Breaking News:

Kronologi Kasus Mutilasi HRD di Kalibata: Kenalan di Tinder, Ajak Ketemu & Ingin Kuasai Harta Korban

Kronologi kasus mutilasi HRD di kawasan Kalibata. Bermula dari perkenalan lewat tinder hingga terkuak motif ingin menguasai harta korban.

Penulis: Yuliana Kusuma Dewi
Editor: Delta Lidina Putri
TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim
Pasangan kekasih pelaku mutilasi Kalibata 

TRIBUNSTYLE.COM - Kronologi kasus mutilasi HRD di kawasan Kalibata. Bermula dari perkenalan lewat tinder hingga terkuak motif ingin menguasai harta korban.

Beberapa hari terakhir ramai menjadi perbincangan soal kasus mutilasi seorang HRD berinisial RHW.

Pelaku yang berinisial DAF dan LAS merupakan sepasang kekasih yang sudah merencanakan tindak kejahatan mereka.

Kejadian bermula saat LAS dan RHW berkenalan melalui aplikasi tinder.

POPULER Cara Mengelabuhi Korban Mutilasi HRD Lewat Ubah Penampilan, Pelaku Ganti Warna Cat Rambut

POPULER Pelaku Mutilasi HRD Rinaldi Bangga Jadi Pelakor, Istri Korban Permalukan Laeli di Medsos

Tersangka berinisial DAF dan LAS diperlihatkan saat konferensi pers pengungkapan mutilasi, di Mapolda Metro Jaya, Kamis (17/9/2020). Polisi menangkap dua pelaku mutilasi Rinaldi Harley Wismanu yang ditemukan di Apartemen Kalibata City, Jakarta, dengan motif ingin menguasai harta korban.
Tersangka berinisial DAF dan LAS diperlihatkan saat konferensi pers pengungkapan mutilasi, di Mapolda Metro Jaya, Kamis (17/9/2020). Polisi menangkap dua pelaku mutilasi Rinaldi Harley Wismanu yang ditemukan di Apartemen Kalibata City, Jakarta, dengan motif ingin menguasai harta korban. (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Keduanya lantas sepakat bertemu pada 9 September 2020 lalu di salah satu apartemen di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat.

DAF rupanya sudah masuk terlebih dulu dan bersembunyi di kamar mandi.

"Karena itu pada saat masuk DAF sudah mendahului masuk ke apartemen itu dan bersembunyi di kamar mandi.

Setelah LAS dan korban berbincang di situlah dilakukan (pembunuhan)," ujar Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Nana Sudjana di Polda Metro Jaya, Kamis (17/9/2020), dikutip dari Kompas.com.

DAF kemudian memukul korban dengan batu bata sebanyak tiga kali.

Setelah itu dirinya juga menusuk korban sebanyak tujuh kali hingga RHW meninggal dunia.

"Mereka sudah siapkan batu bata. Langsung dipukulkan ke kepala sebanyak tiga kali dan melakukan penusukan sebanyak tujuh kali,” ujar Nana.

Tidak sampai disitu, dengan keji DAF dan LAS lantas memutilasi tubuh korban.

"Kemudian mereka turun, membeli golok dan gergaji dan melakukan mutilasi. Tapi sebelumnya mereka menyembunyikan korban di dalam kamar mandi.

Mereka melakukan mutilasi dengan menjadi 11 bagian. Ini saya rasa salah satu perbuatan yang sangat keji," tuturnya.

Ucapan duka cita untuk korban mutilasi
Ucapan duka cita untuk korban mutilasi (Tribun Jogja)

Laeli Atik Pelaku Mutilasi Kalibata Ternyata Pelakor, Begini Isi Chatnya Ketika Ketahuan Selingkuh

Keduanya membawa potongan tubuh korban yang sudah dimasukkan tas dan koper untuk dipindahkan ke Apartemen Kalibata City.

Nana menjelaskan jika DAF dan LAS berencana menyimpan sementara potongan tubuh korban di apartemen tersebut.

Kedua pelaku menyiapkan galian kubur di rumah kontrakan di kawasan Cimanggis, Depok, Jawa Barat.

"Mereka itu menyewa rumah di Cimanggis yang akan digunakan untuk mengubur korban. Mereka sudah menggali kuburan,” kata Nana.

Motif dari tindak kejahatan tersebut tak lain karena kedua pelaku ingin menguras harta korban.

"Pelaku ini mengetahui kalau korban ini memiliki finansial lebih, dianggap orang berada."

Diketahui pelaku telah mengambil uang korban sebanyak Rp 97 juta.

DAF dan LAS terancam hukuman mati akibat tindakan keji tersebut.

"Penerapan Pasal 340 KUHP dengan pidana mati atau seumur hidup atau Pasal 338 KUHP dan 365 KUHP," tegas Nana.

PESAN Terakhir Korban Mutilasi Pasangan Kekasih di Kalibata

Peristiwa tragis ini membuat keluarga korban berduka mendalam.

Rumah ibunda korban yang bernama Sulistyani di Jalan Nalogaten, Caturtunggal, Kecamatan Depok, Sleman dipenuhi pelayat sejak Kamis 17 September 2020.

Banyak kerabat dan sanak saudara mulai berdatangan untuk memberikan bela sungkawa kepada keluarga Sulistiyani yang kini masih menanti kedatangan jenazah putranya bernama Rinaldi Harley Wismanu (32) yang diduga menjadi korban mutilasi di apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan Rabu (16/9/2020) kemarin.

Ibu korban masih belum bisa ditemui, kecuali untuk menyambut para kerabat yang melayat.

Berkali-kali ibu yang akrab disapa Lisa tersebut menceritakan kesedihannya kepada pelayat satu persatu.

Ia masih belum menyangka, anak pertamanya itu harus meninggal di masa muda dengan cara yang tragis.

"Ibu belum bisa ditemui. Masih shock kondisinya," kata keponakan Rinaldi, bernama Aden Putera Ichlasul Amal saat ditemui Tribunjogja.com.

Aden menjelaskan, saat ini pihak keluarga masih menunggu jumpa pers dari pihak kepolisian terkait motif pembunuhan terhadap Rinaldy.

Ia berharap polisi memberikan hukuman yang setimpal kepada pelaku atas apa yang dilakukan kepada Rinaldy.

"Ya harus dihukum yang setimpal. Saat ini kami masih menanti kabar dari Jakarta. Papa-nya om Rinaldi sudah berangkat ke Jakarta kemarin siang untuk test DNA. Sekarang tinggal kejelasan pelaku saja," tegas Aden.

Hingga pukul 13.59 WIB, rumah duka di Jalan Nologaten, Sleman tersebut masih didatangi kerabat yang hendak melayat.

Komunikasi Terakhir 

Pihak keluarga terduga korban mutilasi di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan terakhir berkomunikasi dengan Rinaldi Harley Wismanu pada Rabu (9/9/2020).

Kala itu sang ibu bernama Sulistyani masih sempat berkomunikasi dengan putranya siang hari.

Bahkan, Rinaldy memiliki keinginan agar ibu dan bapaknya segera berangkat umroh.

Tak disangka, obrolan tersebut justru menjadi obrolan terakhir Rinaldy dengan keluarga karena Rabu malamnya pihak keluarga sudah tidak dapat menghubungi Rinaldy.

"Terakhir itu hari Rabu masih komunikasi. Om Rinaldy bilang, pokoknya ibu harus segera umroh biar saya yang biayai. Sudah ya bu, Har pergi meeting dulu," kata keponakan Rinaldi, bernama Aden Putera Ichlasul Amal di rumah duka, menirukan percakapan Rinaldi dengan ibunya.

Seusai percakapan tersebut, pihak keluarga mulai putus komunikasi.

Semua keluarga besar pun merasa khawatir.

"Karena om Rinaldi ini anak pertama.

Baik sekali kepada adik-adiknya dan keponakan. Kalau keponakan paling dekat dengan saya. Ya kami mulai khawatir semenjak itu kok hp-nya tidak bisa dihubungi," katanya.

Selang tiga hari, tepatnya pada Sabtu (12/9/2020) pihak keluarga mendapat kabar Rinaldy dinyatakan hilang.

"Saya dapat kabar dari kakak saya di Jakarta. Om Rinaldy beberapa hari tidak kembali ke kamarnya, itu sejak kami sekeluarga putus komunikasi," imbuh Aden.

Sebagai orang terdekat almarhum, Aden sangat merasa kehilangan.

Saat diwawancara beberapa saat air matanya menetes.

Ada satu hal yang sulit ia lupakan.

Sejak menetap di Jakarta, ia selalu rutin dua bulan sekali bermain ke apartemen Rinaldy.

"Paling suka main game, dan nonton film," kenangnya.

Kebiasaan voting untuk menentukan jenis film yang ingin ditonton pun sepertinya sudah tidak bisa lagi diulang oleh Aden bersama almarhum.

"Selama ini ya saya sering main ke apartemennya. Hampir dua bulan sekali saya pasti ke sana. Paling suka om itu nonton film. Kami selalu voting untuk menentukan film yang ingin ditonton. Kebetulan ada adik-adiknya juga di sana," kata Aden.

Menurut Aden, Rinaldy menetap di Jakarta sudah hampir dua tahun.

Sebelumnya ia sempat menyelesaikan studi S2 di Jepang.

Setelah itu, Rinaldy bekerja di perusahaan kontraktor Jepang yang membuka cabang di Indonesia.

"Di Jakarta hampir dua tahun. Karena apartemennya dulu kan di Tamansari Sudirman, dan sekarang pindah di Semanggi ini," pungkasnya. (TribunStyle.com/Yuliana) 

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Kuras Rekening Korban Mutilasi di Apartemen Kalibata, Pelaku Borong Emas hingga Beli Motor,  dari Tribunjogja.com dengan judul Sebelum Menghilang, Rinaldy Sempat Pamit Ingin Meeting dan Paksa Orang Tuanya Umroh, Keluarga Rinaldy Ingin Pelaku Pembunuhan Mendapat Hukuman Setimpal, dari Kompas.com Kejinya Sepasang Kekasih yang Memutilasi Rinaldi, Kuras Harta dan Simpan Mayat di Kalibata

BACA JUGA:

Tangisan Buaya Laeli ke Istri Sah Setelah Mutilasi HRD Rinaldi, Lagak Jadi Korban: Heran Ini Orang

TEGA Biarkan HRD Rinaldi Tewas Dimutilasi, Terungkap Curhat Laeli di Blognya: Membunuh dengan Kejam

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
Kalibata Citykronologi mutilasi Kalibatamutilasi
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved