Aksi Tolak UU Cipta Kerja, Massa Pelajar Berkumpul dan Berhentikan Mobil, Nebeng ke Lokasi Demo
Sejumlah massa yang diduga pelajar ikut berdemo tolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja, mereka berhentikan mobil pikap dan nebeng ke lokasi.
Penulis: Nafis Abdulhakim
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
TRIBUNSTYLE.COM - Sejumlah massa yang diduga pelajar ikut berdemo tolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja.
Mereka terpantau melakukan orasi di kawasan Medan Merdeka.
Mereka menuju lokasi tersebut yang semula berkumpul di Jalan Juanda, Jakarta Pusat.
Dari pantauan Radio Sonora via Kompas.com, Selasa (20/10/2020), sekira pukul 13.40 WIB, kumpulan massa remaja berpakaian bebas berjalan di Jalan Ir H Juanda kawasan Harmoni, Jakarta Pusat yang tak jauh dari lokasi demonstrasi.
Reporter Radio Sonora di lokasi melaporkan, sekelompok pelajar tersebut kemudian menghentikan kendaraan pengangkut barang.

Mobil pikap yang diberhentikan pelajar tersebut saat itu sedang melintas di kawasan tersebut.
Mereka kemudian menaikinya untuk menuju Jalan Pos atau Dr. Soetomo.
Seperti diketahui, sejumlah elemen kembali akan menggelar aksi demonstrasi menolak Undang-Undang Cipta Kerja di Jakarta pada Selasa Hari ini.
Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menjadi salah satu kelompok yang hadir dalam demonstrasi tersebut.
Aksi ini pun bertepatan dengan satu tahun amsa jabatan Jokoi-Ma'ruf Amin.
Salah satunya adalah massa pengunjuk rasa dari Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) yang terpantau mulai memadati Jalan Pasar Senen Salemba pada Selasa (20/10/2020) pukul 12.25 WIB untuk menuju kawasan Medan Merdeka.
Selain itu, demo juga berlangsung di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat.
Massa pedemo penuhi kawasan Patung Kuda, tepatnya di depan Kantor Indosat, di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (20/10/2020).
Massa dari Gabungan Serikat Buruh Indonesia (GBSI) itu mulai padati Kantor Indosat pada pukul 14.30 WIB, sebagaimana dilansir dari Kompas.com.
Mereka berpisah dari massa mahasiswa.
Massa Buruh uyang kebanyakan mengenakan pakaian bernuansa biru tersebut berorasi di seberang Kantor Indosat.
Sementara itu, para pedemo mahasiswa berunjuk rasa di depan Patung Kuda.
Para mahasiswa mengenakan seragam almamater kampus mereka masing-masing.

Dua kelompok massa tersebut menyuarakan hal yang sama yakni penolakan terhadap omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja.
Massa buruh membawa spanduk bertuliskan "Tolak Omnibuslaw Undang-Undang Cipta Kerja, Singkirkan Penghalang Baru Land Feform Sejati dan Industrial Nasional."
Para buruh juga membawa bendera GBSI dan bendera berbagai organisasi buruh lainnya.
Untuk mengawal aksi para buruh dan mahassiwa itu, polisi menerjunkan 6.000 personel di sekitar lokasi.
Demonstrasi dengan tujuan serupa telah terjadi beberapa kali di Jakarta.
Sebelumnya, pada 8-13 Oktober, unjuk rasa berakhir rusuh.
Demonstran dan polisi saat itu pun bentrok.
Saat aksi tersebut pun menimbulkan keruggian seperti merusak dan membakar fasilitas umum seperti pos polisi dan halte transjakarta.
Gelombang untuk rasa yang menolak UU Cipta Kerja belum surut sejak UU itu disahkan DPR 5 Oktober ini.
Viral Pendemo Cewek Goda Polisi Ganteng, Salmafina Sunan Beri Kecaman, Singgung Catcalling
Salmafina Sunan geram saat mendapati video berisi aksi catcalling yang dilakukan pendemo wanita kepada seorang polisi.
Baru-baru ini sebuah video Tik Tok viral di media sosial.
Video tersebut diunggah oleh akun Tik Tok bernama @eza_michiels08.
Kamera terlihat menyorot seorang pria berseragam polisi yang tengah mengamankan aksi demo.
Pada momen itu terdengar pula suara beberapa perempuan yang mencoba berkomunikasi dengan sang polisi.
"Pak boleh kenalan?," ujar seorang perempuan.
"Bening banget sih pak, bungkus boleh pak?," imbuhnya lagi.
Dalam video tersebut juga terdapat tulisan yang menjadi sorotan.
"Kalo polisinya gini, betah deghh ikut demoo"
Polisi tersebut terlihat tidak nyaman mendapat perlakuan itu.
Ia pun hanya diam dan langsung menutupi wajahnya menggunakan masker hitam.
Video itu pun langsung menjadi buah bibir di media sosial.
Banyak yang mengecam aksi tersebut karena dinilai masuk dalam aksi catcalling.
Catcalling merupakan jenis pelecehan seksual verbal.
Salah satu public figure yang ikut menyoroti hal tersebut ialah Salmafina Sunan.
Anak pengacara Sunan Kalijaga tersebut tampak geram melihat kejadian tersebut.
Ia pun mengunggah video itu ke Instagram Stories dan menuliskan kekecewaannya.
"Bungkus boleh pak? what the f*** ? Bukti bahwa catcalling gak cuma terjadi pada wanita aja.
Busetda mbak2 siapapun itu kurang ajar!," beber Salma.
(TribunStyle.com/Nafis/Febriana)
Baca juga: Salmafina Sunan Siap Bagi-bagi Ratusan Sembako & Susu Bayi untuk Masyarakat Terdampak Covid-19
Baca juga: Siap Transfer 10 Juta untuk Haters yang Hujatannya Bisa Bikin Sakit Hati, Salmafina Beri Satu Syarat