Peringati HUT ke-75 TNI, Simak Sejarah Lahirnya Tentara Nasional Indonesia, Berawal dari BKR
Peringati HUT TNI, begini sejarah lahirnya Tentara Nasional Indonesia, berawal dari Badan Keamanan Rakyat (BKR).
Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Suli Hanna
TRIBUNSTYLE.COM - Peringati HUT TNI, begini sejarah lahirnya Tentara Nasional Indonesia, beberapa kali berganti nama.
Hari ini, Senin (5/10/2020), diperingati sebagai HUT ke-75 TNI.
Sebelumnya, tanggal 5 Oktober diperingati sebagai Hari Angkatan Perang sejak 1959.
Kemudian, saat ini, disebut sebagai Hari TNI, hari nasional yang bukan hari libur.
Penetapan hari nasional tersebut berdasarkan Keppres No.316 Tahun 1959.
Mengutip laman resmi tni.mil.id, tema HUT ke-75 TNI tahun ini adalah Sinergi untuk Negeri.
• Kata-Kata Ucapan HUT TNI 5 Oktober 2020, Cocok Dibagikan di Media Sosial sebagai Penyemangat
• 12 Ucapan Selamat HUT Ke-75 TNI: Hari Senin Pergi ke Australia, Dirgahayu Tentara Republik Indonesia

Lahirnya TNI tentu memiliki sejarah yang panjang.
Melansir Wikipedia, cikal bakal TNI berawal dari Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang kemudian berganti nama menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI).
Dihimpun dari berbagai sumber, berikut ini sekilas sejarah lahirnya Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Pembentukan TKR
Pada awal berdiri sebagai sebuah negara, Indonesia, sama sekali tidak mempunyai kesatuan tentara.
Adapun Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang dibentuk dalam sidang PPKI tanggal 22 Agustus 1945 dan diumumkan oleh Presiden pada tanggal 23 Agustus 1945.
Namun, itu bukanlah tentara sebagai suatu organisasi kemiliteran yang resmi.
Kala itu, BKR berada di bawah wewenang Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dan KNI Daerah.
Oleh karenanya, BKR tak berada langsung di bawah perintah presiden sebagai panglima tertinggi angkatan perang dan tak berada di bawah perintah Menteri Pertahanan.

BKR hanya disiapkan untuk memelihara keamanan setempat agar tidak menimbulkan kesan bahwa Indonesia menyiapkan diri untuk memulai peperangan menghadapi Sekutu.
Akhirnya, melalui Maklumat Pemerintah tanggal 5 Oktober 1945, BKR diubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
Pada tanggal 7 Januari 1946, Tentara Keamanan Rakyat berganti nama menjadi Tentara Keselamatan Rakyat.
Kemudian pada 26 Januari 1946, diubah lagi menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI).
Disahkan Soekarno sebagai TNI
Pada saat itu, di indonesia terdapat barisan-barisan bersenjata selain TRI.
Akhirnya, Presiden Soekarno mengeluarkan keputusan untuk mempersatukan Tentara Republik Indonesia dengan barisan-barisan bersenjata tersebut menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Penyatuan itu dilakukan dan diresmikan pada tanggal 3 Juni 1947.
Pada tahun 1959, tanggal 5 Oktober ditetapkan sebagai Hari Angkatan Perang yang saat ini dikenal sebagai Hari TNI.
Hal itu bertujuan untuk memperingati peristiwa kelahiran angkatan bersenjata Indonesia.
Menjadi ABRI pada Masa Orde Baru
Pada masa Orde Baru, kepemimpinan Presiden Soeharto, militer di Indonesia lebih sering disebut dengan ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia).
ABRI adalah sebuah lembaga yang terdiri dari unsur angkatan perang dan kepolisian negara (Polri).
Penyatuan ini dilakukan untuk efektivitas dan efisiensi dalam melaksanakan perannya dan menjauhkan pengaruh dari kelompok politik tertentu.
Pada masa awal Orde Baru unsur angkatan perang disebut dengan ADRI (Angkatan Darat Republik Indonesia), ALRI (Angkatan Laut Republik Indonesia) dan AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia).
ABRI turut serta dalam dunia politik Indonesia selama masa Orde Baru.
Ini merupakan bagian penerapan konsep Dwifungsi ABRI yang kelewat menyimpang dari konsep awalnya.
Kembali Menjadi TNI
Setelah jatuhnya Soeharto pada tahun 1998, gerakan demokratis dan sipil tumbuh mengganti peran militer dalam keterlibatan politik di Indonesia.
Alhasil, ABRI pun resmi berpisah dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).

Pada tahun 2000, Polri secara resmi kembali berdiri sendiri dan merupakan sebuah entitas yang terpisah dari militer.
Seiring dengan pemisahan ini, nama ABRI pun kembali menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Adapun tiga angkatan bersenjata dalam TNI, yakni TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara.
TNI dipimpin oleh seorang Panglima TNI, sedangkan masing-masing angkatan dipimpin oleh seorang Kepala Staf Angkatan.
(TribunStyle.com/Gigih Panggayuh)
BACA JUGA:
• 7 Anak Artis Indonesia yang Ogah Ikuti Karier Orang Tua, dari Jadi Polisi hingga Tentara di Amerika
• Selamat Hari Tani Nasional, Kenapa Diperingati Setiap 24 September? Ini Sejarahnya