjelasan dari dunia medis ya teman-teman.
Apa itu sleep paralysis atau kelumpuhan tidur?

Kelumpuhan tidur adalah keadaan di mana seseorang dalam keadaan sadar tetapi tidak dapat bergerak atau berbicara.
Ini biasanya terjadi selama salah satu dari 2 transisi, saat tertidur atau bangun.
Seseorang mengalami sensasi kelumpuhan dan perasaan berat, seperti seseorang atau sesuatu yang sangat berat duduk di atasnya.
Biasanya disertai halusinasi, yang membuat situasinya jauh lebih menakutkan.
Anda kehilangan kendali atas tubuh.
Tidak peduli seberapa keras berusaha, jika mengalami sleep paralysis, tidak ada yang dapat Anda lakukan untuk membangunkan tubuh.
Beberapa orang dapat menggerakkan jari tangan atau kaki mereka, menyebabkan mereka akhirnya bangun.
Orang sering menggambarkannya sebagai "pengalaman keluar tubuh".
Kelumpuhan tidur dapat berlangsung dari beberapa detik hingga beberapa menit.
Anda mengalami mimpi buruk dan halusinasi.

Gejala utama kelumpuhan tidur termasuk halusinasi dan mimpi buruk.
Namun, ini sangat berbeda dengan mimpi yang Anda lihat saat tidur.
Nyatanya, "halusinasi" ini terjadi karena pikiran waspada dan merasa terjaga.
Ini membuat situasi dua kali lebih meresahkan.
Saat lumpuh, orang cenderung melihat sosok bayangan dan mendengar suara seram.
Terkadang hal itu sejalan dengan perasaan diseret dari tempat tidur, terbang, atau getaran yang mengalir di seluruh tubuh.
Keputusasaan juga ikut bermain dan kita mulai kehilangan kendali dan panik.
Tidak heran jika kita mungkin menderita perasaan cemas tambahan saat mereka tidak bisa berteriak atau bergerak.
Sudah ada sejak dulu.
Orang-orang tampaknya telah memperhatikan kelumpuhan tidur sejak zaman kuno.
Ada banyak cerita dan legenda dari seluruh dunia yang menggambarkan sesuatu yang sangat mirip dengan kondisi ini.
Orang kebanyakan melihatnya sebagai semacam kerasukan setan atau bahkan penculikan oleh alien.

Contoh penting terkait kelumpuhan tidur adalah lukisan Renaisans oleh seniman Swiss Henry Fuseli.
Di dalamnya, setan ditampilkan duduk di dada seorang wanita yang terkena kelumpuhan tidur, melambangkan tekanan yang kuat.
Mengapa itu terjadi

Saat kita tidur, tubuh kita masuk dan keluar dari tidur REM (rapid eye movement).
Otak kita mengirimkan perintah ke otot kita untuk rileks, dan kita memasuki keadaan atonia.
Keadaan ini diperlukan untuk membatasi gerakan fisik kita sehingga kita tidak akan mewujudkan impian kita.
Nah, kelumpuhan tidur terjadi ketika tubuh kita mengalami masalah saat melakukan transisi itu.
Kita sudah bangun, tapi otot kita gagal keluar dari atonia.
Ada beberapa kemungkinan penjelasan tentang halusinasi.
Salah satunya adalah bahwa bagian otak kita yang bertanggung jawab atas ketakutan dan emosi sangat aktif dalam REM.
Ketika hal itu berfungsi padahal sedang tidak ada yang menunjukkan bahaya.
Jadi otak kita membuatnya dan muncul dengan bayangan dan suara yang menyeramkan.
Faktor yang dapat menyebabkan kelumpuhan tidur.

Kelumpuhan tidur adalah kejadian alami secara k.eseluruhan.
Bisa terjadi pada siapa saja, tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau kondisi kesehatan.
Tetapi para ilmuwan mengidentifikasi beberapa keadaan yang terkait dengan peningkatan risiko kelumpuhan tidur.
- Tidur yang buruk.
Ini termasuk pola tidur yang jarang dan juga berbagai gangguan tidur, seperti insomnia, narkolepsi, dan kurang tidur.
Juga dicatat bahwa kelumpuhan tidur sering terjadi pada pekerja shift.
- Tidur dalam posisi terlentang.
Anehnya, tidur telentang menjadi faktor utama dalam kelumpuhan tidur.
Itu membuat orang yang tidur lebih rentan karena peningkatan tekanan pada paru-paru dan saluran udara.
- Genetika. Ya, Kelumpuhan tidur bisa diwariskan.
- Masalah mental. Hubungan antara kelumpuhan tidur dan kesehatan mental belum dieksplorasi, tetapi statistik menunjukkan bahwa orang dengan trauma, PTSD, dan berbagai kecemasan cenderung mengalami kelumpuhan tidur.
Cara mencegahnya?

- Pergi tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari.
- Tidak ada kafein atau zat sebelum tidur.
- Hindari tidur telentang atau tengkurap.
- Jauhkan barang elektronik dari kamar tidur.
- Tetapi yang paling penting adalah tetap tenang dan biarkan berakhir dengan sendirinya.
Menjadi tenang dan tidak panik adalah kuncinya! (Tribunstyle.com/Manila)