Breaking News:

WASPADA! Meski Pakai Masker Ternyata Bagian Ini Jadi Penyebab Besar Penularan Covid-19 di Pesawat

Siapa sangka benda kecil ini ternyata bisa jadi penyebab penularan Covid-19 di pesawat. Penumpang ini sudah jadi korbannya.

Editor: Monalisa
Freepik
Ilustrasi penumpang di dalam pesawat 

TRIBUNSTYLE.COM - Penularan Covid-19 ternyata bisa saja menyerang para penumpang pesawat. Terungkap ini kronologi penularannya.

Meski sudah pakai masker dan menjaga jarak, siapa sangka penumpang ini masih saja tertular Covid-19.

Setelah ditelusuri, siapa sangka penularan virus corona di pesawat justru diakibatkan oleh benda kecil ini.

Kini penumpang wanita ini harus menjalani isolasi mandiri di rumah selama 14 hari ke depan.

Proses penularan virus corona antar penumpang ini terungkap setelah sebuah perguruan tinggi di Korea Selatan melakukan penyelidikan.

Dilansir TribunTravel dari laman The Sun, (Minggu (30/8/2020), studi yang dilakukan oleh Soonchunhyang University College of Medicine di Korea Selatan telah meneliti penerbangan evakuasi dari Milan ke Seoul pada 31 Maret lalu.

Erick Thohir Ogah Jadi Relawan, Ridwan Kamil Ceritakan Reaksi Disuntik Vaksin Covid-19: Agak Pegal

POPULER Optimis Bebas Covid-19, 5 Negara Sukses Kembangkan Vaksin Anti Virus Corona, Simak Updatenya

Pramugari pakai APDAwak kabisn Emirates gunakan alat pelindung diri saat bertugas di pesawat. (Dok. Emirates)
Pramugari pakai APDAwak kabisn Emirates gunakan alat pelindung diri saat bertugas di pesawat. (Dok. Emirates) (Via Kompas.com)

Penerbangan tersebut berlangsung saat Italia mengalami lonjakan kasus covid-19.

Rencananya penerbangan tersebut akan mengangkut 310, namun ada 11 penumpang dengan gejala covid-19 yang dihentikan sebelum naik pesawat.

Sementara itu, 299 penumpang yang tersisa tidak hanya menerapkan social distancing, tapi juga diberikan masker N95 untuk dikenakan selama penerbangan.

Para penumpang hanya diperbolehkan melepas masker selama makan dan menggunakan toilet.

Setelah mendarat di Korea Selatan, seluruh penumpang diisolasi sendiri selama dua minggu.

4 Negara Ini Punya Aturan Unik saat Pandemi Covid-19, Ada yang Dilarang Bawa Bantal di Pesawat

Enam penumpang dinyatakan positif pada hari pertama karantina, meskipun tidak memiliki gejala.

Namun, seorang wanita dinyatakan positif pada hari terakhir isolasi, yang menunjukkan bahwa dia tertular saat penerbangan, dan dia terbukti menggunakan toilet di pesawat.

Studi yang berjudul 'Asymptomatic Transmission of SARS-CoV-2 on Evacuation Flight', menjelaskan bahwa dalam penerbangan dari Milan, Italia, ke Korea Selatan, dia mengenakan masker N95, kecuali saat menggunakan toilet.

Toilet digunakan bersama oleh penumpang yang duduk di dekatnya, termasuk pasien tanpa gejala.

tribunnews
Toilet Pesawat (thrillist.com)

"Dia duduk berjarak 3 baris dari pasien tanpa gejala.

Mengingat bahwa dia tidak pergi keluar dan telah dikarantina sendiri selama 3 minggu sendirian di rumahnya di Italia sebelum penerbangan dan tidak menggunakan transportasi umum untuk sampai ke bandara.

Kemungkinan besar infeksi yang ditularkannya dalam penerbangan melalui kontak tidak langsung dengan pasien tanpa gejala." ungkap tulisan dalam studi Asymptomatic Transmission of SARS-CoV-2 on Evacuation Flight.

Studi tersebut juga menjelaskan bahwa berkat filter pesawat, kecil kemungkinan virus menyebar melalui udara.

Akan tetapi dapat menyebar melalui kontak tidak langsung, seperti toilet bersama di dalam pesawat.

Studi tersebut menambahkan bahwa berkat prosedur pengendalian infeksi yang kuat sebelum dan selama penerbangan, penjelasan paling masuk akal adalah penumpang terinfeksi saat menggunakan toilet dalam pesawat.

Ini Syarat Baru Naik Pesawat di Saat Pandemi Covid-19, Wajib Tunjukan Hasil Rapid Test

Maskapai penerbangan mulai menetapkan peraturan baru bagi penumpang yang akan naik pesawat.

Peraturan ini diterbitkan sebagai langkah untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.

Jika sebelumnya para penumpang harus menyertakan Surat Izin Keluar Masuk (SKIM), kini hanya perlu menunjukan hasil rapid test kepada petugas bandara.

Hal ini dikatakan oleh Executive General Manager Angkasa Pura II Bandara Soekarno-Hatta, Agus Haryadi.

"Untuk dapat terbang, calon penumpang kini hanya perlu melakukan rapid test yang berlaku 14 hari paling lama dari tanggal keberangkatan penerbangan," kata Agus seperti dikutip dari Kompas.com, Selasa (28/7/2020).

 

Penumpang saat tiba di terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (12/5/2020). PT Angkasa Pura II mengeluarkan tujuh prosedur baru bagi penumpang penerbangan rute domestik selama masa dilarang mudik Idul Fitri 1441 H di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)
Penumpang saat tiba di terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (12/5/2020). PT Angkasa Pura II mengeluarkan tujuh prosedur baru bagi penumpang penerbangan rute domestik selama masa dilarang mudik Idul Fitri 1441 H di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG) (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Selain rapid test, penumpang juga bisa menunjukkan hasil PCR test yang berlaku sama yaitu 14 hari paling lama dari tanggal keberangkatan.

Menurut Agus, hal tersebut sudah sesuai dengan Surat Edaran (SE) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nomor 9 Tahun 2020.

Sebelumnya, kata dia, masa berlaku hasil test PCR atau pun Rapid Test masing-masing paling lama 7 hari dan 3 hari sebelum keberangkatan.

 

Berdasarkan keterangan Agus, berikut rangkuman panduan naik pesawat di era adaptasi kebiasaan baru yang dikutip dari Kompas.com:

Penumpang wajib membawa dan menunjukkan hasil rapid test atau pun PCR test

ILUSTRASI - Seorang pria di Beijing menjalani tes swab, Rabu (1/7/2020). Hasil studi para peneliti Harvard menyatakan bahwa strain virus corona di Beijing mungkin berasal dari Asia Tenggara.
ILUSTRASI - Seorang pria di Beijing menjalani tes swab, Rabu (1/7/2020). Hasil studi para peneliti Harvard menyatakan bahwa strain virus corona di Beijing mungkin berasal dari Asia Tenggara. (WANG Zhao / AFP)

Setiba di bandara keberangkatan, sebelum terbang, para penumpang akan dilakukan pengecekan dokumen terbang di masa adaptasi baru.

Adapun dokumen yang harus ditunjukkan di antaranya hasil rapid test atau test PCR.

Jika memiliki rapid test, masa berlaku hasil tes tersebut paling lama 14 hari dari tanggal keberangkatan.

Untuk hasil test PCR juga diberlakukan waktu yang sama yaitu paling lama 14 hari dari tanggal keberangkatan.

Petugas bandara akan melakukan validasi terhadap dokumen tersebut sebagai syarat utama terbang di masa new normal.

SEPI - Suasana arena Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, terlihat lengang, Rabu (1/4/2020). Pemerintah memberlakukan larangan masuk bagi WNA yang berlaku mulai Kamis (2/4/2020) hingga batas waktu yang tidak ditentukan, bahkan sejumlah maskapai penerbangan mengcancel penerbangannya.. WARTA KOTA/NUR ICHSAN
SEPI - Suasana arena Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, terlihat lengang, Rabu (1/4/2020). Pemerintah memberlakukan larangan masuk bagi WNA yang berlaku mulai Kamis (2/4/2020) hingga batas waktu yang tidak ditentukan, bahkan sejumlah maskapai penerbangan mengcancel penerbangannya.. WARTA KOTA/NUR ICHSAN (WARTA KOTA/NUR ICHSAN)

Membawa identitas diri yang sah

Sama seperti sebelum Covid-19 melanda, penumpang tetap wajib membawa dan menunjukkan identitas diri seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), atau kartu identitas yang sah lainnya.

Kartu identitas ini ditunjukkan kepada petugas pada saat di terminal keberangkatan.

Menerapkan protokol kesehatan

Hal yang tak kalah penting adalah penumpang wajib menerapkan protokol kesehatan yang berlaku seperti mengenakan masker di bandara, selama perjalanan udara, hingga tiba di bandara kedatangan.

Selain itu, penumpang juga wajib menjaga jarak, mencuci tangan menggunakan hand sanitizer.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunTravel.com dan Kompas.com dengan judul  Ini Bagian Pesawat yang Memiliki Risiko Tertinggi Penularan Covid-19"Syarat Terbaru Naik Pesawat, Tunjukkan Hasil Rapid Test"

Tags:
pesawatCovid-19virus coronapenumpangisolasi mandirirapid test
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved