Hari Pahlawan
ISI Lengkap Pidato Bung Tomo Jelang Hari Pahlawan 10 November 2020, 'Merdeka Atau Mati'
Besuk Selasa 10 November 2020 kita bakal memperingati Hari Pahlawan yang rutin diadakan tiap tanggal 10 November.
Editor: Galuh Palupi
TRIBUNSTYLE.COM - Besuk Selasa 10 November 2020 kita bakal memperingati Hari Pahlawan yang rutin diadakan tiap tanggal 10 November.
Peristiwa 10 November sendiri adalah peristiwa bersejarah yang menjadi momentum mengingat masa perjuangan.
Terutama saat pertempuran 10 November di Surabaya, yang menjadi tonggak sejarah perjuangan, sekaligus akhirnya dipilih menjadi peringatan Hari Pahlawan.

Satu sosok yang paling menumental dalam setiap peringatan Hari Pahlawan adalah Bung Tomo.
Ia merupakan Pahlawan Nasional, yang sekaligus memimpin dan mengobarkan semangat Arek-arek Suroboyo saat pertempuran di Surabaya.
Baca juga: Bangkitkan Nasionalisme Cinta Tanah Air, 15 Quotes Para Pejuang Cocok Dibagikan di Hari Pahlawan
Isi pidato Bung Tomo yang disiarkan melalui radio kala itu mengawali pertempuran sengit melawan pasukan sekutu, yang kini diperingati sebagai Hari Pahlawan.
"Bismillahirrahmanirrahim
Merdeka!!!
Saoedara-saoedara ra’jat djelata di seloeroeh Indonesia,
teroetama, saoedara-saoedara pendoedoek kota Soerabaja
Kita semoeanja telah mengetahoei bahwa hari ini tentara Inggris telah menjebarkan pamflet-pamflet jang memberikan soeatoe antjaman kepada kita semoea.
Kita diwadjibkan oentoek dalam waktoe jang mereka tentoekan, menjerahkan sendjata-sendjata jang kita reboet dari tentara djepang.
Mereka telah minta supaja kita datang pada mereka itoe dengan mengangkat tangan.
Mereka telah minta supaja kita semoea datang kepada mereka itoe dengan membawa bendera poetih tanda menjerah kepada mereka.

Saoedara-saoedara,
Didalam pertempoeran-pertempoeran jang lampaoe, kita sekalian telah menundjukkan bahw ra’jat Indonesia di Soerabaja
Pemoeda-pemoeda jang berasal dari Maloekoe,
Baca juga: VIRAL Remaja Injak dan Mau Cabut Nisan Makam Pahlawan, Awalnya Tertawa Kini Ciut saat Didatangi TNI
Pemoeda-pemoeda jang berasal dari Soelawesi,
Pemoeda-pemoeda jang berasal dari Poelaoe Bali,
Pemoeda-pemoeda jang berasal dari Kalimantan,
Pemoeda-pemoeda dari seloeroeh Soematera,
Pemoeda Atjeh, pemoeda Tapanoeli & seloeroeh pemoeda Indonesia jang ada di Soerabaja ini,
Didalam pasoekan-pasoekan mereka masing-masing dengan pasoekan-pasoekan ra’jat jang dibentuk di kampoeng-kampoeng,
Telah menoenjoekkan satoe pertahanan jang tidak bisa didjebol,
Telah menoenjoekkan satoe kekoeatan sehingga mereka itoe terdjepit di mana-mana
Hanja karena taktik jang litjik daripada mereka itoe, saoedara-saoedara
Dengan mendatangkan presiden & pemimpin-pemimpin lainnja ke Soerabaja ini, maka kita toendoek oentoek menghentikan pertempoeran.
Tetapi pada masa itoe mereka telah memperkoeat diri, dan setelah koeat sekarang inilah keadaannja.
Saoedara-saoedara, kita semuanja, kita bangsa Indonesia jang ada di Soerabaja ini akan menerima tantangan tentara Inggris ini.
Baca juga: Hari Sumpah Pemuda, 7 Artis Terkenal Ini Keturunan Pahlawan Nasional, Dewi Yull hingga Maia Estianty
Dan kalaoe pimpinan tentara Inggris jang ada di Soerabaja ingin mendengarkan djawaban ra’jat Indonesia,
ingin mendengarkan djawaban seloeroeh pemoeda Indonesia jang ada di Soerabaja ini
Dengarkanlah ini hai tentara Inggris,
ini djawaban ra’jat Soerabaja
ini djawaban pemoeda Indonesia kepada kaoe sekalian
Hai tentara Inggris!,
kaoe menghendaki bahwa kita ini akan membawa bendera poetih takloek kepadamoe,
menjuruh kita mengangkat tangan datang kepadamoe,
kaoe menjoeroeh kita membawa sendjata-sendjata jang kita rampas dari djepang oentoek diserahkan kepadamoe
Toentoetan itoe walaoepoen kita tahoe bahwa kaoe sekalian akan mengantjam kita oentoek menggempoer kita dengan seloeroeh kekoeatan jang ada,
Tetapi inilah djawaban kita:
Baca juga: Hari Sumpah Pemuda, 7 Artis Terkenal Ini Keturunan Pahlawan Nasional, Dewi Yull hingga Maia Estianty
Selama banteng-banteng Indonesia masih mempoenjai darah merah jang dapat membikin setjarik kain poetih mendjadi merah & putih,
maka selama itoe tidak akan kita maoe menjerah kepada siapapoen djuga!
Saoedara-saoedara ra’jat Soerabaja,
siaplah keadaan genting
tetapi saja peringatkan sekali lagi, djangan moelai menembak,
baroe kalaoe kita ditembak, maka kita akan ganti menjerang mereka itu.
Kita toendjoekkan bahwa kita adalah benar-benar orang jang ingin merdeka.
Dan oentoek kita, saoedara-saoedara, lebih baik kita hantjur leboer daripada tidak merdeka.
Sembojan kita tetap: MERDEKA atau MATI.
Dan kita jakin, saoedara-saoedara,
pada akhirnja pastilah kemenangan akan djatuh ke tangan kita
sebab Allah selaloe berada di pihak jang benar
pertjajalah saoedara-saoedara,
Toehan akan melindungi kita sekalian
Allahu Akbar..! Allahu Akbar..! Allahu Akbar…!
MERDEKA!!!"
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Isi Lengkap Pidato Bung Tomo Menjelang Pertempuran 10 November Surabaya, Beserta Rekaman Suaranya
Baca juga: 4 Fakta Beredarnya Foto Syur Mirip Anya Geraldine, Ancam Lapor Polisi hingga Dukungan Chef Arnold
Baca juga: Bangkitkan Nasionalisme Cinta Tanah Air, 15 Quotes Para Pejuang Cocok Dibagikan di Hari Pahlawan