Spesifikasi Gadget
Bocoran Spesifikasi & Harga Google Pixel 5 5G, Bawa Layar OLED dengan Teknologi 90Hz
Setelah berbai rumor bermunculan, Google akhirnya meluncurkan smartphone Android terbarunya, Google Pixel 5.
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNSTYLE.COM - Setelah berbai rumor bermunculan, Google akhirnya meluncurkan smartphone Android terbarunya, Google Pixel 5.
Peluncuran Google Pixel 5 ini diluncurkan dalam sebuah acara yang bertajuk "Launch Night In" yang ditayangkan secara langsung di YouTube, Kamis (1/10/2020).
Pixel 5 dibekali dengan berbagai peningkatan dibandingkan dengan generasi sebelumnya.
Salah satu peningkatannya adalah konektivitas yang sudah mendukung jaringan 5G.
Meski demikian, untuk chipsetnya, Google haya mengandalkan System-on-Chip (SoC) kelas menengah Qualcomm Snapdragon 765G.
SoC tersebut kemudian dipadukan dengan kapasitas RAM 8 GB dan media penyimpanan 128 GB.
• Terpampang Jelas Sosok Google Pixel 4a, Bentuk Ponsel Mirip dengan Rumor yang Beredar, Dijual Murah?
• Cara Kerja Google Maps dengan Fitur Pelacak Covid-19 di Android & iOS, Bantu Hindari Zona Merah?

Seperti dilansir dari TheVerge, selain pada konektivitas, Google juga memberikan peningkatan pada aspek fotografi di Pixel 5.
Sama seperti pendahulunya, Pixel 5 dilengkapi dengan kamera ganda yang ditampung dalam modul persegi.
Perbedaanya adalah kamera kedua di Pixel 5 ini berfungsi sebagai kamera ultrawide dengan resolusi 16 megapiksel.
Kamera utama Google Pixel 5 memiliki spesifikasi yang sama dengan generasi sebelumnya, yaitu 12 MP yang dibekali dengan siabilsasi gambar OIS.
Kedua kamera belakang Pixel 5 ini membawa sejumlah fitur fotografi khas Google, seperti Night Sight untuk memotret dalam kondisi minim cahaya, Live HDR+, Cinematic Pan, hingga Potrait Light.
Di bagian depan, Pixel 5 mengusung layar OLED dengan diagonal 6 inci dan resolusi Full HD Plus dan refresh rate 90 Hz.
Jika sebelumnya terdapat bezel tebal yang ada di bagian atas, kini dihilangkan dan dibuat menjadi setipis mungkin.
Sebagai gantinya, Google menyematkan desain lubang kamera (punch hole) di sebelah kiri atas layar Pixel 5 untuk menampung kamera selfie beresolusi 8 megapiksel.
Fitur lainny adalah modul fingerprint yang terletak di belakang, baterai berkapasitas 4.080 mAh yang mendukung pengisian cepat 18 watt, tingkat ketahanan air dan debu IP68, dan chip keamanan Titan M.
Ponsel ini juga mendukung wireless charging dan reverse charging.
Google Pixel 5 hadir dalam 2 varian warna, yaitu Just Black dan Sorta Sage.
Untuk harganya, Google Pixel 5 dibanderol dengan harga 699 dolar AS atau sekitar Rp. 10,3 juta.
Google Maps disebut akan meluncurkan fitur baru yang akan membantu penggunanya menghindari hot spot virus corona (covid-19).
Perusahaan teknologi tersebut meluncurkan fitur baru bertajuk COVID Layer.
Dilansir dari New York Post, fitur tersebut rencananya akan diluncurkan minggu ini untuk pengguna Android dan iOS.
Fitur tersebut diluncurkan bertujuaan untuk membantu para penjelajah dunia berjelajah tanpa harus tertular virus.
Awalnya, pengumuman tersebut digaungkan pada Rabu di blog resmi perusahaan.
• Google Doodle Rayakan Ulang Tahun ke-22, Tampilkan Gambar Ilustrasi Perayaan Virtual
• TERBARU Google Maps Bisa Tampilkan Persebaran Pasien Covid-19, Begini Cara Aktifkan Fiturnya
Nantinya, Covid Layer akan menunjukkan informasi penting tentang kasus covid-19 di suatu daerah.
Sehingga, penggunanya dapat membuat keputusan yang lebih tepat tentang ke mana harus bepergian.
Google berharap, fungsi tersebut akan meredakan ketakutan para komuter karena perjalanan menjadi semakin sulit selama pandemi.
Sementara itu dilansir dari Auto Evolution, Google telah bekerja keras untuk menyempurnakan aplikasi Google Maps belakangan ini.
Setelah meluncurkan versi 10.50.4 pada 20 September 2020, perusahaan tersebut juga telah menerbitkan pembaruan lain ke versi 10.51.1 pada 22 September 2020.
Ini adalah versi 10.51 pertama, meskipun tidak ada changelog yang awalnya disediakan.
Google sendiri baru saja mengumumkan fitur baru yang akan diaktifkan untuk semua pengguna mulai minggu ini.
Cara Menggunakannya

Untuk mengaktifkan Covid Layer, pengguna cukup mengetuk tombol 'layer' di sudut kanan atas layar aplikasi Google Maps dan mengklik 'COVID-19 info'.
Setelah langkah-langkah tersebut akan memunculkan rata-rata tujuh hari kasus covid-19 baru per 100.000 orang untuk area peta yang dilihat pengguna.
Diinformasikan oleh data yang bersumber dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan institusi medis lokal lainnya.
Jika itu tidak cukup tepat, pengawas mutakhir juga menampilkan grafik yang menunjukkan apakah infeksi cenderung naik atau turun.
Sementara itu, pengguna juga dapat mengawasi kepadatan kasus suatu wilayah menggunakan fungsi kode warna.
Jika pengguna berencana bepergian ke tempat terpencil, Covid Layer melacak kasus di 220 negara dan wilayah yang didukung oleh peta Google.
"Bersama dengan data tingkat negara bagian atau provinsi, kabupaten, dan kota jika tersedia," menurut Google.
Begini cara gunakan fitur terbaru Google Maps yang tampilkan persebaran pasien Covid-19.
Sebelumnya diketahui Google Maps merilis fitur baru untuk membuat penggunanya lebih waspada di tengah pandemi.
Fitur tersebut bernama "Covid-19 Info" dan akan bisa diakses melalui menu layer di sisi kanan atas.
Menu layer tersebut juga biasanya dipakai untuk mengubah tampilan Maps menjadi peta satelit atau medan.
Selain itu layer tersebut jg bisa melihat kepadatan jalan raya (traffic), informasi terminal/stasiun, dan sebagainya.

Ketika fitur Covid-19 Info ini diaktifkan, pengguna bisa melihat berapa jumlah kasus Covid-19 yang berada di sekitar mereka.
Jumlah kasus Covid-19 yang ditampilkan ini merupakan angka rata-rata penambahan kasus Covid-19.
Di mana kasus itu yang sudah terkonfirmasi per 100.000 orang dalam satu minggu (7 hari) terakhir.
Selain angka, fitur ini juga bisa menampilkan intensitas jumlah kasus Covid-19 di suatu wilayah.
Dan berikutnya adalah tren peningkatannya dengan warna sebagai penanda.
Misalnya, suatu daerah yang berwarna merah pekat berarti memiliki peningkatan jumlah kasus Covid-19 yang lebih tinggi.
Sedangkan daerah yang lebih rendah akan berwarna oranye atau kuning.

Google mengklaim data angka kasus Covid-19 yang ditampilkan di peta ini, diambil dari berbagai sumber.
Untuk diketahui referensi Goolge yakni John Hopkins, The New York Times, Wikipedia, dan lain sebagianya.
Beberapa sumber tersebut diketahui juga mengambil data Covid-19 dari otoritas kesehatan setempat.
Secara garis besar informasi yang disampaikan oleh Google Maps bisa dibilang terpercaya.
Adapun rincian data terkait tren peningkatan kasus Covid-19 tersebut akan ditampilkan di lebih 220 negara.
Seperti dilansir KompasTekno (25/9/2020) fitur ini juga diterapkan di kawasan yang mendukung Google Maps.

Fitur Covid-19 Info sendiri bakal digelontrokan secara bertahap ke aplikasi Google Maps.
Khususnya di versi Android dan iOS mulai minggu ini ke seluruh pengguna secara global.
Belum diketahui apakah Google Maps versi web bakal kebagian fitur tersebut atau tidak.
Sebagai informasi, Google sendiri belakangan memang rajin menggelontorkan sejumlah fitur baru.
Hal itu disara bertujuan untuk mendukung pengguna bepergian di tengah pandemi.
Salah satunya adalah fitur yang terbaru bernama Popular Times and Busyness.
Dua fitur tersebut bisa digunakan untuk mengetahui keramaian sebuah tempat berdasarkan waktu.
Ada pula fitur Covid-19 Transit yang mampu menampilkan tingkat kepadatan angkutan umum.
Seperti contoh kereta dan bus, secara real time melalui informasi yang dimunculkan pada aplikasi.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)(TribunStyle.com/Candra/Anggie)
BACA JUGA :
• Google Meet Versi Gratis Akan Dibatasi Mulai 1 Oktober Mendatang, Durasi Rapat Maksimal Hanya 1 Jam
• Google Doodle Kenang Benyamin Sueb, Simak Perjalanan Karier Maestro Dunia Hiburan Indonesia
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Google Maps Akan Tambah Fitur Pelacak Covid-19 untuk Android & iOS, Bagaimana Cara Kerjanya?