DEMI Keluarga & Lunasi Utang, Mantan Petinju Ini Rela Dipukuli dengan Bayaran Rp 133 Ribu per Menit
Tak peduli badannya babak belur, mantan petinju ini rela dipukuli hingga remuk demi hidupi keluarga dan bayar utang yang capai miliaran rupiah.
Editor: Monalisa
"Saya selalu berdiri di sini setiap malam," kata Hareruya yang sudah pernah ditinju sedikitnya 8.000 orang hingga saat ini untuk urusan Nagurareya.
Dari berbagai orang yang memukulinya, kadang-kadang, ada semacam pukulan mantan petinju profesional dijatuhkan langsung ke pelipis.
Tak jarang juga dia terkena hook badan dan dadanya patah, dan patah tulang rusuk serta luka memar di kaki seperti kena penyakit kronis.
Baca juga: VIRAL Wanita Tak Sangka Jodohnya Ternyata Kakak Angkat Sendiri: Ketika Abang Angkat Jadi Suami
Dahi pecah-pecah, hidung berdarah atau luka di mulut.
"Jika kamu melakukan itu, kamu akan terbunuh nanti," kata keluarganya.
Meskipun mendapat tentangan besar dari keluarganya dan orang-orang di sekitarnya, Akira terus berdiri di jalan.
"Saat ini perusahaan saya hampir tutup. Karyawan meninggalkan perusahaan dan berjalan sesuai keinginan mereka.
Tetap saja, saya belum ke luar dari perusahaan, jadi saya masih presiden dalam daftar.
Semua utang menjadi 150 juta yen ada pada saya secara pribadi," ujarnya.
Hareruya menyatakan dia tidak akan melarikan diri dari utang-utangnya itu.
"Saya hidup dengan niat untuk melunasi utang saya, bahkan jika dengan menyerahkan hidup saya.
Namun, meskipun saya sendiri dapat membuat keributan tentang "membuang hidup saya", apa yang terjadi pada istri dan ketiga anak saya yang tersisa jika saya dipukuli dan mati?"
"Istri saya, yang sangat menentang memulai Nagurareya ini, tentu saja tidak pernah menginjakkan kaki di lapangan tempat saya berbisnis.
Namun, pada satu titik, istri saya dibawa ke kenalan saya, seolah-olah secara paksa menemui saya.
Istri saya, yang cenderung memandangi saya dari bayang-bayang ombak manusia sepanjang malam, diam-diam memanggil saya setelah urusan itu."