Tak Ingin Warga Panik, Pangeran William Tutupi Kabar Derita Covid-19, Berjuang Hadapi di April Lalu
Pangeran William, putra pertawa pewaris Kerajaan Inggris, ternyata pernah tertular Covid-19 namun tutupi kabar tersebut, tak ingin warganya panik
Penulis: Nafis Abdulhakim
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
TRIBUNSTYLE.COM - Pangeran William, putra pertawa pewaris Kerajaan Inggris, ternyata pernah tertular Covid-19.
Ayah tiga anak itu merahasiakan kabar tersebut dari khalayak.
Pangeran William mengaku tertular Covid-19 pada awal tahun tepatnya pada April 2020, sebagaimana dilansir dari The Sun.
Ia merahasiakan kondisinya kala itu karena tak ingin masyarakat Inggris menjadi panik.
Baca juga: Anniversary ke-9 Tahun di Tengah Corona, Pangeran William dan Kate Middleton Banjir Ucapan Selamat
Baca juga: Buka Lowongan Asisten Rumah Tangga Magang, Ratu Elizabeth Siap Beri Gaji Rp 367 Juta, Ini Syaratnya
Hingga kabar ini diturunkan, pihak Istana Kensington, kantor, dan rumah Pangeran William menolak berkomentar secara resmi, sebagaimana dilansir dari CNN.

Meski tidak berkomentar pihaknya juga tidak menyangkal laporan tersebut.
"(Pangeran William tidak memberi tahu siapapun soal diagnosanya karena) ada hal-hal penting yang terjadi dan saya tidak ingin membuat siapa pun khawatir," menurut The Sun.
Seperti diketahui, sang ayah Pangeran Charles juga terinfeksi positif pada akhir Maret.
Pada waktu bersamaa, Perdana Menteri Boris Johnson pun dinyatakan tertular virus corona.
Pihak Kerajaan Inggris berupaya agar berita tentang Pangeran William terinfeksi Covid-19 tidak tersebar.
Selain itu, penyakit ini pun membuat suami Kate Middleton panik.

"William terpukul cukup keras oleh virus," ujar seorang sumber seperti dikutip Page Six.
"Pada suatu waktu dia kesulitan bernapas, jadi semua orang di sekitarnya sangat panik," lanjutnya.
Meski sempat panik dan terpuruk, Pangeran William berusaha bangkit dan sembuh dari penyakitnya.
Terlebih saat ia melihat petugas medis dan tidak merasakan gejala lain dari penyakitnya.
Kakak Pangeran Harry itu pun merasa cukup sehat meski dinyatakan positif Covid-19.
Hal tersebut yang membuatnya semangat menjalankan tugas seperti biasa, seperti pertemuan kerajaan maupun bisnis.
Saat itu, Pangeran William dirawat oleh dokter istana dan dikarantina dengan baik di rumah keluarga Anmer Hall di Norfolk.

Ia tetap melakukan panggilan telepon dan video call selama masa karantina.
Pangeran William tersebut memberi tahu salah satu sumber di suatu acara tentang alasan merahasiakan penyakitnya tersebut.
"Ada hal-hal penting yang terjadi dan saya tidak ingin membuat siapa pun khawatir," ujar sumber tersebut seperti dilaporkan The Sun.
Selain itu, pengalamannya ini membuat Pangeran William sadar, siapa pun bisa terinfeksi Covid-19.
Serta, penting untuk melakukan lockdown kedua dengan serius supaya angka penularan bisa ditekan.

Wabah corona kemudian menjangkiti Perdana Menteri Boris Johnson hingga harus dilarikan ke rumah sakit pada April lalu.
Inggris adalah salah satu negara Eropa yang sangat terdampak oleh pandemi corona.
Menurut Universitas John Hopkins, negara ini telah mencatat 1 juta kasus Covid-19.
Kabar mengenai diagnosa Pangeran William muncul saat Inggris akan menjalani lockdown nasional kedua.
Penguncian ini akan berlangsung selama 4 minggu dan dimulai pada Kamis depan.
Keputusan ini diumumkan PM Johnson pada Sabtu lalu, setelah Kantor Statistik Nasional memperkirakan 1 dari 100 orang di Inggris sekarang memiliki Covid-19.
Dari total 1.034 juta kasus di Inggris, sebagian besar yakni sekitar 880.000 jiwa, berada di Inggris, negara terpadat di serikat pekerja.
Sementara itu negara lain yang ada di daratan Inggris, Wales dan Skotlandia melakukan kebijakanya masing-masing.
(TribunStyle.com/Nafis,Tribunnews.com/Ika Nur Cahyani)
Baca juga: Ratu Elizabeth Beri Gaji ART Rp 367 Juta, Pangeran William Buka Lowongan Serupa, Berapa Gaji ARTnya?
Baca juga: Pangeran William Ulang Tahun, Istana Bagikan Momen Hangat Ayah-anak yang Diabadikan Kate Middleton