Sempat Jadi 'Pasar Mati' Akibat Covid, Ini Foto Baru Pasar Wuhan, Warga Berjubel Tak Semua Bermasker
Setahun berlalu, begini kondisi terbaru Pasar Wuhan yang sempat mati karena dituding sumber virus corona. Pengunjung berjubel dan tak semua bermasker.
Editor: Monalisa
Pihak berwenang menutup pasar basah di kota pada hari berikutnya, setelah menemukan beberapa pasien adalah penjual atau pedagang.
Itu menandai dimulainya periode gelap bagi kota berpenduduk 11 juta di China tengah itu. Infeksi meningkat dengan cepat menjadi 50.000 kasus, termasuk hampir 4.000 kematian.
Para pejabat menanggapi dengan segera memberlakukan lockdown selama 76 hari.
Mereka mendirikan barikade kuning tebal berkilo-kilometer melalui jalan-jalan kota yang sepi untuk menjaga orang-orang di rumah dan bisnis tutup.
Tindakan itu terbayar.

Wuhan belum mencatat kasus baru yang ditularkan secara lokal dalam beberapa bulan.
Dan sekarang tidak dapat dibedakan dari kota-kota China lainnya dengan jalan-jalan perbelanjaan yang padat, kemacetan lalu lintas dan restoran yang padat.
“Saya benar-benar merindukan saat-saat yang lebih menyenangkan dan mengasyikkan ini, seperti pergi berbelanja dan makan bersama teman-teman saya,” kata Hu Hang.
Di jalan yang sibuk, pedagang asongan menjual bunga dan balon, artis jalanan termasuk penari dan badut tampil sambil musik menggelegar dari toko-toko yang berjajar di jalan.
Pemulihan kota sangat kontras dengan negara-negara besar lainnya yang menjelang musim liburan Natal dan Tahun Baru.
Di Amerika Serikat, sistem kesehatan berada di bawah tekanan parah karena kasus meningkat dan pejabat kesehatan memperingatkan bahwa yang terburuk masih akan datang.
Negara itu mencatat 15.000 kematian selama seminggu terakhir, tujuh hari paling mematikan dari pandemi sejak April.
Beberapa negara Eropa telah memberlakukan pembatasan ketat pada pertemuan menjelang Natal, khawatir kasus akan kembali ke tingkat puncak karena perayaan meriah.
Keberhasilan relatif China dalam mengendalikan virus telah menjadi poin pembicaraan utama di media pemerintah China.
Baca juga: Video Live Streaming Wanita Ini Ungkap Sumber Pertama Corona di Wuhan Buat Heboh, Kini Ia Menghilang
"Saya belum pernah ke luar negeri, jadi saya tidak memahaminya dengan baik, tetapi melihat TV sepertinya negara asing tidak mengutamakan kehidupan manusia," kata Li, seorang penjual makanan jalanan Wuhan berusia 54 tahun, yang membuka kembali tokonya pada bulan Juni.