Vira Hari Ini
Perawat Keji Tak Punya Hati, Jambak Rambut & Lempar Anak Kecil ke Kasur, Bukti Video Buatnya Dipecat
Perilaku tak terpuji perawat ini terekam kamera dan viral di media sosial, jambak rambut dan lempar anak kecil ke kasur, pelaku akhirnya dipecat
Penulis: Nafis Abdulhakim
Editor: Delta Lidina Putri
TRIBUNSTYLE.COM - Perilaku tidak terpuji perawat yang jambak rambut dan lempar anak kecil ke kasur terekam kamera.
Akibat perbuatannya tersebut, perawat itu kemudian dipecat dari rumah sakit tempat ia bekerja.
Kejadian amoral tersebut diketahui terjadi di Rumah Sakit khusus tuberkolosis di Novosibirsk, Rusia.
Dilansir oleh RIA Novosti, dikabarkan seorang perawat menarik rambut seorang anak dan melemparkannya ke tempat tidur.

Video juga diunggah di Twitter RIA Novosti dalam bentuk Gif, Jumat (6/11/2020).
Orang yang melihatnya pun merasa miris.
Sebab, perawat memiliki tugas untuk melakukan perawatan kepada pasien di rumah sakit.
Menurut perwakilan Kementerian Kesehatan wilayah itu, balita yang ditarik rambutnya tidak mengalami cedera apapun.
Video yang viral di media sosial tersebut lantas diselidiki oleh Komite Investigasi Federasi Rusia (SKRF).
Pakar trauma dan ortopedi juga melakukan pengecekan pada anak tersebut.

Setelah diperiksa, mereka tidak menemukan adanya cedera akibat insiden tersebut.
Perlakuan terhadap anak kecil yang terekam kamera, akhirnya perawat itu dihentikan dari pekerjaannya.
Sebelumnya perawat tersebut juga telah diaudit sebelum diputuskan untuk dipecat.
Selain itu, jaksa penuntut akan memeriksa ketaatan rumah sakit terhadap UU perlindungan hak anak.
Jaksa juga akan memeriksa perihal penyediaan perawatan medis dan menindak kepada mereka yang berbuat pelanggaran.
Kasus kekerasan terhadap anak juga terjadi di Ukraina.
Sepasang suami istri, Daniel (44) dan Ashley Schwarz (34) didakwa dengan kasus pembunuhan atas kematian Jaylin Anne yang berusia 8 tahun.
Mereka memaksa gadis belia tersebut melompat di atas trampolin saat cuaca sangat panas.
Terlalu lama melompat, gadis tersebut meninggal karena dehidrasi.

Keduanya kemudian didakwa pada hari Senin atas kematian gadis 8 tahun tersebut yang terjadi pada Agustus 2020 lalu.
Dalam sebuah pernyataan, polisi Odessa mengatakan, sepasang suami istri ini dibawa ke Pusat Penegakan Hukum Kabupaten Ector.
Menurut polisi Odessa, kejadian tersebut diketahui saat petugas dipanggil untuk menuju ke rumah Schwarz pada 29 Agustus lalu.
Petugas pun menemukan Jaylin meninggal dunia di tempat kejadian.
Polisi kemudian melakukan penyelidikan.
Hasilnya, mereka menemukan gadis 8 tahun tersebut dihukum dan tidak diizinkan untuk makan dan melompat di trampolin.

Gadis itu harus tetap melompat di atas trampolin tanpa henti dalam jangka waktu yang lama.
Lebih lanjut, penyelidikan mengungkapkan bahwa Jaylin juga tidak diizinkan minum air bila dia tidak melompat.
Hukuman tersebut berlangsung saat cuaca tengah panas-panasnya.
Suhu saat, menurut Accuweather.com, diperkirakan sekira 43 derajat celcius dan suhu tanah sekira 68 derajat celcius, sebagaimana dilansir dari People, Minggu (18/10/2020).
Otopsi kemudian dilakukan kepada jenazah gadis 8 tahun itu pada Kamis.
Hasil menunjukkan, Jaylin meninggal karena dehidrasi.
Polisi pun memutuskan meninggalnya Jaylin adalah sebuah pembunuhan.

Diberitakan media setempat, Jaylin gemar beraktivitas di luar rumah,"Ia menyukai menunggang kuda, seluncur es, dan semua hal di luar ruangan.
Dia mencintai semua orang dan hewan, dan sangat tertarik pada sejarah dan sains."
Anggota keluarga kepada CBS 7 menjelaskan, pasangan suami istri tersebut bukanlah orangtua kandung Jaylin, melainkan hanya walinya.
Ibu kandung Jaylin, Alysha Anderton mengungkapkan di media sosial, dirinya telah mencoba mendapatkan akses ke putrinya dan saudara perempuan Jaylin, yang saat itu diasuh Schwarz, pada saat kematian Jaylin.
"Saya tidak pernah mendapat kesempatan untuk memberitahu dia betapa kerasnya saya berusaha dalam hidupnya dan saya begitu dekat," tulis Anderton di laman Facebook-nya.
"Hanya beberapa bulan lagi bisa melihat mereka," lanjutnya.
Anderton merasa sedih tidak bisa merasakan kebahagiaan dengan Jaylin.
"Tapi aku sudah terlambat. Dan yang bisa kupikirkan hanyalah dia meninggalkan dunia ini tanpa mengetahui betapa aku mencintainya dan betapa aku menginginkannya," ucapnya dalam Facebook pribadinya.
"Tidak adil kalau mereka punya begitu banyak kenangan bersamanya dan semua yang tersisa denganku adalah lubang di hati saya yang begitu besar sehingga saya benar-benar mati rasa dan merasa hampa.
Sebagian dari jiwa saya telah mati dan saya tidak akan pernah sama lagi," lanjutnya.
Sebuah kampanye GoFundMe sejak itu telah diciptakan untuk membantu menutupi biaya pemakaman bagi Jaylin.
Selain itu, Anderton kini tengah bertarung jalur hukum demi mendapatkan hak asuh adik Jaylin, Jayde. (TribunStyle.com/Nafis)
Baca juga: Viral di TikTok, Gadis Bandung Punya Paras Mirip Lisa BLACKPINK, Bak Pinang Dibelah Dua
Baca juga: VIRAL VIDEO Curhat Pengantin Pria Stres Calon Istri Kabur & Nikah dengan Mantan Pacar: Salahku Apa?