Breaking News:

11 Tahun Hilang di Jakarta Hingga Dipaksa Ngamen, Ervan Akhirnya Bertemu Keluarga Berkat Google Maps

Iseng cari alamat di Google Maps, Ervan akhirnya bertemu keluarga setelah 11 tahun terpisah dan hidup sebatang kara di Jakarta.

Editor: Monalisa
Kompas.com/Labib Zamani
11 tahun hilang di Jakarta Ervan akhirnya bertemu keluarga berkat Google Maps 

TRIBUNSTYLE.COM - Berkat Google Maps, Ervan Wahyu Anjasworo akhirnya bertemu keluarganya setelah 11 tahun terpisah.

Tak sengaja iseng mencari alamat di Google Maps, Ervan Wahyu Anjasworo akhirnya bertemu keluarga yang telah merindukannya sejak 11 tahun silam.

Masih jelas dalam ingatan Ervan Wahyu Anjasworo dirinya terpisah dari keluarga berawal saat dipaksa seorang pengamen di Jakarta.

Bukannya diantar pulang, saat itu Ervan yang masih berusia 5 tahun justru diajak pengamen untuk mengamen di jalanan.

Sejak itulah Ervan kehilangan jejak keluarganya dan hidup sebatang kara di Jakarta.

Kini 11 tahun berlalu, takdir kembali mempertemukan Ervan dengan keluarga kandungnya.

Baca juga: POPULER Potret Bayi Pegang Foto Ibunya yang Tewas Ditabrak Pemabuk Jelang Persalinan, Simak Kisahnya

Baca juga: Selamatkan Ibunya dari Pemerkosa, Bocah 9 Tahun Tewas Dibacok, Pemakamannya Pilu Tak Dihadiri Ortu

Ervan bersama ayahnya setelah 11 tahun terpisah
Ervan bersama ayahnya setelah 11 tahun terpisah (Kompas.com/Labib Zamani)

Ervan yang sedang mengikuti pelatihan kerja di Panti Rehabilitasi Sosial Anak Berhadapan dengan Hukum (PRSABH) Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor iseng mencari informasi tentang keberadaan Pasar Gonggang melalui pencarian Google.

Saat masih kecil, Ervan yang tinggal di Dukuh Panurejo RT 018, RW 006, Kecamatan Kedungupit, Sragen, Jawa Tengah, itu sering diajak sang nenek berbelanja di pasar tradisional di Sragen itu.

"September kemarin saya main komputer.

Saya itu iseng-iseng (cari informasi) dengan membuka Google Maps," kata Ervan ketika ditemui Kompas.com di rumahnya Sragen, Jumat (9/10/2020).

"Awalnya saya searching Google Solo.

Saya lihat lagi Solo-nya ini ada Wonogiri, Boyolali, Sragen begitu.

Saya telusuri satu persatu yang seingatnya itu Pasar Gonggang Sragen," sambung dia.

Baca juga: Kisah Kocak Demonstran Tak Berani Pulang Setelah Aksi Tolak UU Cipta Kerja gegara Botol Minum Hilang

Anak kedua pasangan Suparno dan Sutanti mencatat alamat Pasar Gonggang Sragen yang dia temukan melalui pencarian Google dan memberikan alamat pasar kepada pekerja sosial panti.

"Habis itu kepala panti menghubungi pihak dari Solo, Wonogiri dan wilayah di Jawa Tengah.

Sampai akhirnya mengarah ke Sragen," terang dia.

Setelah itu, Ervan menerima kiriman foto-foto keluarga termasuk foto saat dirinya masih kecil dari Sragen.

Ervan ingat foto-foto itu merupakan keluarganya.

"Saya hapal muka ayah saya gimana, muka ibu saya gimana dan muka saudara saya gimana," ujar dia.

Kepala panti tempat Ervan tinggal menghubungi Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Sragen.

Tidak berselang lama, TKSK Sragen datang ke panti dan mengurus surat kepulangan Ervan.

Baca juga: Tak Dapat Bantuan, 2 Bocah Berusia 7 & 5 Tahun Terpaksa Tinggal Bersama Mayat Neneknya Selama 5 Hari

Game Watch

Ervan menceritakan, dirinya hilang di Jakarta saat masih usia 5 tahun.

Ketika itu dirinya sedang mengembalikan game watch ke tempat persewaan.

Ervan dihampiri oleh seorang pengamen untuk mengajaknya pulang ke rumah.
Bukannya diajak pulang, justru Ervan diajak pengamen itu untuk mengamen.
"Saya di jalanan (mengamen) sekitar dua tahun," terang dia.

Tidak sampai di situ, Ervan bersama pengamen yang menghampirinya setelah mengembalikan game watch ke Solo selama sebulan.

Habis itu kembali lagi ke Jakarta.

Baru sampai di Bogor, Ervan dan pengamen yang mengajak dirinya mendengar suara sirine milik Satpol PP.

Saking takutnya kena razia Satpol PP para pengamen itu berlarian menyelamatkan diri.

Ervan justru berdiam diri di masjid.

Ervan ditemui seorang Ketua RT dan menanyakan tempat tinggal Ervan.

Karena tidak tahu tempat tinggalnya, Ervan lalu diangkat sebagai anak asuh Ketua RT itu.

"Sekitar empat bulan Pak RT itu meninggal.

Ada cucunya ingin mengasuh saya dan mengangkat saya anak asuh," tutur dia.

Setelah diasuh cucu dari Ketua RT selama tujuh bulan, jelas Ervan, dirinya dibawa oleh Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Dinas Sosial Kota Bogor.

"Ada pegawai P2TP2A ingin mengangkat saya jadi anaknya.

Saya disekolahkan dipesantrenkan sekitar delapan tahun," ujar dia. Ervan juga mendapat pelatihan kerja dari Dinsos Kota Bogor.

Bahkan, Ervan diterima magang kerja selama satu tahun dua bulan.

"Ada lagi dari (Dinsos) Kabupaten Bogor yang menunjuk saya.

Saya ditanya sama petugas ingin ketemu orangtua tidak.

Saya jawab iya," kata Ervan. Ervan mendapat pelatihan kerja di PRSABH Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor selama dua tahun sampai akhirnya bisa dipertemukan kembali dengan keluarga.

Sebagian artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul 11 Tahun Hilang di Jakarta, Remaja Sragen Bertemu Keluarga Setelah Iseng Cari Alamat di Google Maps

Sumber: Kompas.com
Tags:
JakartaSragen11 tahun hilang di Jakarta Ervan bertemu keluarga Google MapsErvan Wahyu Anjasworokeluarga
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved