Detik-detik Meletusnya Gunung Semeru, Awan Panas Membumbung 1 km hingga Letupan Berkali-kali
Inilah kronologi meletusnya Gunung Semeru, terlihat awan panas dan guguran magma, warga di dua kecamatan ini dievakuasi ke tempat lebih aman
Penulis: Nafis Abdulhakim
Editor: Amirul Muttaqin
TRIBUNSTYLE.COM - Berikut kronologi meletusnya Gunung Semeru dan mengeluarkan awan panas.
Gunung Semeru diinformasikan mulai meletus pada Selasa (1/12/2020) dini hari.
Warga di lereng gunung pun langsung diperintahkan untuk mengungsi.
Melansir dari Surya.co.id, terpantau dari Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Prunojiwo, Kabupaten Lumajang, Gunung Semeru meluapkan awan panas dan magma itu pada pukul 02.00 WIB.
Baca juga: Tafsir & Arti Mimpi Mendaki Gunung hingga Berdiri di Puncaknya, Pertanda Kesuksesan Karier?
Baca juga: Suara Gemuruh Terdengar dari Gunung Merapi, Warga Lereng Gunung di Boyolali Minta Dievakuasi
Awan panas pun terlihat sudah mencapai kaki Gunung Semeru.
Bahkan, sebelum magma mengalir, terdengar suara gemuruh.

Bupati Lumajang, Thoriqul Haq pun memberikan informasi terkait kronologi letusan Gunung Semeru saat datang di pos pantau yang berlokasi di Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro.
Kronologi meletusnya Gunung Semeru
Senin (30/11/2020) pukul 23.55 WIB, aktivitas Gunung Semeru terpantau normal.
Selasa (1/12/2020) pukul 01.23 WIB, awan panas terlihat hingga jarak 1 kilometer.
Pukul 1.45 WIB, aktivitas itu meningkat secara signifikan.
Pukul 02.00 WIB mengeluarkan letupan berkali-kali hingga pukul 4.33 WIB.
Hampir tiga jam awan panas sampai akhirnya guguran disertai letusan awan jaraknya sampai 11 kilometer sampai daerah Curah (Besuk Kobokan).
Pukul 4.33 WIB aktivitas Gunung Semeru mengalami penurunan, hingga Selasa (1/12/2020)siang.

"Saya memantau dari pos memang betul reda tapi bukan berarti bisa dijamin reda. Karena pada tahun 1994 Semeru meletus terus mereda tapi selang dua hari meletus kembali," pungkasnya.
Cerita warga setempat saat Gunung Semeru meletus
Selain itu salah satu warga bernama Aisyah menceritakan keadaannya saat ini setelah Gunung Semeru meletus.
Warga Desa Oro-oro Ombo tersebut terpaksa meninggalkan rumah mereka sementara waktu karena hujan abu.
"Mengungsi ke rumah saudara karena takut kalau bertahan di sini," kata Aisyah, Selasa.
Ia juga menceritakan pertama kali mendengar letusan dari Gunung Semeru itu.
Kala itu dirinya tengah terlelap dan sontak terbangun pukul 02.00 WIB karena mendengar suara letusan.
"Memang ada suara letusan Gunung Semeru," ujarnya.
Sementara itu, terpantau dari Desa Supiturang, ribuan warga terlihat panik.
Terlihat beberapa warga berboncengan hingga menumpang mobil pikap untuk menuju tempat yang lebih aman.

akibatnya, kepadatan masyarakat di sejumlah ruas jalan tak bisa terhindarkan.
Sementara itu, dari data BPBD Kabupaten Lumajang, ada dua kecamatan yang terdampak awan panas dari Gunung Semeru ini.
Keduanya adalah Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro.
Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang Wawan Hadi Siswoyo pun memberikan arahan kemana warga akan mengungsi.
Wawan mengatakan, semua warga dari dua kecamatan tersebut akan dievakuasi ke Lapangan Kamar Kajang, Candipuro.
"Kami jadikan satu biar lebih mudah kontrolnya kesehatan dan kebutuhan logistik pengungsi," katanya.
Sementara itu karena dikhawatirkan Gunung Semeru kembali mengeluarkan awan panas, pihaknya mengimbau bagi masyarakat yang masih bertahan di rumah diminta untuk segera mengungsi ke tempat yang lebih aman.
(TribunStyle.com/Nafis,Surya.co.id/Tony Hermawan)
Baca juga: Tafsir & Arti Mimpi Mendaki Gunung hingga Berdiri di Puncaknya, Pertanda Kesuksesan Karier?
Baca juga: Suara Gemuruh Terdengar dari Gunung Merapi, Warga Lereng Gunung di Boyolali Minta Dievakuasi