Breaking News:

Sebelum Akhirnya Bunuh Diri, Gamer Ini Tembak Saingannya yang Berjarak 4.800 Km dari Rumah

Seorang pria menghampiri lawan bermain game yang berjarak 3.000 mil untuk membunuhnya, sebelum akhirnya pria tersebut bunuh diri

Freepik
Ilustrasi bermain game komputer 

TRIBUNSTYLE.COM - Seorang pria menghampiri lawan bermain game yang berjarak 3.000 mil untuk membunuhnya.

Kejadian tersebut dilakukan remaja tersebut karena perselisihan dalam bermain game.

Dilaporkan melalui laman Mirror pada Minggu (23/8/2020), remaja tersebut kemudian menembak dirinya saat polisis hendak menangkapnya.

Matthew Thane ditembak mati di rumahnya pada Selasa pagi
Matthew Thane ditembak mati di rumahnya pada Selasa pagi (GoFundMe via Mirror)

Remaja berusia 23 tahun tersebut kemudian ditemukan tewas akibat luka tembak.

Sedangkan pemain game lain yang dibunuhnya yakni Matthew Thane yang berusia 18 tahun.

Thane dikabarkan ditembak mati di rumahnya di daerah Texas, Amerika Serikat pada pukul 06.00 waktu setempat.

Hal tersebut sesuai laporan dari media setempat, news.com.au.

Pada malam selanjutnya, SWAT kemudian mendatang sebuah rumah di Pleasanton, California.

Jaraknya dari rumah Thane yang berada di Flower Mound ini sekira 1.600 mil.

Thane terbunuh sebelum pukul 6 pagi di luar rumahnya di blok 3600 Green Meadow Lane di Flower Mound, Texas
Thane terbunuh sebelum pukul 6 pagi di luar rumahnya di blok 3600 Green Meadow Lane di Flower Mound, Texas (Google Maps)

Namun, saat sampai di rumah sekira pukul 23.00 malam waktu setempat, mereka menemukan tersangka tewas di dalam rumah.

Beberapa bukti ditemukan dari ponsel milik tersangka pembunuhan.

Pihak kepolisian setempat pun mengatakan kepada Mercury News mengenai sang pelaku penembakan.

Tersangka itu, lanjut sang polisi, mengenakan helm dan celana jins, membakar tangki propana di luar rumah Thane untuk memancingnya sebelum membunuh rival bermain gamenya tersebut.

Ilustrasi bermain game
Ilustrasi bermain game (Freepik)

Menurut polisi, mereka menemukan bukti yang mengarah ke pembunuhan tersebut.

Kapten Polisi Flower Mound, Shane Jennings mengatakan bahwa pihaknya sedang menyelidiki apakah pembunuhan itu terkait dengan perselisihan game online atau bukan.

Data dari ponsel mengatakan, pelaku menempuh perjalanan ke Texas dan kembali dengan total jarak 3.355 mil.

Perjalanan tersebut ditempuh pelaku selama 72 jam.

Lembaga amal, GoFundMe pun membuat laman untuk mengumpulkan dana bagi keluarga Thane yang kini sedang berduka.

Uang yang terkumpul mencapai lebih dari 21.000 USD atau setara dengan Rp 310 juta.

Gamers
Gamers (iq.intel.com)

"Matthew tidak pernah gagal untuk membuat seseorang tersenyum dan mencerahkan hari mereka," tertulis dalam laman tersebut.

"Dia adalah karakter yang sangat unik, unik. Mari kita berkumpul dan menghidupi keluarganya di saat yang membutuhkan," tambahnya.

Tak sedikit orang yang berbelasungkawa atas kematian Thane.

Salah satunya yakni guru Thane.

"Saya ingat dia memiliki senyum termanis dan hanya orang yang hebat, tulisnya.

"Hati saya hancur untuk keluarga dan teman-temannya dan kehilangan mereka yang tak terbayangkan. Doa dan cinta untuk kalian semua," tambahnya.

Game Fortnite Hilang dari App Store, Epic Games Tuntut Apple, Gugat Beberapa Kebijakan Pencipta iOS

Perselisihan antara Epic Games dan Apple masih berlanjut.

Game Fortnite buatan Epic Games tersebut dihapus dari App Store.

Kini pembuat game battle royale tersebut menuntut Apple atas segala kebijakan perusahaan yang "mengekang" para pengembang aplikasi App Store.

Melansir The Verge via Kompas.com, dokumen tuntutan dikirimkan ke Pengadilan Distrik untuk wilayah utara negara bagian California, Amerika Serikat (AS).

Fortnite
Fortnite (Twitter Fortnite)

Dalam tuntutannya, Epic Game menggugat Apple karena telah menjalankan operasi bisnis yang tidak relevan.

Terutama memonopoli segala transaksi yang terjadi di App Store.

"Epic Games mengajukan gugatan ini untuk mengakhiri tindakan Apple yang tidak adil demi mempertahankan kegiatan monopoli yang bisa bernilai miliaran dolar," kata pihak Epic Games dalam tuntutan.

Tuntutannya tersbeut terutama seputar pendistribusian aplikasi iOS.

Diketahui iOS App Distribution Market dilakukan harus melalui "satu pintu" yaitu App Store.

Selain itu, semua transaksi aplikasi dan game harus melalui toko aplikasi besutan perusahaan.

Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan Apple ini diklaim bisa perkembangan para kompetitor.

Sehingga, mereka terpaksa mengikuti "aturan main" yang dibuat Apple jika ingin dinikmati pengguna iOS.

Fortnite Summer Legends Pack
Fortnite Summer Legends Pack (Twitter Fortnite)

Dengan adanya kondisi ini, Apple bisa disebut memonopoli pasar aplikasi dalam lingkup iOS.

Sebab, segala aplikasi dan transaksi harus melalui App Store.

Dalam tuntutannya, Epic Game meminta perubahan kebijakan Apple untuk App Store-nya.

Terutama, terkait pajak 30 persen yang dikenakan dalam transaksi di dalam game (in-game purchase).

Berikut tuduhan yang dilayangkan Epic Games kepada Apple, link.

(TribunStyle.com/Nafis)

Game Fortnite Hilang dari App Store, Epic Games Tuntut Apple, Gugat Beberapa Kebijakan Pencipta iOS

RESMI Konami Bakal Rilis Game PES 2021 dengan Sejumlah Fitur Eksklusif, Tetap Bisa Main EURO 2020

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
Matthew ThaneTexasAmerika Serikat
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved