Virus Corona
40 Negara Blokir Inggris, Virus Corona Jenis Baru Disebut Lebih Menular dan Timbulkan Kepanikan
Kabar mengenai virus corona jenis baru ini timbulkan kepanikan, 40 negara diketahui Blokir Inggris, akses antar negara diperketat
Penulis: Nafis Abdulhakim
Editor: Amirul Muttaqin
TRIBUNSTYLE.COM - Adanya varian virus corona jenis baru dan menimbulkan kepanikan, Inggris diblokir oleh 40 negara.
Para ahli mengatakan, virus yang muncul di Inggris ini merupakan virus corona jenis baru yang lebih menular.
Akibat kabar tersebut, kini sekira 40 negara mengambil tindakan untuk memblokis Inggris.
Baca juga: 10 Artis Dinyatakan Positif Covid-19 di Tahun 2020, Nunung hingga Pevita Pearce, Ada yang Meninggal
Baca juga: Dennis Adhiswara Bagi Momen Haru Melepas Istri Jalani Isolasi Covid-19: Cepat Sembuh Ya Sayang!
Meski memiliki risiko penularan yang lebih besar, para ahli belum mendapatkan bukti bahwa varian baru virus corona lebih parah.
Di negeri Paman Sam, Amerika Serikat, ada seruan yang berkembang untuk melarang semua penerbangan dari Inggris ke AN, sebagaimana dilansir dari CBS News via Kompas.com, Selasa (22/12/2020).

Namun, sejauh ini, orang Amerika Serikat masih bisa melakuka perjalanan dari Inggris ke negaranya tanpa batasan pemerintah.
Beberapa negara yang telah melarang kedatangan penumpang dari Inggris yakni seperti Perancis, Jerman, Italia, Irlandia, Kanada, Belanda, Belgia, Austria, Swedia, Finlandia, dan Swiss.
Selain itu, ada Estonia, Latvia, Lituania, Bulgaria, Romania, Kroasia, Turki, Iran, Israel, Arab Saudi, Kuwait, dan El Savador yang melarang kedatangan pesawat dari Inggris.
Sementara itu, di London terlihat beberapa pelancong berdesakan di stasiun kereta.
Dengan rasa putus asa, mereka berupaya keluar dari kota tersebut.
Kini Inggris terhenti setelah dua hari berselang kabar virus corona jenis baru mencuat.
Ratusan truk di pelabuhan Dover yang biasanya sibuk, sekarang terhenti karena Perancis memperketat perbatasannya.

Hal ini menimbulkan kehawatiran akan pasokan makanan nantinya.
Setelah muncul kabar virus corona jenis baru tersebut, kepanikan pun menyebar ke seluruh dunia.
Strain baru virus corona pertama kali terdeteksi pada September dan sekarang menyumbang hampir dua per tiga dari semua penularan Covid-19 terbaru di seluruh Inggris.
Para ahli mengungkapkan, virus corona jenis baru ini mampu bermutasi dan 70 persen lebih menular daripada sebelumnya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bersikeras, virus corona bermutasi pada tingkat yang jauh lebih lambat daripada influenza musiman.
Namun, krisis ini tidak seperti yang lainnya.
Sekarang tergantung pada pemerintah Inggris untuk menemukan jalan keluarnya.
Seorang ahli epidemiologi dari Universitas Johns Hopkins, Caitlyn Rivers, mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk mengetahui dampak dari strain tersebut.

"Saat ini, tidak ada bukti bahwa varian baru ini akan membuat vaksin kami kurang efektif atau akan membuat tes menjadi kurang efektif," kata Rivers.
Meskipun ada peringatan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) yang mendesak rakyat AS untuk menghindari perjalanan, bandara “Negeri Uncle Sam” tetap saja ramai.
Gubernur New York Andrew Cuomo mengatakan, British Airways dan Delta Airlines sepakat untuk mulai menguji penumpang yang bepergian dari London ke New York.
Langkah tersebut diambil karena adanya kekhawatiran mengenai jenis baru virus corona yang lebih menular ini.
Alami Demam & Flu Tapi Tak Yakin Itu Covid-19? Yuk Simak Gejala Pasti Virus Corona, Jangan Tertipu!
Musim hujan di tengah pandemi Covid-19 membuat banyak orang langsung was-was jika mengalami demam atau flu.
Seperti diketahui, demam atau flu memang salah satu gejala dari Covid-19.
Namun jangan terlalu panik dahulu, pasalnya seseorang yang demam atau flu belum tentu bisa langsung divonis positif Covid-19.
Bisa jadi demam atau flu tersebut hanyalah reaksi dari sebuah alergi dan bukan lantaran terjangkit Covid-19.
Gejala yang mirip inilah yang terkadang membuat masyarakat bingung dan terlanjur ketakutan.
Lantas bagaimana kita bisa membedakan demam atau flu tersebut sebagai gejala Covid-19 atau hanya alergi semata?

Perlu diketahui, ada beberapa gejala pasti yang bisa kita kenali sebagai tanda-tanda seseorang sudah terinfeksi virus corona.
Mengutip dari Healthline, Lindsey Elmore, spesialis Farmakoterapi mengatakan jika Covid-19 yang muncul pada setiap orang umumnya bisa berbeda-beda.
Jadi tidak bisa gejala pada satu orang disamaratakan dengan yang dialami oleh orang lain.
"Gejala Covid-19 yang muncul antara satu orang dan orang lain bisa berbeda.
Selain itu, meski tampaknya tertular virus corona, bisa jadi Anda hanya mengalami alergi musiman atau influenza," ujar Lindsey Elmore,
"Ada banyak gejala Covid-19 yang mirip dengan pilek, flu, atau alergi.
Ini yang membuat sangat sulit membedakannya," imbuh Ramzi Yacoub, PharmD, kepala bagian farmasi dari layanan SingleCare.
"Semua penyakit itu (Covid-19, pilek, dan flu) disebabkan oleh virus.
Tetapi virus yang berbeda menyebabkan setiap infeksi ini."
Dia mengatakan, meski mirip sebenarnya ada satu perbedaan utama di antara ketiganya.
"Gejala virus corona adalah sesak napas," kata Yacoub dilansir Healthline.
Yacub menjelaskan bahwa sesak napas adalah tanda umum Covid-19 sebelum berkembangnya pneumonia.
"Umumnya, flu atau pilek tidak menyebabkan sesak napas kecuali jika telah berkembang menjadi pneumonia," imbuh Yacub.
Sementara itu, Subinoy Das selaku kepala petugas medis di Tivic Health menambahkan bahwa flu biasa jarang menyebabkan sesak napas setelah demam berkembang.
"Influenza sangat mirip dengan Covid-19.
Tetapi sesak napas yang muncul biasanya tidak separah Covid-19," kata Das.
Orang yang terinfeksi Covid-19, kata Das, kebanyakan mengalami sesak napas selama 5-10 hari setelah muncul demam.
Sementara itu, banyak orang mulai was-was ketika mereka atau orang lain mulai bersin.
Perlu Anda tahu, bersin nyatanya bukanlah sebuah gejala.
Hidung meler, nyeri wajah, mata gatal, dan postnasal drip adalah gejala umum alergi atau flu biasa.
Dan itu dipastikan bukan gejala Covid-19.

Postnasal drip terjadi ketika ingus dari hidung terakumulasi di tenggorokan, menyebabkan batuk dan saluran napas tersumbat.
“Gejala Covid-19 yang paling umum adalah demam, kelelahan, batuk kering, dan anosmia atau kehilangan fungsi indra penciuman dan perasa” menurut Sumber Tepercaya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Beberapa pasien mungkin mengalami sakit dan nyeri, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan, atau diare.
" Dr. Kristine S. Arthur, seorang internis di Memorial Care Medical Group di Laguna Woods, California mengatakan, sebuah laporan di China yang mengamati 1.000 pasien Covid-19 menunjukkan bahwa gejala hidung tersumbat hanya terlihat pada satu dari setiap 20 pasien.
Gejala Covid-19 biasanya muncul 2 hingga 14 hari setelah terpapar.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mencantumkan 11 gejala utama Covid-19, meliputi:
- Demam atau kedinginan
- Batuk
- Sesak napas atau kesulitan bernapas
- Kelelahan Nyeri otot atau tubuh
- Sakit kepala Sakit tenggorokan
- Anosmia (Tak bisa mencium bau dan mengecap rasa)
- Hidung tersumbat atau meler
- Mual atau muntah
- Diare
Untuk itulah baik demam, flu maupun Covid-19 harus kita hindari.
Usahakan agar imunitas tetap baik di tengah pandemi Covid-19.
Jangan lupa tetap mengkonsumsi makanan kaya akan vitamin.
Selain itu tetap patuhi pesan ibu, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
(TribunStyle.com/Nafis/Octavia Monalisa,Kompas.com/Danur Lambang Pristiandaru)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Dilanda Kepanikan, 40 Negara Blokir Inggris karena Muncul Varian Baru Virus Corona
Baca juga: 4 Fakta Nirina Zubir & Ernest Positif Covid-19, Indra Penciuman Terganggu hingga Dukungan Bu Susi
Baca juga: 10 Artis Dinyatakan Positif Covid-19 di Tahun 2020, Nunung hingga Pevita Pearce, Ada yang Meninggal