Breaking News:

KISAH Tukang Pangkas Tewas Ditabrak Pengemudi Mabuk, Ayah Cerita Putranya Sudah Beli Cincin Tunangan

Sebelum tewas ditabrak pengemudi mabuk, tukang pangkas ini sempat telepon sang ibu sudah beli cincin dan ingin segera tunangan.

Editor: Monalisa
Sinar Harian
Kisah tukang pangkas tewas ditabrak pengemudi mabuk, sang ayah sebut anaknya sudah beli cincin tunangan 

TRIBUNSTYLE.COM - Kisah tragis seorang tukang pangkas baru-baru ini mencuri perhatian publik. Cincin nikah sudah dibeli kini malah tewas ditabrak pengemudi yang mabuk.

Jelang pernikahannya, tukang pangkas bernama Mohammad Uzair Nasaie Abdul Ruzak justru tewas mengenaskan.

Ayah dari Mohammad Uzair Nasaie Abdul Ruzak pilu saat menceritakan anak keduanya ini tewas usai ditabrak pemabuk.

Padahal Mohammad Uzair Nasaie Abdul Ruzak sudah membeli cincin nikah untuk calon istrinya.

Dilansir dari Sinar Harian, Mohammad Uzair Nasaie Abdul Ruzak ditemukan tewas setelah ditabrak pengemudi mabuk pada Sabtu (7/11/2020) di Jalan Haji Ahmad, Kuantan, Malaysia.

Menurut ayah dari korban, Abdul Ruzak Hussin (56) anak kedua dari delapan beradik, Mohammad Uzair Nasaie Abdul Ruzak (28) sudah membeli cincin pertunangan.

Baca juga: POPULER Kisah Haru Siswa Tak Sengaja Bertemu Ayah saat Piknik Sekolah ke Penjara, Langsung Sujud

Baca juga: POPULER Kisah Gadis Cantik Rela Jadi Sopir Truk Sawit, Ayah Kecelakaaan, Kemampuan Sejak 3 SMP

Orangtua Mohammad Uzair Nasaie Abdul Ruzak pilu putranya meninggal padahal sudah beli cincin tunangan
Orangtua Mohammad Uzair Nasaie Abdul Ruzak pilu putranya meninggal padahal sudah beli cincin tunangan (Sinar Harian)

Prosesi pertunangan telah direncanakan dilangsungkan bulan dengan (Desember 2020-red).

"Cincin tunang sudah dibeli namun anak 'pergi dulu' (meninggal dunia) sebelum sempat bertunang.

"Dia berencana bertunangan Desember ini.

Meski sedih dan kesal, saya dan keluarga ikhlas dengan kejadian yang menimpanya," ujar ayah korban.

Dalam insiden Sabtu lalu, Mohammad Uzair Nasaie yang berprofesi sebagai tukang pangkas di Kuantan tewas di tempat kejadian.

Motor yang dikendarainya terlibat kecelakaan dengan mobil yang dikemudikan oleh seorang dalam pengaruh alkohol.

Baca juga: MILIARDER Pemilik 6 Roll Royce Tewas Terbakar di Mobil Setelah Kebut-kebutan Bareng 3 Temannya

Lebih lanjut, Abdul Ruzak yang tinggal di Taman Bukit Indah, Johor, Malaysia mengatakan putranya sempat menghubungi sang ibunda.

Pada sore hari sebelum kejadian, Mohammad Uzair Nasaie yang akrab disapa Angah menelepon ibunya, Ramlah Zainal Abidin, 56 tahun.

“Sepanjang perbincangan, almarhum terus mengingatkan ibunya untuk menjaga diri dan mengutarakan keinginannya untuk bertunangan.

"Terakhir kali kami bertemu adalah pada bulan Oktober lalu saat pernikahan sepupu almarhum di Melaka. Ia terlihat bersemangat,” ungkap ayah korban.

Sebut sang ayah, anaknya ini merupakan anak yang suka membantu dan merawat keluarganya.

Ilustrasi pernikahan
Ilustrasi pernikahan (batam.tribunnews.com/istimewa)

Jenazah putranya dimakamkan di Pemakaman Islam Sungai Marong, Bentong, Minggu lalu (8/11/2020).

Sementara itu, Abdul Ruzak mengatakan, pihaknya menyerahkan kepada pihak berwajib untuk mengusut dan mengambil tindakan hukum terkait kecelakaan yang merenggut nyawa anaknya.

Sementara itu, Ketua Jabatan Siasatan dan Penguatkuasaan Trafik negeri, Superintendan Kamarulzaman Jusoh@Mohamad Daud berkata,

Berdasarkan tes darah yang diterima, pengemudi mobil yang berusia 32 tahun dan merupakan pengelola perusahaan uang berizin berada di bawah pengaruh alkohol ketika kecelakaan.

Menurutnya pengemudi tersebut dijerat Seksyen 44 (1) (b) Akta Pengangkutan Jalan 1987 (Pindaan) 2020.

Terkait mengemudi di bawah pengaruh alkohol yang mengakibatkan kematian di Pengadilan Kuantan, Rabu (11/11/2020).

Kecelakaan lalu lintas memang sering terjadi, bahkan banyak yang meregang nyawa di jalan.

Bukan perkara yang baru, kecelakaan menjadi ketakutan tersendiri bagi pengguna jalan.

Seperti kejadian yang dialami oleh seorang pemuda berprofesi tukang pangkas, keinginannya untuk melangsungkan pertunangan bulan Desember depan hanya tinggal kenangan, setelah maut menjemputnya.

PILUNYA Pengantin Baru, 7 Hari Nikah 1 Keluarga Meninggal Akibat Corona, Diawali Pengantin Wanita

Sementara itu kisah viral lainnya datang dari pengantin yang harus terpisahkan maut setelah 7 hari menikah.

Satu minggu menikah, kini satu persatu anggota keluarga pengantin wanita meninggal akibat Covid-19.

Parahnya pengantin wanita menjadi korban pertama yang meninggal dunia akibat Covid-19.

Menyusul kedua orangtua pengantin wanita juga meninggal dunia setelah terpapar virus corona.

Nasib sang suami yang kini ditinggal istri dan mertuanya untuk selama-lamanya pun memilukan.

Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, keluarga tersebut berasal dari Desa Wonorejo, Kecamatan Kalijambe, Sragen.

Awal peristiwa pilu itu terjadi sejak pernikahan yang dihadiri ratusan orang pada 24 Oktober 2020 lalu.

Baca juga: NASIB Bocah 5 Tahun Lihat Ibunya Dibunuh, Kini Demam & Trauma, Sering Teriak Mama Dibunuh Om Yanto

Baca juga: Curhat Gadis 4 Tahun Pacaran Sia-sia, Kini Hanya Jadi Tamu di Nikahan Mantan: Sedih, Hancur Rasanya

Ilustrasi pernikahan dan virus corona
Ilustrasi pernikahan dan virus corona (freepik.com/freepic.diller dan Harryarts)

Dua hari setelah acara, atau pada 26 Oktober 2020, pengantin berinisial LD (28) mengalami sesak napas saat ngunduh mantu di Kabupaten Wonogiri.

Dia dirawat selama seminggu lebih di RSUD dr Moewardi Solo sebelum akhirnya meninggal dunia pada 5 November.

Meski belum diketahui positif Virus Corona atau tidak, sehari ditinggal LD, ibunya berinsial S (57) menyusul tutup usia berstatus positif di RSUD Ngipang Solo.

Bahkan pada 9 November ayahnya yakni SD (60) juga meninggal dunia dengan status positif Virus Corona.

Kepala Desa (Kades) Wonorejo, Edi Subagyo menjelaskan, tiga hari sebelum pernikahannya,LD sempat memeriksakan diri ke dokter karena merasa sesak napas.

Terlebih pernah perjalanan ke Jakarta.

"Terus sama dokternya disuruh opname, tapi dianya tidak mau karena sebentar lagi mau menikah," tuturnya kepada TribunSolo.com, Selasa (10/11/2020).

Ia menyebut, almarhum pengantin perempuan punya riwayat penyakit asma.

Setelah adanya kejadian itu, pemerintah desa tidak melakukan lockdown.

Baca juga: Viral Curhat Wanita 2 Hari Jelang Nikahan, Calon Suami Kepergok Ngamar dengan Mantan Pacar di Hotel

"Biasa saja, tidak lockdown," katanya.

Sementara bapak dan ibunya lanjut dia, memiliki riwayat penyakit gula.

Imbas dari kasus itu, tamu undangan yang hadir dalam hajatan tersebut sudah menjalani rapid test atau tes cepat.

Kurang lebih 150 orang sudah rapid test.

"Hasilnya ada 3 orang yang dinyatakan positif setelah hasil rapidnya reaktif. Kemudian dilakukan tes usap dan hasilnya positif," katanya.

Menurutnya, dua dari tiga orang itu telah dikarantina di sebuah tempat yang disediakan Pemkab Sragen.

Sementara untuk mempelai prianya baru menjalani tes swab pada pagi ini.

"Saya belum tahu hasil swab si mempelai pria," ungkapnya.

Ilustrasi petugas kuburkan jenazah pasien Covid-19
Ilustrasi petugas kuburkan jenazah pasien Covid-19 ((KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)))

Bubarkan Hajatan

Pemkab Sragen bakal membubarkan hajatan yang diselenggarakan masyarakat tanpa menerapkan protokol kesehatan.

Tindakan itu terpaksa dilakukan menyusul meninggalnya satu keluarga di Desa Wonorejo, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen.

Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Sragen, Dedy Endriyatno menegaskan akan mengambil tindakan tegas terkait hal tersebut.

"Tentu kami harus bersikap tegas," tutur Dedy saat ditemui TribunSolo.com di ruang kerjanya, Selasa (10/11/2020).

Dia mengatakan, berdasarkan informasi yang diperoleh dari masyarakat setempat, satu keluarga itu meninggal usai menggelar hajatan pada 24 Oktober 2020 kemarin.

"Informasi sementara dari masyarakat seperti itu," ujarnya.

"Kami masih akan mengecek apakah acara hajatan kemarin menerapkan protokol kesehatan atau tidak," katanya.

Lebih lanjut pemkab Sragen akan menggelar rapat dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) terkait dengan kasus itu.

"Yang namanya suspect meninggal tentu harus diantisipasi," tegas dia.

Sebagian artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Tukang Pangkas Ditabrak Pengemudi Mabuk hingga Meninggal, Ayah Sebut Cincin Tunangan sudah Dibeli,  Kisah Pilu Pria Sragen : Pernikahan Baru Berumur Seminggu, Istri dan Mertua Meninggal karena Corona

Tags:
Malaysiatunangancincintewasditabrak
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved