Breaking News:

7 Fakta Psikologis dalam Serial Netflix 'The Queen's Gambit', Kebenaran Hidup dari Kisah Beth Harmon

Inilah 7 fakta psikologis dalam serial Netflix, The Queen's Gambit. Kebenaran hidup dari kisah pemain catur, Beth Harmon.

Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Dhimas Yanuar
IMDb
Serial Netflix, The Queen's Gambit. 

TRIBUNSTYLE.COM - Inilah 7 fakta psikologis dalam serial Netflix, The Queens Gambit.

Tontonan yang bagus tidak hanya menghibur, tapi juga menyampaikan kebenaran hidup.

Tak terkecuali dengan miniseri Netflix, The Queens Gambit.

Kisah The Queens Gambit diadaptasi dari novel karya Walter Tevis berjudul sama.

Film itu menceritakan kehidupan wanita jawara catur dunia dari Amerika Serikat di era 1960-an.

Nama The Queens Gambit sendiri diambil dari salah satu strategi terutama dalam pembukaan permainan catur.

Baca juga: Netflix Luncurkan Fast Laughs, Fitur Video Pendek Serupa TikTok

Baca juga: 5 Serial Netflix Terbaru yang Tayang Bulan November 2020, The Crown Tayang Lagi di Season 4

Serial Netflix, The Queen's Gambit.
Serial Netflix, The Queen's Gambit. (IMDb)

Sejak dirilis pada Oktober 2020, serial ini telah mendapatkan ulasan yang baik dari beberapa pemirsanya.

Salah satu sebab popularitasnya adalah cerita itu menyampaikan kebenaran psikologis manusia.

Dirangkum dari Psychology Today, inilah 7 fakta psikologis dalam serial Netflix, The Queen's Gambit.

1. Kita adalah Makhluk Tangguh

Manusia mampu bertahan dalam keadaan yang paling mengerikan.

Kita bahkan bisa berkembang setelah sembuh dari keterpurukan.

Tokoh utama dalam The Queen's Gambit, Beth Harmon, harus mengatasi kematian ibu kandungnya, kematian ibu angkatnya, dan kecanduannya yang serius.

Beth naik ke puncak dunia catur karena dia memiliki keberanian dan menolak melepaskan mimpinya menjadi juara catur dunia.

2. Musuh Sejati Adalah Diri Kita Sendiri

Setiap orang bisa menjadi musuh terburuk diri mereka sendiri.

Beth berkompetisi di dunia catur, tetapi lawannya yang paling tangguh adalah dirinya sendiri.

Dia berjuang dengan ketergantungan yang mendalam pada obat penenang dan minuman keras.

Lebih buruk lagi, dia secara keliru percaya bahwa obat-obatan ini membantu permainan caturnya.

Kisah Beth memberi tahu bahwa ketika kehidupan membuat kita kacau, kita harus membuat inventarisasi pribadi untuk melihat seberapa besar kita bertanggung jawab atas kesengsaraan diri sendiri.

3. Kita Membutuhkan Mentor

Pada usia sembilan tahun, Beth menyatakan minatnya pada catur kepada Mr. Shaibel, seorang petugas kebersihan di panti asuhan.

Mr. Shaibel bisa saja menghindarinya, tetapi sebaliknya, dia mengajarinya permainan dan merupakan orang pertama yang mengenali kejeniusan Beth.

Bimbingan Shaibel adalah kunci perjalanan heroik Beth.

Kita tidak hanya membutuhkan mentor, tapi juga berhutang kepada orang lain untuk membimbing mereka.

Adegan The Queen's Gambit.
Adegan The Queen's Gambit. (IMDb)

4. Kita Membutuhkan Teman

Bimbingan saja tidak cukup.

Keterampilan dan pesona Beth membuat dia disukai pemain catur lain yang telah dia kalahkan.

Mereka menjadi teman-teman yang mendukungnya untuk mengalahkan Borgov, juara dunia Rusia.

Perjalanan pahlawan tidak pernah dimaksudkan untuk dilakukan sendirian.

Semua pahlawan, dari Harry Potter, Katniss Everdeen, hingga Naruto, membutuhkan bantuan dari teman.

5. Jenius Adalah Kerja Keras

Tentu, Beth memiliki bakat alami yakni kejeniusan yang luar biasa.

Namun, ada banyak adegan di The Queen's Gambit yang menunjukkan kebiasaan Beth membaca buku tentang catur dan berlatih permainan selama berjam-jam setiap hari.

Kesuksesan tidak terjadi begitu saja, atau turun dari langit.

Pahlawan dari setiap cerita harus memiliki kedisiplinan, kesabaran, dan usaha untuk berhasil.

Tak jarang mereka juga mengalami banyak kegagalan terlebih dahulu.

Adegan The Queen's Gambit.
Adegan The Queen's Gambit. (IMDb)

6. Pahlawan Bukan Sosok yang Sempurna

Manusia cenderung mengidealkan pahlawan mereka, mengharapkan mereka menjadi sempurna dalam segala hal.

Kita tahu, tentu saja, bahwa pahlawan itu cacat, bermasalah, dan menderita, sama seperti setiap orang.

Harmon memiliki amarah, kecemasan, dan masalah dengan keintiman.

Bedanya, pahlawan sejati adalah mereka yang mampu mengubah diri mereka sendiri dan berkomitmen dengan itu.

7. Kita Suka Sosok yang Justru Tak Diunggulkan

Banyak orang cenderung mencintai sosok yang muncul dari bawah, yang justru tak diunggulkan.

Beth adalah seorang underdog dalam banyak hal.

Pertama, Beth adalah seorang wanita yang bersaing di dunia pria.

Kedua, dia bukan hanya yatim piatu, tapi dua kali menjadi yatim piatu.

Selain itu, Beth Harmon miskin dan seorang pecandu.

Pada akhirnya, dia adalah orang Amerika yang memainkan permainan yang didominasi oleh Rusia.

Hampir setiap manusia memulai hidup sebagai orang yang kecil, lemah, dan tidak diunggulkan.

Jadi, saat Beth menang atas juara dunia Rusia, banyak pemirsa akan merasakan kepuasan manis.

(TribunStyle.com/Gigih Panggayuh)

Baca juga: 10 Fakta Unik Jarang Diketahui, Terong Mengandung Nikotin & Ratu Elizabeth Seorang Mekanik di PD II

Baca juga: 5 Fakta Unik Jungkook BTS, si Pria Internasional Terseksi 2020, Golden Maknae hingga Pidato di PBB

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
The Queens GambitNetflixfakta psikologis serial Netflix The Queens Gambit
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved