3 Hari Bersama Jenazah Ayah Ibunya, Bocah 5 Tahun Tak Sadar Orangtuanya Meninggal, Sudah Membusuk
Ditinggal dirumah selama tiga hari, dua anak ini tak tahu jika ternyata orangtua mereka telah meninggal dunia di atas tempatnya
Penulis: Nafis Abdulhakim
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNSTYLE.COM - Ditinggal di rumah selama tiga hari, dua anak ini tak tahu jika ternyata orangtua mereka telah meninggal dunia.
Seorang gadis kecil dan adik laki-lakinya ditemukan masih hidup di rumah mereka selama tiga hari.
Namun, di rumah tersebut mereka tinggal bersama orangtuanya yang telah meninggal dunia.
Baca juga: 9 Anggota Keluarga Meninggal, Keracunan Setelah Makan Mi Disimpan Selama 1 Tahun di Freezer
Baca juga: Jerit Tangis Pengantin Wanita, 9 Tahun Pacaran Lalu Nikah Suami Meninggal saat Nikmati Malam Pertama
Diketahui, orang tua gadis kecil dan adiknya itu meninggal setelah makan acar beracun.
Kematian Alexander dan Viktoria Yakunin diketahui dari kerabat.

Mereka khawatir karena tidak bisa menghubungi Alexander dan istrinya.
Pasalnya, kedua orang tua bocah lima tahun tersebut tidak menghadiri pertemuan keluarga.
Kerabat kemudian menelepon rumah yang ditempati Alexander sekeluarga.
Akhirnya gadis berusia 5 tahun itulah yang menjawab telepon.
Anak itu mengatakan bahwa ayahnya (30) dan ibunya (25), "tidur" dalam waktu yang lama.
Ia juga mengatakan bahwa ayahnya telah 'menjadi hitam', sebagaimana dilansir dari Mirror pada (26/10/2020).
Saat itu, gadis yang tidak mengetahui situasinya yang dialaminya tersebut sedang menjaga adik laki-lakinya yang masih berusia satu tahun.

Saudara perempuan Alexander, Natalia Bakulina (36) kemudian bergegas menuju kediaman adiknya di daerah Leningrad Rusia setelah mendengar jawaban gadis 5 tahun itu lewat telepon.
Keponakannya tersebut pun membuka pintu rumahnya.
“Aku berlari masuk. Dan melihat semuanya. Saya jatuh dan berteriak," katanya.
Orangtua kedua anak tersebut meninggal dunia di tempat tidur.
Natalia kemudian menelepon polisi dan layanan darurat setempat.
Ia juga kemudian menyiapkan anak-anak dan membawa mereka keluar dari rumahnya di desa Bolshoye Kuzyomkino.
Keracunan makanan diduga sebagai penyebab kematian pasangan tersebut, sebagaimana dikatakan kantor berita 78.ru.

Pekerja pabrik gas, Alexander, telah diberi sebotol acar buatan sendiri oleh neneknya sehari sebelumnya.
Menurut laporan, toples acar itu terbuka di dapur. Toksin botulinum dari acar diduga menjadi penyebab kematian.
Racun tersebut diketahui menyebabkan kelumpuhan dan bahkan kematian.
Racun itu menyerang korban dan membuatnya sulit bernapas.
Tetangganya, Mikhail Khomchenko, mengesampingkan keracunan alkohol, karena ia mengetahui bahwa pasangan itu bukan peminum.
"Saya hanya memiliki perasaan positif tentang mereka," katanya, menekankan bahwa mereka adalah "pasangan yang sempurna".
Gadis berusia 5 tahun dan adiknya yang masih berusia 1 tahun kini dirawat oleh sang kakek, ayah Alexander.
Peristiwa serupa juga terjadi di Texas, Amerika Serikat.
Kedua bocah ini terpaksa tinggal bersama jasat neneknya di dalam rumah.
Kakak beradik yang berusia tujuh tahun dan lima tahun ini tinggal bersama mayat sang nenek selama lima hari.
Hal ini dikarenakan mereka gagal mendapatkan bantuan.
Setiap hari mereka mengurus dirinya sendiri dan berdampingan dengan sang nenek yang telah meninggal.
Mereka melakukan pekerjaan rumah sendiri mulai dari menyiapkan makanan, mencuci dan pekerjaan rumah lainnya.

Sang nenek, Connie Taylor (71) meninggal dunia di rumahnya di Talty, Texas, Amerika Serikat, sebagaimana dilansir dari Mirror.co.uk, Kamis (1/10/2020).
Mengetahui neneknya meninggal, kadua bocah ini berusaha mengubungi seseorang lewat ponsel milik sang nenek.
Namun, usaha mereka gagal karena keduanya tak ada yang mengetahui sandi untuk membuka ponsel sang nenek.
Tak bisa mendapatkan bantuan, mereka pun menghabiskan hari-harinya bersama mayat sang nenek.
Dilaporkan, mereka sempat memberi tahu tetangga bahwa keduanya takut keluar.
Alhasil, mereka tetap di dalam rumah dan bertahan hidup dengan makanan yang tersisa di dapur.
Kejadian ini baru diketahui oleh orang lain, yakni guru kedua bocah.
Sang guru, Kristen Zastoupil, merasa janggal karena kedua bocah ini tidak menghadiri kelas online.

Ia sempat menghubungi sang nenek lewat ponsel namun tidak ada jawaban.
Merasa ada kejanggalan, Zastoupil pun langsung mendatangi rumah kedua anak tersebut.
Ia terkejut setelah mendapati bahwa murid-muridnya itu berada di samping mayat neneknya.
"Aku tahu ada yang tidak beres. Aku terbiasa berkomunikasi dengan orang tua ini," ucapnya.
"Jadi, saat mereka tidak mendapat tanggapan, aku menyadari tahu ada yang salah," tambah guru tersebut.
Menurut laporan, Taylor meninggal dunia karena komplikasi penyakit.
Namun, demi mendapatkan penyebab asli kematiannya, mayat sang nenek kemudian diotopsi.
Hingga artikel ini dimuat, informasi tentang orangtua kandung kedua bocah tersebut belum dirilis.
Polisi mengatakan, kondisi kedua anak tersebut dalam keadaan sehat meski mereka mengalami trauma.
Kedua bocah tersebut kini telah dirawat oleh seseorang setelah kepergian sang nenek.

Sebagian kerabat lain ada yang mencoba untuk mendapatkan hak asuh mereka.
Seorang juru bicara sekolah mengatakan kepada Star-telegram, mereka mengapresiasi tindakan responsif sang guru.
"Kami sangat bersyukur bahwa guru kami membangun hubungan dengan keluarga untuk mengetahui ada yang tidak beres, dan untuk guru yang memeriksa keluarga tersebut," ungkap juru bicara sekolah tersebut.
"Hati kami hancur dengan kabar keluaraga tersebut dan kami selalu mengirimkan dalam doa kami," sambungnya.
(TribunStyle.com/Nafis)
Baca juga: Profil Abdul Azim Pangeran Brunei yang Baru Saja Meninggal, Perjalanan Hidupnya yang Kontroversial
Baca juga: 9 Anggota Keluarga Meninggal, Keracunan Setelah Makan Mi Disimpan Selama 1 Tahun di Freezer