Sayang Dilewatkan, Ini Deretan Keutamaan Puasa Tasua dan Asyura, Lengkap Tanggal Pelaksanaannya
Berikut deretan keutamaan puasa Asyura dan Tasua yang sayang untuk dilewatkan, lengkap dengan tanggal pelaksanaan.
Penulis: Triroessita Intan
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
TRIBUNSTYLE.COM - Berikut deretan keutamaan puasa Tasua dan Asyura yang sayang untuk dilewatkan, lengkap dengan tanggal pelaksanaan.
Seluruh umat muslim di dunia kini telah memasuki Tahun Baru Islam 1 Muharram 1442 Hijriah.
Menyambut tahun baru ini, umat muslim dianjurkan untuk membaca doa akhir dan awal tahun baru Islam.
Selain itu, dalam bulan pertama di tahun Hijriah ini, umat muslim juga disunnahkan untuk melakukan berbagai amal salih termasuk memperbanyak puasa.
Hal ini lantaran bulan Muharram merupakan salah satu dari empat bulan harram yang disebutkan dalam Al Quran.
Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam Alquran:
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ
Artinya: “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua 12 bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus,” (QS. At-Taubah: 36).

• Kapan Puasa Sunnah Tasua dan Asyura Bulan Muharram Tahun 2020? Simak Jadwal dan Keutamaannya
• 12 Amalan yang Istimewa Dilakukan di Bulan Muharram, Termasuk Puasa Tasua & Asyura
• Sejarah Kalender Hijriah, Tahun Baru Islam 1 Muharram, Simak Perbedaannya dengan Kalender Masehi
Pada bulan Muharram ini pemeluk agama Islam bisa melakukan ibadah puasa sunnah khusus.
Yakni puasa sunnah Tasua yang dilakukan pada tanggal 9 Muharram dan dan puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram.
Puasa Tasua dilakukan pada tanggal 9 Muharram yang bertepatan dengan tanggal 28 Agustus 2020.
Sedangkan puasa Asyura ditunaikan pada tanggal 10 Muharram atau 29 Agustus 2020.
Lantas seperti apa keutamaan puasa Tasua dan puasa Asyura?
Keutamaan puasa Asyura
1. Puasa sunnah paling utama
Puasa Asyura (juga puasa Tasua) merupakan puasa yang dikerjakan di bulan Muharram.
Puasa di bulan Muharram merupakan puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan keutamaan puasa Muharram dengan sabda beliau:
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ
“Puasa paling utama setelah Ramadhan adalah (puasa bulan) Muharram dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR. Muslim)
سُئِلَ أَىُّ الصَّلاَةِ أَفْضَلُ بَعْدَ الْمَكْتُوبَةِ وَأَىُّ الصِّيَامِ أَفْضَلُ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ فَقَالَ أَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الصَّلاَةِ الْمَكْتُوبَةِ الصَّلاَةُ فِى جَوْفِ اللَّيْلِ وَأَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ صِيَامُ شَهْرِ اللَّهِ الْمُحَرَّمِ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya, “Shalat manakah yang lebih utama setelah shalat fardhu dan puasa manakah yang lebih utama setelah puasa Ramadhan?”
Beliau bersabda, “Shalat yang paling uatama setelah shalat fardhu adalah shalat di tengah malam dan puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah (yakni) Muharram.” (HR. Muslim, Abu Dawud, dan Ahmad)
2. Puasa yang diutamakan Nabi
Puasa Asyura merupakan puasa yang istimewa bagi Rasulullah dan sangat diutamakan beliau.
Ibnu Abbas menerangkan, tidak ada puasa sunnah yang lebih diutamakan Rasulullah melebihi Puasa Asyura.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ – رضى الله عنهما – قَالَ مَا رَأَيْتُ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – يَتَحَرَّى صِيَامَ يَوْمٍ فَضَّلَهُ عَلَى غَيْرِهِ ، إِلاَّ هَذَا الْيَوْمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَهَذَا الشَّهْرَ . يَعْنِى شَهْرَ رَمَضَانَ
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhu ia berkata, saya tidak pernah melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memperhatikan puasa satu hari yang diutamakannya atas yang lainnya selain hari ini, hari asyura dan bulan Ramadhan. (HR. Bukhari)
3. Menghapus dosa setahun sebelumnya
Puasa Asyura dapat menghapus dosa setahun sebelumnya, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ
Rasulullah ditanya tentang Puasa Asyura, beliau menjawab, “dapat menghapus dosa setahun sebelumnya.” (HR. Muslim)
Di sisi lain, ada tiga hikmah disyariatkannya puasa pada hari Tasua:
1. Untuk menyambung puasa hari Asyura dengan puasa di hari lainnya, sebagaimana dilarang berpuasa pada hari Jum’at saja.
2. Untuk kehati-hatian dalam pelaksanaan puasa Asyura, dikhawatirkan hilal berkurang sehingga terjadi kesalahan dalam menetapkan hitungan, hari kesembilan dalam penanggalan sebenarnya sudah hari kesepuluh.
3. Untuk membedakan dengan orang Yahudi yang hanya berpuasa pada hari kesepuluh saja.
(TribunStyle.com / Triroessita)
• Termasuk Puasa Tasua & Asyura, 12 Amalan yang Baik Dilakukan Saat Bulan Muharram 1442 H
• Masuki Bulan Muharram 1442 H, Simak Deretan Amalan yang Dianjurkan, Puasa Sunnah Tasua Hingga Asyura