MUJUR Tukang Sapu Menang Pilkada Kalahkan Majikannya, Terungkap Ternyata Ini Faktor Keberuntungannya
Settingan majikan berantakan, tukang sapu justru kalahkanya dalam Pilkada. Ternyata ini penyebab kekalahannya.
Editor: Monalisa
TRIBUNSTYLE.COM - Nasib mujur dialami oleh tukang sapu di Rusia yang menang dalam Pilkada melawan majikannya sendiri.
Senjata makan tuan, nampaknya itulah yang dialami oleh majikan Marina Udgodskaya tukang sapu muda berusia 35 tahun.
Siapa sangka berawal dari settingan majikannya, Marina Udgodskaya si tukang sapu asal Rusia ini justru menang dalam Pilkada.
Sebentar lagi, Marina Udgodskaya yang sempat dipandang remeh ini akan menanggalkan profesinya dari tukang sapu untuk menjadi kepala daerah di Povalikhino.
Usut punya usut rupanya sang majikan memang sengaja mengajukan tukang sapu tersebut sebagai lawannya di Pilkada.
Hal ini ia lakukan karena tak ingin menang mutlak melawan kotak kosong.
• Nasib Mujur! Usai Viral Temukan Uang Rp 500 Juta Kini Petugas KRL Diangkat Jadi Karyawan Tetap
• BERUNTUNG! Pemulung Ini Cari Sampah Malah Temukan Batu Senilai Rp 9 Miliar, Sukses Kaya Mendadak

Namun sayang siasat sang majikan justru menjadi bumerang untuk dirinya sendiri.
Tukang sapu yang ia remehkan justru mendapat suara dua kali lipat dan dinyatakan menang dalam Pilkada tersebut.
Berikut kronologi menangnya tukang sapu dalam Pilkada melawan majikannya sendiri.
1. Berawal dari settingan malah menang telak
Seorang tukang sapu bernama Marina Udgodskaya (35) sengaja disetting oleh majikannya untuk diajukan dalam pilkada.
Hal ini lantara si majikan tak mau menang mutlak melawan kotak kosong.
Ternyata, Marina justru menang telak.
Dia mendapat suara dua kali lebih banyak dari atasannya tersebut yang merupakan mantan pemimpin dewan desa.
2. Memutuskan jadi pemimpin daerah

Marina terkejut dengan hasil itu, dan memutuskan akan mengambil peran sebagai pemimpin daerah.
Program prioritasnya adalah membangun fasilitas bermain untuk anak-anak.
Kejadian ini berlangsung di Povalikhino—daerah kumpulan dari sembilan dusun, yang dapat dijangkau dari Moskwa dengan berkendara selama 9 jam.
3. Partai majikannya kurang populer
Marina Udgodskaya tak pernah punya niat untuk ikut pemilu kepala daerah di kawasan berpenduduk 400 jiwa itu.
Dia dimajukan oleh bosnya yang berafiliasi dengan partai Presiden Vladimir Putin, Rusia Bersatu.
Beberapa orang yakin, kemenangan Marina terjadi karena partai-nya Putin sangat tidak populer di kawasan tersebut.
Sebagian lainnya mengatakan, pengabaian pemerintah terhadap daerah pedesaan menimbulkan ketidakpercayaan penduduk desa terhadap pemerintah pusat.
4. Program pembangunan pertamanya

Marina Udgodskaya mengatakan, prioritas program pembangunan pertamanya adalah membangun kolam renang untuk anak-anak.
Dua mentor telah ditunjuk untuk membantunya menjalankan pemerintahan di Povalikhino.
Sampai akhir bulan ini, Marina masih menjalankan pekerjaannya sebagai tukang bersih-bersih, sebelum akhirnya duduk sebagai kepala daerah Povalikhino.
BERUNTUNG! Pemulung Ini Cari Sampah Malah Temukan Batu Senilai Rp 9 Miliar, Sukses Kaya Mendadak
Nasib beruntung juga dialami oleh seorang pemulung ini.
Seperti diwartakan oleh Bastille Post beberapa waktu lalu, seorang pemulung asal Thailand temukan sebuah sebongkah batu misterius.
Namun, bongkahan batu itu bukan sembarang batu karena ternyata itu adalah benda yang sangat berharga.
• VIRAL Chat WhatsApp Warga Kena Covid-19 Ingin Sebarkan Virus ke Orang Lain, Ini 5 Fakta Kebenarannya
• VIRAL Chat WhatsApp Mahasiswa Kaya Bersaing Setubuhi Mahasiswi Miskin, Kampus Ternama Tercoreng Aib

Menurut laporan kisahnya berawal ketika pemulung bernama Surachit Songzhu, memunguti sampau di provinsi Songkhla, Thailand.
Waktu itu kebetulan dia sedang mengais sampah dipinggiran pantai.
Lalu, secara tidak sengaja dia menemukan batuan besar berwarna abu-abu tersapu oleh air laut.
Dia memerhatikan teksturnya yang aneh seperti lilin, jadi dia curiga bahwa batu itu bukan benda sembarangan jadi dia membawanya pulang.

Setelah membawanya pulang, kemudian dia memberi tahu teman-teman dan kerabatnya untuk melihat temuan Surachit.
Seperti dugaan Surachit dia menduga benda tersebut adalah muntahan ikan paus atau biasa dikenal dengan ambergris.
Mereka menggunakan metode sederhana untuk mendeteksinya.
Yaitu membakarnya dengan korek api supaya tercium aromanya, jika menyegarkan dan harum hasilnya benda itu adalah ambergris.
Akan tetapi jika tidak berarti benda itu bukanlah Ambergris.
Tetapi kenyataannya setelah dicek ternyata benar bahwa bongkahan batu itu adalah Ambergris.
Menurut kondisi pasar saat ini, Ambergris yang baik dijual seharga 14.500 poundsterling per pon (Rp290 juta).
Jika akhirnya dinilai sebagai produk yang bagus oleh para ahli, harga Ambergris ini akan mencapai 536.500 pound (Rp9 miliar)
Surachit Songzhu mengatakan dia sedang menunggu para pakar pemerintah yang relevan untuk menilai ambergris.
Ambergris sendiri adalah produk kering dari sekresi paus sperma.

Beberapa paus sperma akan mengeluarkannya, dan hanya beberapa yang dikeluarkan melalui usus.
Sisanya, beberapa paus sperma yang meninggalkannya di dalam tubuh.
Namun, jika dimuntahkan keluar ambergris akan melayang di laut dan bisa bertahan selama 100 tahun.
Ambergris sendiri saat ini digunakan sebagai parfum dan bahan makanan khusus, namun kabarnya popularitasnya mulai menurun.
Sebagian artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul Kisah Tukang Sapu Menang Pilkada Lawan Partai Presiden gara-gara Gantikan Kotak Kosong, PEMULUNG Ini Kaya Mendadak Gegara Temukan Bongkahan Batu Besar, Ternyata Bukan Benda Sembarangan!,