Breaking News:

Kenang Perjuangan Kemerdekaan, Simak Kata Bijak 7 Pahlawan RI, Buya Hamka Ingatkan Kemerdekaan Jiwa

Berikut kumpulan kata bijak 7 pahlawan Indonesia untuk merefleksi mengenang perjuangan kemerdekaan Indonesia 17 Agustsu 1945.

TribunStyle.com/kolase
Buya Hamka dan Ir Soekarno 

TRIBUNSTYLE.COM - Peringati HUT kemerdekaan RI, berikut kumpulan kata bijak 7 pahlawan Indonesia untuk  merefleksi diri mengenang perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Momen peringatan HUT ke-75 RI cocok digunakan bagi para pemuda dan generasi penerus bangsa untuk mengenang perjuangan para pahlawan. 

Melalui perjuangan para pahlawanlah, kemerdekaan Indonesia bisa tercapai. 

Dalam masa berjuang, kata-kata bijak yang dilontarkan oleh para pahlawan dapat menggambarkan betapa besar semangat mereka. 

Tekat yang bulat dan keinginan yang membara membuat semua permasalah yang dihadapi menjadi tidak berarti. 

Kata-kata bijak inilah yang kemudian mengobarkan semangat para pemuda di masa itu. 

Para pahlawan seperti Ir Soekarno, Moh Hatta, Bung Tomo, Jenderal Soedirman, Sutan Syahrir, Ki Hajar Dewantara, dan Buya Hamka menjadi sosok-sosok penting dalam mengobarkan semangat perjuangan. 

Soekarno dan Mohammad Hatta
Soekarno dan Mohammad Hatta (Arsip Museum Belanda)

 5 Film Bertema Nasionalisme untuk Sambut Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus: Kartini, Merah Putih

 Contoh Ucapan HUT RI Ke-75 17 Agustus 2020, Update di WhatsApp, Instagram, Facebook & Twitter

Dilansir dari Tribunnews.com, berikut kumpulan kata bijak 7 pahlawan Indonesia untuk memperingati HUT kemerdekaan ke -75 RI:

Ir Soekarno

"Berjuanglah terus dengan mengucurkan banyak-banyak keringat. Dirgahayu RI." (Soekarno)

"Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun.” (Soekarno)

"Apakah Kelemahan kita: Kelemahan kita ialah, kita kurang percaya diri sebagai bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri, kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah Rakyat Gotong Royong” (Pidato HUT Proklamasi, 1966 Soekarno)

“Kita bangsa besar, kita bukan bangsa tempe. Kita tidak akan mengemis, kita tidak akan minta-minta, apalagi jika bantuan-bantuan itu diembel-embeli dengan syarat ini syarat itu! Lebih baik makan gaplek tetapi merdeka, daripada makan bestik tapi budak.” (Soekarno, Pidato HUT Proklamasi)

“Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia” (Ir. Soekarno)

“Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segi tiga warna. Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai! Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat.” (Ir. Soekarno, Pidato HUT Proklamasi)

“Apakah kita mau Indonesia merdeka, yang kaum Kapitalnya merajalela ataukah yang semua rakyatnya sejahtera, yang semua cukup makan, cukup pakaian, hidup dalam kesejahteraan, merasa dipangku oleh Ibu Pertiwi yang cukup memberi sandang dan pangan?” (Ir. Soekarno Pidato lahirnya Pancasila 1 Juni 1945)

Mohammad Hatta

Soekarno dan Mohammad Hatta
Soekarno dan Mohammad Hatta (Instagram/morganoey)

“Untuk mencapai cita-cita yang tinggi manusia (pahlawan) melepaskan nyawanya pada tiang gantungan, mati dalam pembuangan, tetapi senantiasa menyimpan dalam hatinya yang luka wajah tanah air yang duka” (Mohammad Hatta)

“Pahlawan yang setia itu berkorban, bukan buat dikenal namanya, tetapi semata-mata untuk membela cita-cita.” (Mohammad Hatta)

"Malahan kita berada pada permulaan perjuangan yang jauh lebih berat dan lebih mulia, yaitu perjuangan untuk mencapai kemerdekaan daripada segala macam penindasan" (Mohhamad Hatta)

Jenderal Soedirman

"Percaya dan yakinlah bahwa kemerdekaan satu negara yang didirikan di atas timbunan runtuhan ribuan jiwa, harta benda dari rakyat dan bangsanya tidak akan dapat dilenyapkan oleh manusia, siapa pun juga." (Jenderal Soedirman, pada masa Revolusi Nasional Indonesia 1916-1950)

"Percaya dan yakinlah bahwa kemerdekaan satu negara yang didirikan di atas timbunan runtuhan ribuan jiwa, harta benda dari rakyat dan bangsanya tidak akan dapat dilenyapkan oleh manusia, siapa pun juga." (Jenderal Soedirman)

Sutan Syahrir

"Kemerdekaan nasional adalah bukan pencapaian akhir, tapi rakyat bebas berkarya adalah pencapaian puncaknya." (Sutan Syahrir)

“Apakah saudara-saudara siap membela kemerdekaan Indonesia? Dan siap membela tanah air Indonesia dengan jiwa dan raga, bahkan sampai titik darah penghabisan?” (Sutan Syahrir)

Bung Tomo

Bung Tomo
Bung Tomo (TribunStyle/kolase)

“MERDEKA atau MATI” (Bung Tomo)

“Jangan kita serang musuh sebelum mereka menyerang kita. jika musuh menyerang lebih dahulu, maka akan kita balas dengan penuh perjuangan” (Bung Tomo)

“Kita tunjukkan bahwa kita adalah benar-benar orang yang ingin merdeka … Lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka” (Bung Tomo)

Ki Hajar Dewantara

"Di mana ada kemerdekaan disitulah harus ada disiplin yang kuat. Sungguhpun disiplin itu bersifat selfdisiplin, yaitu kita sendiri mewajibkan dengan sekeras-kerasnya. Dan peraturan yang sedemikian itu harus ada didalam suasana yang merdeka." (Ki Hadjar Dewantara)

Buya Hamka

"Kemerdekaan suatu negara dapat dijamin teguh berdiri apabila berpangkal pada kemerdekaan jiwa." (Buya Hamka)

 (Triroessita / TribunStyle.com)

 Nasionalis, Pasangan Ini Menikah dengan Syarat yang Tak Biasa, Persis Seperti Upacara 17 Agustusan

 Tampil pada 17 Agustusan, Pawang Kuda Lumping Tewas Saat Beraksi, Ada Hal Tak Biasa Saat Kesurupan

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
HUT ke-75 RISoekarnoMoh HattaBuya Hamka
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved