Breaking News:

DEMI Keluarga & Lunasi Utang, Mantan Petinju Ini Rela Dipukuli dengan Bayaran Rp 133 Ribu per Menit

Tak peduli badannya babak belur, mantan petinju ini rela dipukuli hingga remuk demi hidupi keluarga dan bayar utang yang capai miliaran rupiah.

Editor: Monalisa
Foto Asahi/Richard Susilo, Koresponden Tribunnews.cm/Richard Susilo
Kisah mantan petinju Jepang rela dipukul demi dibayar 

TRIBUNSTYLE.COM - Inilah kisah hidup Akira Hareruya, mantan petinju Jepang yang kini rela jadi korban pemukulan bayaran.

Di usia senja, Akira Hareruya justru merelakan tubuhnya babak belur dipukul sembarang orang demi bayaran ratusan ribu.

Untuk pukulan satu menit, Akira Hareruya akan mendapat bayaran sebesar 1.000 yen atau sekitar Rp 133 ribu.

Akibatnya wajah dan tubuh Akira Hareruya kerap memar, bahkan sempat mengalami patah tulang.

Namun kesakitan itu rupanya tak pernah dihiraukan oleh Akira Hareruya.

Ia mengaku rela menjadi tempat pelampiasan orang lain dengan cara dipukul untuk menghidupi keluarga dan membayar utangnya yang mencapai rP 26, 7 miliar.

Baca juga: VIRAL Ayah Meninggal, Gadis Cantik Gantikan jadi Sopir Truk Sawit, Ternyata Sudah Mahir Sejak 3 SMP

Baca juga: POPULER Viral Cinta Sehidup Semati: Nenek Zainun Meninggal Pagi, Suami Susul Kurang dari 24 Jam

Akira Hareruya (50), mantan petinju kick-boxing Jepang yang menjadi nagurareya, bantalan tubuh untuk dipukuli.
Akira Hareruya (50), mantan petinju kick-boxing Jepang yang menjadi nagurareya, bantalan tubuh untuk dipukuli. ( (Koresponden Tribunnews.cm/Richard Susilo))

Jika malam tiba, di depan lapangan Koma Kabukicho Shinjuku sekitar 10 tahun lalu dibuka Nagurareya.

Acara seperti pertandingan tinju biasa.

Namun orang bisa memukuli lawannya dengan bebas.

Sedangkan lawannya tak boleh balas memukul.

Untuk mengurangi beban utang Hareruya juga menerbitkan buku 'Nagurareya', yang terjual 10.000 eksemplar dengan harga sekitar 8.000 yen.

Sayangnya, ini tidak berhasil mengumpulkan cukup uang untuk melunasi utangnya (yang naik secara tak terduga), dan bahkan menimbulkan masalah di rumah.

Hareruya entah bagaimana berhasil menyembunyikan pekerjaan sampingannya dari keluarganya sampai mereka melihat fitur tentang dia di TV Jepang, akhirnya ketahuan juga oleh keluarganya.

Dapat dimengerti bahwa ini menyebabkan kejutan dan kesusahan serta keprihatinan di dalam keluarga.

Bagaimana tidak, cari uang dengan menjadikan dirinya dipukuli orang lain.

"Saya selalu berdiri di sini setiap malam," kata Hareruya yang sudah pernah ditinju sedikitnya 8.000 orang hingga saat ini untuk urusan Nagurareya.

Dari berbagai orang yang memukulinya, kadang-kadang, ada semacam pukulan mantan petinju profesional dijatuhkan langsung ke pelipis.

Tak jarang juga dia terkena hook badan dan dadanya patah, dan patah tulang rusuk serta luka memar di kaki seperti kena penyakit kronis.

Baca juga: VIRAL Wanita Tak Sangka Jodohnya Ternyata Kakak Angkat Sendiri: Ketika Abang Angkat Jadi Suami

Dahi pecah-pecah, hidung berdarah atau luka di mulut.

"Jika kamu melakukan itu, kamu akan terbunuh nanti," kata keluarganya.

Meskipun mendapat tentangan besar dari keluarganya dan orang-orang di sekitarnya, Akira terus berdiri di jalan.

"Saat ini perusahaan saya hampir tutup. Karyawan meninggalkan perusahaan dan berjalan sesuai keinginan mereka.

Tetap saja, saya belum ke luar dari perusahaan, jadi saya masih presiden dalam daftar.

Semua utang menjadi 150 juta yen ada pada saya secara pribadi," ujarnya.

Hareruya menyatakan dia tidak akan melarikan diri dari utang-utangnya itu.

"Saya hidup dengan niat untuk melunasi utang saya, bahkan jika dengan menyerahkan hidup saya.

Namun, meskipun saya sendiri dapat membuat keributan tentang "membuang hidup saya", apa yang terjadi pada istri dan ketiga anak saya yang tersisa jika saya dipukuli dan mati?"

"Istri saya, yang sangat menentang memulai Nagurareya ini, tentu saja tidak pernah menginjakkan kaki di lapangan tempat saya berbisnis.

Namun, pada satu titik, istri saya dibawa ke kenalan saya, seolah-olah secara paksa menemui saya.

Istri saya, yang cenderung memandangi saya dari bayang-bayang ombak manusia sepanjang malam, diam-diam memanggil saya setelah urusan itu."

Hareruya memasuki kedai kopi yang buka terus sepanjang malam.

"Saya dan istri saya berhadapan satu sama lain di seberang meja, dengan tawa ceria.

Di depan istri saya, yang tidak bisa berkata-kata selama beberapa saat, saya membuka lipatan uang ribuan yen satu per satu dan menghitung penjualan untuk hari itu.

Wanita kantoran Jepang melepas stres dengan memukuli orang lain, bayar 1.000 yen per menit.
Wanita kantoran Jepang melepas stres dengan memukuli orang lain, bayar 1.000 yen per menit. (Foto Asahi/Richard Susilo)

Ada uang kertas 36 ribu yen, 36.000 yen.

Itu adalah uang yang saya peroleh semalam untuk melawan 36 orang."

Saat itu wajah Hareruya bengkak begitu parah.

"Saya tidak bisa melihatnya terlalu banyak ke istri saat itu.

Kamu benar-benar kayak orang mati, teuor dia saat itu."

Hareruya ingat lagi bahwa telah berjuang dengan keluarga.

"Saya minta maaf.

Terlalu banyak air mata yang ke luar."

Lalu sang istri menawarinya saputangan.

Istri dan anak-anak mengalami kesulitan membayar sewa apartemen selama tiga bulan karena kurangnya kiriman uang dari Hareruya.

"Kami tahu kau melakukan yang terbaik untuk kami, tapi ..." sang istri berkata begitu banyak dan berkata lagi,

"Tidak peduli berapa harganya untuk keluargaku, aku ingin kamu menghentikan semua hal bodoh ini," ungkap sang istri meminta suami menghentikan Nagurareya.

Setelah menyeka air mata, darah dan keringat dengan bersih, Hareruya tetap mengakui dan memutuskan, tidak punya pilihan selain berdiri di tengah kota Kabukicho untuk melakukan Nagurareya dan kembali berteriak kepada orang di sekelilingnya, "Ayo, pukul aku!"

Sampai saat ini Hareruya tetap berusaha keras untuk melunasi utangnya meskipun di usianya yang sudah mencapai 50 tahun.

Sementara itu telah terbit buku baru yang sangat menarik, "Rahasia Ninja di Jepang" mengenai berbagai hal rahasia terkait "mata-mata" ninja yang beroperasi di Jepang sejak ratusan lalu lalu, informasi lebih lanjut ke: info@ninjaindonesia.com

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita Mantan Petinju Jepang Relakan Tubuhnya Dipukuli Demi Lunasi Utang Rp 26,7 Miliar,

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Akira HareruyaJepangviral dipukul demi bayar utangistridipukul
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved