Breaking News:

BUNUH 2 Anaknya Lalu Gantung Diri, Ibu Tinggalkan Surat: Aku Pergi, Biarlah Anak-anak Ikut Bersamaku

Seorang ibu tega membunuh dua anaknya yang masih bayi dan balita. Setelah membunuh anaknya ibu itu gantung diri, meninggalkan sepucuk surat.

Editor: vega dhini lestari
Freepik/rawpixel.com
Wanita menangis (Ilustrasi) 

TRIBUNSTYLE.COM - Seorang ibu tega membunuh dua anaknya yang masih bayi dan balita. Setelah membunuh anaknya ibu itu gantung diri, meninggalkan sepucuk surat.

Kasus bunuh diri lagi-lagi terjadi.

Kali ini seorang ibu mengakhiri nyawanya sendiri setelah sebelumnya membunuh kedua anaknya.

Ibu itu juga meninggalkan sepucuk surat yang berisi akan pergi dengan membawa anak-anaknya.

Ilustrasi
Ilustrasi (Times LIVE)

Baca juga: Ayah Mertua Tega Pukuli Menantu yang Hamil, Pelaku Juga Coba Bunuh Diri: Selamat Tinggal Dunia

Baca juga: SYOK BERAT Pergoki Istri Mesrai Selingkuhan, Suami Bunuh Diri, Jasad Mengapung di Kolam Renang

Polsek Tenayan Raya menemukan selembar kertas yang berisi pesan pada kasus ibu diduga bunuh dua anaknya lalu gantung diri di Jalan Palembang, Kelurahan Sialang Rampai, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau, Senin (16/11/2020).

Selembar surat tersebut ditemukan di atas selimut dua orang anaknya yang telah meninggal dunia di tempat tidur.

"Maafkan aku, aku pergi, biarlah anak-anak ikut bersamaku," isi surat tersebut.

Kasubag Humas Polresta Pekanbaru Iptu Polius Hendriawan mengatakan, surat itu diduga dibuat oleh NSW (27).

Pasalnya, sang ibu juga ditemukan tewas gantung diri menggunakan kain di ruang dapur.

"Korban diduga membunuh dua anaknya lalu gantung diri. Namun, saat ini masih dilakukan penyelidikan oleh Polsek Tenayan Raya," kata Polius kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApps, Selasa (17/11/2020).

Selain menemukan selembar surat, sambung dia, Polsek Tenayan bersama tim Identifikasi Polresta Pekanbaru juga menemukan barang bukti kain panjang, satu buah kursi, susu bayi, dan ponsel korban.

Polsek Tenayan Raya dan tim Identifikasi Polresta Pekanbaru melakukan olah TKP pada kasus ibu bunuh dua anaknya lalu gantung diri di Jalan Palembang, Kelurahan Sialang Rampai, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau, Senin (16/11/2020).
Polsek Tenayan Raya dan tim Identifikasi Polresta Pekanbaru melakukan olah TKP pada kasus ibu bunuh dua anaknya lalu gantung diri di Jalan Palembang, Kelurahan Sialang Rampai, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau, Senin (16/11/2020). (Dok. Polresta Pekanbaru)

Baca juga: Beredar Kabar di Facebook Pacar Siswi di Toraja yang Gantung Diri Susul Bunuh Diri, Ini Faktanya

Baca juga: Gadis Muda Calon Artis Meninggal Bunuh Diri, Sempat Dilecehkan dan Direkam Penyanyi Terkenal

Diduga akan bunuh 3 anaknya

Polius mengatakan, ibu NSW diduga akan membunuh tiga orang anaknya.

Ketiga anaknya yang paling tua perempuan berusia dua tahun, sedangkan dua lagi bayi kembar laki-laki baru berusia enam bulan.

Dua anaknya meninggal dunia dalam keadaan mulut berbusa. Sedangkan satu bayinya masih bisa diselamatkan dan dilarikan ke klinik setempat.

"Yang meninggal dunia anak pertama perempuan berusia dua tahun dan bayi laki-laki berusia enam bulan," kata Polius.

Seorang ibu NSW (27) hingga diduga tega membunuh dua orang anaknya. Usai membunuh kedua anaknya, NSW gantung diri.

Peristiwa ini terjadi di Jalan Palembang, Kelurahan Sialang Rampai, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau, Senin (16/11/2020), sekitar pukul 17.00 WIB.

Kejadian ini membuat warga sekitar gempar. Dua anak ditemukan tewas dan ibunya ditemukan tewas tergantung dengan kain.

Siswa SMK Gantung Diri Cintanya Ditolak

RG (18), siswa salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Blora, Jawa Tengah ditemukan tewas gantung diri di dalam kamar rumahnya di Desa Temenggeng, Kecamatan Sambong, Blora.

"Pelajar itu ditemukan meninggal dunia oleh adiknya di dalam kamar dengan posisi gantung diri menggunakan tali tampar yang diikatkan di kayu usuk. Kejadian kemarin," kata Kapolsek Sambong, Iptu Yatmo saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Senin (16/11/2020).

Informasi tersebut kemudian dilaporkan ke Mapolsek Sambong. Saat itu juga tim Satreskrim Polsek Sambong langsung berupaya menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Dari hasil pemeriksaan medis tidak ditemukan adanya unsur penganiayaan. Murni bunuh diri," terang Yatmo.

Sementara itu Kanit Reskrim Polsek Sambong, Aiptu Lukman Hadi, menyampaikan, dari hasil pemeriksaan kepolisian, pelajar yang duduk di bangku kelas II di salah satu SMK terkemuka di Kecamatan Cepu tersebut diduga nekat mengakhiri hidupnya lantaran cintanya ditolak.

"Motifnya cinta ditolak dan tidak direstui orang tua sang cewek," ungkap Lukman.

Menurut Hadi, sebelum gantung diri, pemuda itu meninggalkan sepucuk surat yang ditujukan kepada orangtuanya serta teman gadisnya tersebut.

Dalam surat tersebut, korban menuliskan permintaan maaf dan ucapan terimakasih kepada orang tuanya.

Dia juga menuliskan perasaan cintanya kepada teman gadisnya tersebut. Dalam surat itu, korban juga meminta doa sepeninggalnya nanti.

"Isi suratnya meminta maaf dan berterima kasih kepada orangtua. Korban juga mengaku cinta mati kepada teman gadisnya," jelasnya.

Berikut isi surat yang ditulis korban : 

Surat Untuk Ayah dan Ibuku

Saya minta maaf jika saya belum bisa membahagiakan kalian berdua. Maafkan saya Ibu Bapakku. Terimaksih Ibu Bapak yang sudah menjadi orang tua yang baik dalam hidupku. Dan Tuhan, aku sayang sama kalian semua. Doakan aku buat nanti. Ibu dan Bapak aku minta tolong, kalau aku nanti telah tiada, aku dimakamkan tolong kasih sakral di atas kuburanku. I Love You untuk orang tuaku.

Buat Sindi, terima kasih atas semuanya, sama yang telah kamu berikan terhadap aku. Aku mencintaimu sampai mati.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pesan Ibu yang Bunuh 2 Anak lalu Gantung Diri: Maafkan Aku, Aku Pergi, Biar Anak-anak Ikut Bersamaku" dan "Cinta Ditolak, Siswa SMK Gantung Diri, Tinggalkan Surat Berisi Perasaannya"

Sumber: Kompas.com
Tags:
bunuh diriibubayibalitamembunuhPekanbaru
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved