Presiden Indonesia Ini Ternyata Pernah 2 Kali Jadi Paskibraka, Terpilih Jadi Pembawa Baki Bendera
Siapa sangka, satu dari sekian Presiden Indonesia ada yang pernah menjadi seorang Paskibraka.
Editor: Galuh Palupi
TRIBUNSTYLE.COM - Siapa sangka, satu dari sekian Presiden Indonesia ada yang pernah menjadi seorang Paskibraka.
Berbicara tentang Paskibraka, jauh sebelum adanya sistem seleksi pengibar bendera, ternyata ada salah satu Presiden RI yang pernah membawa baki bendera di upacara 17 Agustus.
Ia adalah Megawati Soekarnoputri.
Bahkan, Presiden RI kelima itu dua kali menjadi Paskibraka di Istana Negara yaitu pada upacara 17 Agustus1955 dan 1964.
Dilansir dari sumsel.tribunnews, selain Megawati, putri Presiden Soekarno lainnya yang juga pernah menjadi anggota Paskibraka di Istana Negara pada upacara 17 Agustus adalah Rachmawati.
• POPULER 10 Kisah & Kejadian Paskibraka: Peci Tersangkut Bendera Hingga Prajurit TNI Panjat Tiang
Rachmawati menjadi anggota Paskibraka pada upacara 17 Agustus 1966 di Istana Negara.
Jejak kedua putri Soekarno itu diikuti cucu Presiden RI kedua Soeharto beberapa tahun kemudian.
Wiratama Hadi Ramanto, putra tunggal Mamiek Soeharto, panggilan akrab Siti Hutami Endang Adiningsih, dengan Pratikno Singgih.
Wira atau Hadi menjadi anggota Paskibraka di Istana Negara pada upacara 17 Agustus 2007.
Hal ini mengingatkan pada cucu mendiang Soeharto lainnya yang juga pernah menjadi anggota Paskibraka di Istana Negara pada 17 Agustus 1990.
Danti Rukmana, anak pasangan Indra Rukmana dan Siti Hardianti Rukmana atau yang akrab dipanggil Mbak Tutut.
5 Fakta Paskibraka Nasional 17 Agustus
Paskibraka Istana Negara ini nantinya bakal bertugas di hadapan Presiden dan sejumlah tokoh penting negeri, maka tak heran jika mereka jadi pusat perhatian.
Selain bakal diperhatikan publik, Paskibraka Istana Negara juga punya sejumlah fakta menarik.
Berikut TribunStyle.com merangkum sejumlah fakta soal Paskibraka:
• BERITA TERPOPULER Peringati HUT RI 17 Agustus, 8 Seleb Ini Pernah Cicipi Menjadi Anggota Paskibraka
1. Syarat Jadi Anggota Paskibraka
Tak mudah menjadi anggota Paskibraka, ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi.
Syarat fisik untuk putra yakni harus memiliki tinggi badan 160-170 cm.
Sedangkan untuk putri, tinggi badan harus 165-175 cm.
Selain itu, anggota Paskibraka juga tidak boleh memiliki bentuk kaki O, X, maupun tinggi sebelah.
Mereka juga tidak diperkenankan memakai kacamata.
Sehat secara jasmani dan rohani menjadi keharusan bagi anggota Paskibraka.
Kemampuan baris berbaris, seleksi kesehatan, hingga seleksi wawancara akan dijalani oleh calon anggota Paskibraka.
2. Dibagi Dalam 3 Formasi
Paskibraka Istana Negara terdiri dari 68 orang anggota.
Ke-68 anggota ini nantinya bakal dibagi menjadi tiga formasi pasukan.
• Audri Viranti Islanda Paskibraka Asal Bogor Hilang Sejak Juli, Berawal dari Pamit Belajar Kelompok
Tiga formasi tersebut adalah formasi 17, formasi 8, dan formasi 45 yang diambil dari tanggal kemerdekaan Indonesia yakni 17-8-1945 dan diberlakukan sejak 1967.
Formasi 17 merupakan formasi pengiring atau pemandu.
Formasi 17 terdiri dari 17 orang dengan satu komandan kelompok.
Lalu ada formasi 8 yang merupakan formasi inti.
Formasi ini berisikan pembawa baki bendera, pengibar bendera, dan sejumlah pendamping dan pelengkap.
Sedangkan formasi 45 disebut formasi pengawal.
3. Dipilih Sepasang Tiap Provinsi
Ke-68 anggota Paskibraka Istana Negara dipilih secara ketat di daerah masing-masing perwakilan.
Setahun sekali setiap daerah akan mengirimkan putra putri terbaiknya untuk bertugas sebagai Paskibraka nasional di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, pada 17 Agustus.
Dari sejumlah siswa-siswi yang mengikuti seleksi, hanya akan diambil dua perwakilan.
• Buat Presenter CNN Indonesia Menangis, Begini Kisah Fariza Putri Salsabila, Paskibraka 2017
Tercatat sebanyak 68 orang dari 34 provinsi yang ada di Indonesia, akan bertugas sebagai Paskibraka nasional.
4. Pemilihan Pembawa Baki
Pembawa baki yang bertugas mengambil bendera pusaka selalu menjadi pusat perhartian Paskibraka Nasional.
Pembawa baki ada di tim 8 dan merupakan posisi impian bagi para anggota Paskibraka.
Dilansir dari Tribunnews, penentuan petugas pembawa baki dan pengibar bendera ada di tangan seorang Koordinator Pelatih Paskibraka.
Waktu penentuannya tidak menentu.
Bisa malam hari sebelumnya (Hari H), bisa H-1 atau Hari H.
Bahkan pengumuman petugas pembawa baki dan pengibar bendera bisa dilakukan 5 menit sebelum tampil.
Penilaian untuk menentukan posisi penting itu memang dilakukan hingga hari H tampil di hadapan presiden.
Sebelumnya saat latihan, para anggota Paskibraka akan diberikan kesempatan yang sama untuk menjajal posisi itu.
• Misteri Meninggalnya Paskibraka Tangsel Aurellia, Tak Ada Riwayat Sakit, Luka Lebam Jadi Petunjuk
Selama latihan itulah dilakukan penilaian kepada semua anggota.
Karenanya, diharapkan semua anggota Paskibraka bisa meredam ego masing-masing.
Sangat dimaklumi jika mereka sama-sama menginginkan posisi tersebut.
Namun dengan sistem ini, anggota Paskibraka diminta bisa bersikap lapang dada meski nantinya tak terpilih sebagai pembawa baki atau pengibar bendera.
5. Bonus Menarik
Orang-orang mungkin akan berpikir setelah mereka berhasil mengibarkan bendera Merah Putih saat Hari Kemerdekaan, tugas mereka sudah selasai.
Ternyata tidak, mereka biasanya melakukan kunjungan ke luar negeri sebagai Duta Belia.
Mereka juga diberi bonus liburan gratis baik di dalam ataupun di luar negeri.
Selain itu, peserta Paskibraka akan diundang ke Jakarta untuk melakukan apel kebangsaan Paskibra yang dikomandani oleh Purna Paskibraka. (*)
Artikel ini telah tayang di Wiken.id dengan judul Tak Banyak yang Tahu, Presiden Indonesia Ini Ternyata Pernah jadi Paskibraka Saat Upacara di Istana Negara, Siapa Dia?