Breaking News:

Apa Itu Happy Hypoxia? Gejala Baru Covid-19: Sebabkan Kematian Mendadak Jika Tak Segera Ditangani

Happy Hypoxia diketahui menjadi gejala baru infeksi virus corona, dimana dialami oleh tiga pasien Covid-19 yang meninggal dunia di Kabutapen Banyumas.

Penulis: Anggie Irfansyah
Editor: vega dhini lestari
Pixabay
Ilustrasi pasien Covid-19 dengan ventilator. 

TRIBUNSTYLE.COM - Happy Hypoxia diketahui menjadi gejala baru infeksi virus corona, dimana dialami oleh tiga pasien Covid-19 yang meninggal dunai di Kabutapen Banyumas.

Seperti dilansir dari Kompas.com, Menurut keterangan Bupati Banyumas Achmad Husein, tiga pasien meninggal dunia karena Covid-19 tersebut tidak menunjukkan gejala seperti orang yang terinfeksi.

"Orangnya kelihatannya gembira-gembira saja, enggak ada batuk, pilek, panas, tetapi saturasi oksigen yang ada di dalam darah ini lama-lama turun," kata Husein, seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (19/8/2020).

Ternyata, kasus yang sama tidak hanya terjadi di Banyumas saja, akan tetapi juga terjadi pada pasien di berbagai negara.

UPDATE Virus Corona Nasional 22 Agustus: 149,408 Kasus, 102 Ribu Sembuh, DKI Jakarta 657 Kasus Baru

AKIBAT Trump Memaksa Sekolah Belajar Tatap Muka, 2000 Siswa AS Tertular Corona Dalam 2 Minggu Ini

Ilustrasi
Ilustrasi (Shutterstock)

Apa itu Happy Hypoxia?

Dilansir dari Medicine.net, Hypoxia adalah salah satu kondisi dimana suplai oksigen sangat rendah dan cenderung kurang untuk tubuh.

Happy Hypoxia sendiri bisa mengakibatkan kehilangan kesadaran hingga kematian pada penderita Covid-19.

Jika oksigen dalam darah rendah atau berkurang, seseorang sangat mungkin mengalami sesak napas.

Hal inilah yang bisa mengancam nyawa khususnya untuk pasien Covid-19.

Ada berbagai gejala yang ditunjukkan dari penderita Covid-19 yang mengalami kondisi Happy Hypoxia, mulai dari yang akut hingga kronis.

Selain itu, intensitas gejalanya juga sangat bervariasi, dari yang ringan hingga berat.

Meski demikian, secara umum gejala Happy Hypoxia yang seringkali terjadi adalah sesak napas, detak jantung cepat dan pernapasan yang cepat.

Gejala lainnya meliputi bibir atau bantalan kuku membiru, pernapasan terganggu seperti asma, dan bentuk hemoglobin yang tidak normal.

Kemudian, Happy Hypoxia yang parah bahkan bisa menimbulkan gejala seperti kesulitan berkomunikasi, kebingungan, hingga koma dan kematian.

Kondisi ini bisa saja dialami oleh semua umur, dari anak-anak hingga lansia.

Halaman
12
Sumber: TribunStyle.com
Tags:
Happy HypoxiaCovid-19oksigenBanyumasgejala baru virus corona
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved