7 Makanan & Minuman yang Baik Dikonsumsi Agar Tidur Lebih Nyenyak: Termasuk Kiwi & Teh Chamomile
Tujuh jenis makanan dan minuman ini bisa membuat tidurmu lebih nyenyak, termasuk teh chamomile dan kiwi.
Editor: vega dhini lestari
TRIBUNSTYLE.COM - Tujuh jenis makanan dan minuman ini bisa membuat tidurmu lebih nyenyak, termasuk teh Chamomile dan kiwi.
Gangguan susah tidur sering dialami sebagian orang.
Bagaimana cara mengatasinya?
Ternyata ada beberapa jenis makanan dan minuman yang bisa membuat tidur jadi lebih nyenyak.

Baca juga: Bisa Bikin Tidur Terganggu, 7 Desain Kamar Tidur Seperti Ini Tidak Disarankan Menurut Feng Shui
Baca juga: Seberapa Efektif Lemon untuk Menghilangkan Jerawat? Kenali Efek Sampingnya untuk Kulit Sensitif
Makanan bergizi merupakan salah satu kunci untuk menjaga imunitas tubuh dengan baik di masa pandemi Covid-19.
Makan dengan benar ditambah dengan olahraga yang cukup adalah kunci kesehatan tubuh.
Namun, selain pola makan dan olahraga, tidur malam yang nyenyak juga penting agar tetap bugar dan sehat.
Tidak peduli seberapa banyak diet bergizi yang diikuti, tetapi jika tidak tidur nyenyak, upaya tersebut hampir percuma.
Dikutip dari Times of India, Jumat (13/11/2020), untuk membantu Anda tidur nyenyak ada tujuh makanan dan minuman terbaik untuk dikonsumsi malam hari.
Berikut rinciannya:
1. Teh kamomil
Bukti menunjukkan minum teh kamomil atau teh Chamomile dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mengurangi kecemasan dan depresi, serta meningkatkan kesehatan kulit.
Selain itu, teh kamomil memiliki beberapa khasiat unik yang dapat meningkatkan kualitas tidur.
2. Kacang kenari
Kacang kenari adalah sumber lemak sehat yang baik, termasuk asam lemak omega-3 dan asam linoleat.
Makan kenari meningkatkan kualitas tidur, karena kenari adalah salah satu sumber makanan terbaik melatonin.
Asam lemak dalam kenari menyediakan asam alfa-linolenat (ALA), asam lemak omega-3 yang diubah menjadi DHA di dalam tubuh.
DHA dapat meningkatkan produksi serotonin, yang memicu tidur.
3. Kiwi
Kiwi mengandung folat dan potasium dalam jumlah yang cukup serta beberapa mineral.
Selain itu, buah ini bisa menjadi salah satu makanan terbaik untuk dimakan sebelum tidur. Efek penambah tidur dari kiwi berkat kandungan serotonin.
Selain itu, antioksidan anti-inflamasi dalam kiwi, seperti vitamin C dan karotenoid, mungkin bertanggung jawab atas efek penambah tidurnya.
4. Ikan berlemak
Ikan berlemak, seperti salmon, tuna, trout, dan lain sebaganya, sangat sehat dan kaya vitamin D dan asam lemak omega-3.
Kombinasi asam lemak omega-3 dan vitamin D pada ikan berlemak berpotensi meningkatkan kualitas tidur, karena keduanya terbukti dapat meningkatkan produksi serotonin.
5. Kacang almond
Kacang almond merupakan sumber hormon melatonin. Melatonin mengatur jam internal dan memberi sinyal pada tubuh untuk bersiap tidur.
Kacang ini juga kaya magnesium yang membantu mengurangi kadar hormon stres kortisol, yang dikenal mengganggu tidur.
6. Teh bunga passiflora
Teh bunga passiflora atau passion flower sering digunakan untuk mengobati sejumlah penyakit kesehatan. Teh herbal ini telah dipelajari potensinya untuk mengurangi kecemasan.
Sifat menenangkan teh bunga passiflora dapat meningkatkan rasa kantuk, jadi mungkin bermanfaat untuk meminumnya sebelum tidur.
7. Kalkun
Kalkun tinggi protein yang penting untuk menjaga otot tetap kuat dan mengatur nafsu makan.
Protein dalam kalkun juga dapat berkontribusi pada kemampuannya untuk mengatasi kelelahan.
Mengonsumsi protein dalam jumlah sedang sebelum tidur dikaitkan dengan kualitas tidur yang lebih baik dan mengurangi risiko terbangun sepanjang malam.
Cara mengatasi sulit tidur
Sebuah perbincangan di media sosial Twitter membahas soal kesulitan tidur, dan tak teraturnya pola tidur.
Hal ini dirasakannya menyebabkan sakit kepala.
"Gimana cara memperbaiki pola tdur ga tratur efekny sering skit kepalaa," tulis akun @cursekidd, dalam twitnya, Jumat (25/9/2020).
gimana cara memperbaiki pola tidur pola tidur ga tratur efekny sering skit kepalaa
— willy the kid (@cursedkidd) September 24, 2020
Sejumlah warganet juga mengungkapkan hal yang sama.
"Samaa wk abis sakit kepala, ngopi biar ga sakit, tapi abis tu gabisa tidur lagi. Gitu aja terus," tulis akun Twitter @omgwhoiam.
Sementara, akun-akun lainnya juga mengeluh merasakan perubahan pola tidur selama masa pandemi virus corona.
Adakah hubungannya? Apa penyebab gangguan tidur dan bagaimana mengatur polanya?
Dokter spesialis kejiwaan dari Deoartemen Medik Kesehatan Jiwa FKUI-RSCM, dr. Heriani, SpKJ(K), mengungkapkan, penyebab terganggunya pola tidur bisa karena psikotik, depresi, anxietas (kecemasan), dan lain-lain.
Sementara itu, dokter di Divisi Psikiatri Komunitas, Rehabilitasi, dan Trauma Psikososial, Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa FKUI-RSCM, dr Gina Anindyajati SpKJ, mengatakan, perubahan pola tidur di masa pandemi dipengaruhi oleh beberapa hal.
Beberapa hal itu di antaranya:
- Perubahan pola aktivitas harian - banyak di rumah, fleksibilitas jam untuk kerja/istirahat
- Kecemasan
- Depresi dan isolasi
- Tekanan yang lebih besar terkait keluarga dan pekerjaan
- Menghabiskan waktu untuk melakukan aktivitas leisure (nonton, main game, dll)
- Fatigue atau kelelahan - gejala fisik pada stress
Menurut dia, perubahan pola tidur ini bisa menyebabkan munculnya keluhan sakit kepala, karena waktu tidur yang lebih banyak atau justru berkurang.
"Tidur yang berlebihan atau tidur yang kurang akan bisa memunculkan keluhan di kepala," ujar Gina saat dihubungi Kompas.com, Jumat (25/9/2020).
Ia mengatakan, tidur yang berlebihan mengakibatkan rasa pusing seperti melayang atau berat.
Sementara, kurang tidur dapat menimbulkan nyeri kepala bahkan migrain.
"Pola tidur yang baik pada orang dewasa adalah 7-9 jam per hari. Biasanya kita membutuhkan waktu kurang dari 30 menit untuk tidur," ujar Gina.
Namun, dalam semalam, orang dewasa bisa terbangun setidaknya satu kali dengan durasi maksimal 20 menit.
Sementara itu, dihubungi terpisah, ahli kesehatan jiwa, dr Dharmawan SpKJ mengatakan, tidur yang berkualitas pada orang dewasa selama 7-8 jam dalam sehari.
"Kalau tidur lebih dari 8 jam tapi belum berasa fresh itu namanya hipersomnia," ujar Dharmawan saat dihubungi Kompas.com, Jumat.
Sakit kepala yang muncul setelah bangun tidur, kata dia, karena kurang tidur menyebabkan otot menjadi kaku.
"Apalagi WFH ini pemakaian gadget lebih sering. Gadget sampai jam 9 malam saja, kontrasnya diredupkan, sebab sinar gadget men-delay produksi melantonin dan protein lain penginduksi tidur di otak," ujar Dharmawan.
Solusi tidur teratur
Lalu, apa yang bisa dilakukan agar tidur lebih teratur?
Coba lakukan ini untuk memperbaiki pola tidur:
1. Membuat jadwal tidur-bangun dan rutinitas harian
2. Gunakan tempat tidur hanya untuk tidur. Jika kita di kos atau apartemen yang hanya memiliki 1 ruangan untuk segala aktivitas, upayakan tempat khusus untuk beraktivitas selain tidur.
3. Cari cahaya. Buka tirai jendela, pintu, keluar ke halaman, berjemur sebentar pada pagi atau sore hari.
4. Hindari tidur siang.
5. Tetap aktif secara fisik, jangan terlalu santai karena ini bisa memicu bosan dan susah tidur
6. Perhatikan asupan makanan dan minuman. Hindari konsumsi kafein (kopi) dan teh 3 jam jelang tidur karena bisa mempersulit tidur dan menimbulkan sakit kepala
7. Hindari menggunakan gawai saat jelang tidur.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Simak, 7 Makanan dan Minuman yang Baik Dikonsumsi Sebelum Tidur" dan "Mengalami Sulit Tidur? Coba Cek Penyebab, Ini Cara Mengatasinya"