Virus Corona
Pertama Kalinya Calon Vaksin Produksi China Dipamerkan, Simak Informasi Tentang Vaksin Covid-19 Ini
Pandemi masih berlangsung, China telah pamerkan calon vaksin Covid-19 buatan sendiri untuk pertama kalinya
Penulis: Nafis Abdulhakim
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNSTYLE.COM - Pandemi masih berlangsung, China telah pamerkan calon vaksin buatan sendiri untuk pertama kalinya.
Calon vaksin Covid-19 ini diletakkan di botol suntik kecil.
Dalam suntikan tersebut terdapat cairan yang dipamerkan di pameran perdagangan China International Fair for Trade in Services (CIFTIS) di Beijing pekan ini.
Calon vaksin tersebut merupakan produksi dari Sinovac Biotech dan Sinopharm.
Keduanya adalah perusahaan Negeri Panda, sebagaimana dikutip dari Kompas.com, Selasa (8/9/2020).
Kedua calon vaksin itu memang belum masuk di pasar.
• KABAR GEMBIRA 5 NEGARA Sukses Kembangkan Vaksin Anti Virus Corona, Terungkap Kemanjurannya, Cespleng
• Erick Thohir Sebut Ada 93 Juta Rakyat Indonesia yang Akan Dapat Program Vaksin Covid-19 Gratis

Tetapi, produsen berharap calon vaksin-vaksin tersebut akan disetujui setelah uji coba Fase III paling cepat akhir tahun ini.
Seorang perwakilan Sinovac berkata ke AFP, mereka telah "menyelesaikan pembangunan pabrik vaksin".
Pabrik tersbeut mampu memproduksi 300 juta dosis dalam setahun.
Pada Senin (7/9/2020), para pengunjung di pameran terlihat berkerumun di sekitar stan yang menampilkan calon vaksin pengubah dunia tersebut.
China yang diterpa badai kritik dari negara-negara lain atas penanganan wabah virus corona, terus mencoba mengubah jalan cerita pandemi Covid-19.
Media-media dan pejabat setempat kini menekankan kebangkitan Wuhan, kota yang menjadi tempat kemunculan awal wabah ini, sebagai kisah sukses melawan virus corona.
Mereka juga menggembar-gemborkan kemajuan vaksin domestik.
Hal itu sebagai tanda kepemimpinan dan ketahanan China dalam menghadapi pandemi saat ini.
Sebagaimana dikutip dari AFP via Kompas.com, pada Mei Presiden Xi Jinping berjanji membuat calon vaksin yang nantinya akan dikembangkan China serta menjadi "barang publik global".
Calon vaksi ini merupakan salah satu dari 10 calon vaksin yang dipamerkan yang masuk uji coba Fase III.
Fase tersbeut biasanya menjadi tahap akhir untuk mendapat persetujuan.
Sinopharm yakin antibodi dari vaksinnya akan bertahan 1-3 tahun, meski hasil akhirnya baru akan diketahui setelah uji coba.
Sesuai laporan tabloid nasional China Global Times bulan lalu, "harga vaksin tidak akan tinggi".
Setiap dua dosis harganya tak sampai 1.000 yuan (Rp 2,16 juta, kurs Rp 2.160/yuan), kata laporan itu mengutip pimpinan Sinopharm yang berkata ke media dia sudah disuntik dengan salah satu calon vaksin.
Sementara itu, kanrot berita resmi China Xinhua pada Senin (7/9/2020) mengabarkan, calon vaksin corona lainnya yang dikembangkan para ilmuwan militer China dapat mengatasi mutasi virus bernama resmi SARS-CoV-2 ini.
Sekira ada 5,7 miliar dosis vaksin corona yang sedang dikembangkan pada bulan lalu di seluruh dunia.
Vaksin tersbeut pun sudah dipesan para peminatnya.
Namun Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan, imunisasi Covid-19 tidak mungkin bisa dilakukan secara luas sampai pertengahan tahun depan.
Airlangga Hartarto Sebut 30 Juta Vaksin Virus Corona Siap Diproduksi Indonesia pada Akhir 2020
Indonesia akan memproduksi 30 juta vaksin Virus Corona pada akhir tahun 2020 ini.
"Ini vaksin yang kita dapatkan bahannya. Kita akan 'manufactur' lewat PT Biofarma," ujar Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Perekonomian, saat berkunjung ke redaksi Tribunnetwork, Selasa (1/9/2020).
Menurut Airlangga Hartarto, bahan vaksin Virus Corona atau vaksin untuk mencegah Covid-19 berasal dari perusahaan Sinovac Biotech Ltd.
Sinovac Biotech Ltd adalah perusahaan biofarmasi yang berfokus pada penelitian, pengembangan, pembuatan, dan komersialisasi vaksin yang melindungi dari penyakit menular manusia.
Wikipedia menulis, perusahaan tersebut berbasis di Beijing, China. Vaksin komersial Sinovac termasuk Healive, Bilive, Anflu, Panflu dan PANFLU.1.

Menurut Airlangga Hartarto, vaksin Virus Corona adalah salah satu upaya dalam mengatasi atau menyelesaikan krisis kesehatan yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.
"Krisis terkait kesehatan bisa diselesaikan, lewat pelayanan kesehatan seperti RS, obat diproduksi, stok ditambah. Selain itu juga dengan vaksin untuk memotong penyakit," ujar Airlangga Hartarto.
Airlangga mengatkan, pemerintah berencana melakukan imunisasi massal.
"Target imunisasi massal itu satu juta per hari mulai tahun 2021. Kita harapkan satu tahun, target orang yang divaksin akan tercapai," ujar Ketua Umum Partai Golkar ini.
Ketika ditanya apakah vaksin tersebut akan diproduksi di Indonesia atau diimpor dari China, Airlangga mengatakan akan diproduksi akhir tahun 2020 di Indonesia.
Diharapkan, awal Januari 2021 sudah tersedia 30 juta vaksin yang siap diinjeksikan kepada warga Indonesia.
"Vaksin ini sama dengan vaksin produksi Sinovac. Tapi diproduksi di Indonesia oleh Biofarma," kata Airlangga yang juga Ketua Tim Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
Biofarma adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang kesehatan.

290 Juta Vaksin
Sebelumnya diberitakan, Indonesia telah memperoleh komitmen penyediaan 290 juta dosis vaksin Covid-19 hingga tahun 2021 mendatang.
"Tadi saya sudah mendapat laporan dari Bu Menlu dan Pak Menteri BUMN, sampai 2021 kita sudah kurang lebih mendapatkan komitmen 290 juta."
"Itu sebuah jumlah yang sangat besar," ujar Presiden Joko Widodo saat memimpin rapat terbatas membahas laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (24/8/2020).
Dalam siaran pers Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Presiden Jokowi mengatakan komitmen tersebut merupakan buah kesepakatan awal antara pemerintah melalui Bio Farma dengan pihak-pihak lain yang bekerja sama ditambah dengan kapasitas produksi sendiri milik Bio Farma yang tengah ditingkatkan.
Sampai akhir tahun 2020 ini, Indonesia diketahui memiliki komitmen pengadaan vaksin sebanyak 20 hingga 30 juta dosis vaksin Covid-19.
Saat ini, negara-negara lain juga berupaya untuk memperoleh komitmen pengadaan vaksin Covid-19 apabila nantinya ditemukan.
Indonesia termasuk salah satu negara yang berupaya memperoleh ketersediaan vaksin tersebut baik bekerja sama dengan pihak luar maupun mengupayakan produksi di dalam negeri.
"Negara lain mungkin sejuta dua juta saja belum dapat kita sudah dapat komitmen 290 juta baik yang diproduksi di sini maupun nanti yang diproduksi di luar."
"Saya kira ini berita yang sangat bagus," tuturnya.
Selain komitmen tersebut, Indonesia juga memiliki kandidat vaksin Covid-19 yang dikembangkan sendiri.
Sejumlah institusi riset di dalam negeri diketahui tengah melakukan pengembangan vaksin "Merah Putih" tersebut.
"Nanti vaksin Merah Putih kita ketemu, kita bisa memproduksi lebih banyak. Kalau memang apa yang kita miliki ini berlebih dari yang ingin kita gunakan, ya tidak apa dijual ke negara lain. Negara lain ini di ASEAN saja saya lihat belum ada yang siap dengan vaksin yang sebanyak yang saya sampaikan," tandasnya.
Sebelum ditemukannya vaksin tersebut, Kepala Negara mengingatkan jajarannya dan masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Menurutnya, hal tersebut merupakan upaya utama yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19.
"Perlu saya ingatkan bahwa kunci sebelum vaksinnya disuntikkan ke masyarakat paling penting adalah pemakaian masker," kata Presiden.
(TribunStyle.com/Nafis,Kompas.com/Aditya Jaya Iswara)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul China Pamerkan Calon Vaksin Corona Buatan Sendiri untuk Pertama Kalinya
Sebagian artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul BREAKING NEWS: Airlangga Hartarto Pastikan 30 Juta Vaksin Corona Diproduksi Biofarma Akhir 2020
• Awalnya Terpana, Pasien Corona Syok, Dokter Cantik Idolanya Ternyata Transgender & Miss Trans Queen
• 5 Artis Hollywood yang Terjangkit Covid-19, Robert Pattinson Jadi Artis Terbaru Terpapar Corona