NEKAT! Petugas Pemakaman Foto Selfie Acungkan Jempol dengan Jasad Maradona, Penggemar Naik Pitam
Aksi petugas pemakaman mengambil foto selfie dengan jasad Maradona membuat penggemar bintang sepakbola ini naik pitam.
Editor: Galuh Palupi
TRIBUNSTYLE.COM - Aksi petugas pemakaman mengambil foto selfie dengan jasad Maradona membuat penggemar bintang sepakbola ini naik pitam.
Pekerja itu bernama Diego Molina.
Dalam foto yang sempat ia unggah di media sosial, Diego Molina berpose dengan satu tangan menyentuh kepala Maradona dan tangan lainnya mengacungkan jempol.

Foto itu sontak memicu kemarahan dan protes dari para penggemar.
Sebagai akibat dari perbuatannya, Diego Molina dipecat dari pekerjaannya, seperti laporan Daily Mail, Kamis 26 November 2020.
Baca juga: PESAN Menyayat Hati Pele untuk Maradona yang Meninggal: Berharap Bisa Main Bola Bareng di Langit
Tak hanya itu, Diego Molina juga diserbu cacian penggemar Maradona, bahkan diancam akan dibunuh.
Dia menerima ancaman pembunuhan karena dianggap telah 'menodai' tubuh atlet hebat dengan tangan diletakkan pada kepala Maradona dan mengacungkan jempol saat berpose selfie.
Apa yang dilakukan petugas permakaman itu memicu amarah para penggemar sepak bola khususnya penggemar Maradona.
Molina merupakan satu dari sekian orang yang ditugaskan menyiapkan jenazah Maradona jelang acara permakaman pribadi keluarga Maradona bersama kerabat dan kawan-kawan mereka kemarin, Kamis (26/11/2020).
Maradona sendiri meninggal karena serangan jantung di usia 60 tahun pada Rabu (25/11/2020).
Ketika peti mati Maradona dibawa menuju upacara penghormatan di istana presiden, publik Argentina bentrok karena berdesak-desakan untuk melihat peti mati yang ditutupi bendera Argentina dan jersey dengan nomor punggung 10 bertanda tangan Maradona.
Sejak petugas permakaman itu membagikan fotonya dengan jasad Maradona, dia dikirimi ancaman pembunuhan dari penggemar Maradona yang marah.
Beberapa orang bahkan meminta agar Molina dicabut kewarganegaraan Argentina-nya.
Salah satu penggemar Maradona yang melihat foto Molina dengan jasad idolanya menulis,
"Saya ingin botak gendut yang berfoto dengan mayat Diego [Maradona] ini mati. Saya ingin dia mati. MATI."
Baca juga: NANGIS Tak Boleh Lihat Jenazah, Mantan Pacar Maradona Ternyata Pernah Dibuat Kesal Roy Suryo
PESAN Menyayat Hati Pele untuk Maradona yang Meninggal
Dilansir oleh ESPN, juru bicara Maradona, Sebastian Sanchi, mengatakan Sang Legenda meninggal karena serangan jantung.
Itu terjadi dua minggu setelah keluar dari rumah sakit di Buenos Aires, setelah operasi otak.
Kabar duka ini tentu meninggalkan kesedihan mendalam bagi masyarakat Argentina maupun pecinta sepak bola.
Tak terkecuali rekan Maradona, sesama pemain sepak bola terbaik abad ini, Pele.
Selain Maradona, Pele juga termasuk dalam deretan legenda sepak bola terbaik sepanjang masa.
Meski terpaut usia 20 tahun lebih tua dibanding Maradona, Pele tetap menganggapnya sebagai sosok pemain yang menginspirasi.
Melalui Instagram, Pele mengungkapkan duka mendalam atas meninggalnya Diego Maradona.

Legenda sepak bola Brazil itu mengaku Maradona adalah seorang teman baik.
"Berita yang menyedihkan. Saya kehilangan seorang teman baik dan dunia kehilangan legenda.
Masih banyak yang bisa dikatakan, tapi untuk saat ini, semoga Tuhan memberi kekuatan kepada anggota keluarga," tulis Pele menyertai unggahan foto Maradona.
Selain mengungkapkan rasa belasungkawa, ia juga menuliskan kata-kata haru.
Pele berharap suatu saat bisa bermain bersama Maradona di langit.
Suatu hari, saya berharap kita bisa bermain bola bersama di langit," ungkap Pele.
Profil Diego Maradona
Maradona memiliki nama lengkap Diego Armando Maradona.
Ia lahir di Lanus, Buenos Aires, Argentina, pada 30 Oktober 1960.
Lahir di Lanus, anak keempat dari enam bersaudara ini menghabiskan masa kecilnya di Villa Fiorito.
Pada usia 10 tahun bakat sepak bolanya ditemukan oleh pemandu bakat klub Argentinos Juniors.
Diego Maradona dikenal dengan tendangan kidal dan ketrampilan menggiring bolanya yang memukau.

Awal Karier Sepak Bola
Diego Maaradona saat masih belia, kira-kira usianya pada saat itu 12 tahun, sempat menjadi maskot klub Argentinos Juniors.
Kala itu, dirinya disebut dengan julukan Los Cebollitas (Bawang Kecil), yang bertugas menghibur penonton dengan ketrampilan sepak bolanya saat jeda pertandingan kompetisi divisi utama Argentina.
Bakatnya tercium sampai ke Inggris saat klub Sheffield United mencoba mentransfernya seharga 180.000 poundsterling.
Proposal itu kemudian ditolak oleh Argentinos Juniors.
Setahun kemudian, Maradona melakukan debut internasional bersama timnas Argentina.
Pada tahun 1981, ia dibeli klub Boca Juniors seharga 1 juta poundsterling di mana ia menjadi juara liga untuk pertama kalinya.
Pecahkan Rekor Transfer di Barcelona
Setelah Piala Dunia FIFA 1982, Maradona kemudian ditransfer ke FC Barcelona.
Kala itu, ia mencetak rekor dunia dengan harga transfer 5 juta pounsterling.
Bersama pelatih César Luis Menotti, Maradona memenangkan Copa del Rey, mengalahkan musuh bebuyutan Barcelona, Real Madrid.
Kariernya di FC Barcelona mengalami beberapa kendala, pertama adalah ketika Maradona divonis mengidap penyakit hepatitis.
Kemudian, ia sempat cedera engkel yang parah akibat tekel keras oleh pemain Athletic de Bilbao, Andoni Goikoetxea, di mana hampir mengakhiri kariernya dalam dunia sepak bola.

Gol Terbaik Sepanjang Masa di Piala Dunia 1986
Bisa dibilang puncak karier Diego Maradona terjadi pada Piala Dunia 1986 di Meksiko.
Maradona berhasil mengantarkan Argentina menjadi juara dunia untuk kedua kalinya, setelah yang pertama tahun 1978.
Kala itu, Maradona membuat gol terbaik sepanjang masa versi FIFA, yaitu ketika Argentina bertemu Inggris di babak perempat final.
Ia melakukan sprint sambil membawa bola dari tengah lapangan, kemudian melewati 5 orang pemain, menaklukkan kiper, dan menjebol gawang Inggris.
Semua itu dilakukan Maradona hanya dalam rentang waktu kurang lebih 10 detik.
Sayangnya, pada partai tersebut pula, Maradona membuat gol yang sangat buruk, yang tercipta melalui bantuan tangan.
Mulai saat itulah ia juga dijuluki sebagai Si Gol Tangan Tuhan.
Dewa Klub Napoli
Maradona lalu ditransfer ke SSC Napoli pada tahun 1984 dan mencapai puncak kariernya dalam sepak bola.
Ia berhasil membawa tim tersebut menjadi juara Serie A untuk pertama kalinya dalam sejarah Napoli.
Pada tahun musim 88/89, Maradona membawa Napoli menjadi juara Piala UEFA dan didapuk sebagai pencetak gol terbanyak dalam Liga Italia Serie A dengan 15 gol.
Tujuh musim berseragam Napoli, Diego Maradona sukses mencetak 115 gol dari 259 penampilan di semua kompetisi.
Keberhasilan Maradona mengangkat pamor Napoli di Italia dan Eropa membuatnya dipuja publik San Paolo.
Nama Diego Maradona pun selaksana dewa bagi klub berjulukan I Partenopei tersebut. (*)
Sebagian artikel ini telah tayang sebelumnya di Kompas.com dengan judul 'Petugas Permakaman Foto Selfie dengan Jasad Maradona, Penggemar Marah'