Kisah Haru Ibu Berjuang Lahirkan 3 Anak Kembar Sendirian, Suami Pergi Menghilang Tanpa Pesan & Kabar
Suami menghilang tanpa pesan dan kabar, ibu di Kupang ini pilu lahirkan 3 anak kembar seorang diri. Inilah kisah harunya.
Editor: Monalisa
TRIBUNSTYLE.COM - Inilah kisah pilu Efi Bani, seorang ibu asal Kupang yang melahirkan tiga anak kembar tanpa kehadiran sang suami .
Enam bulan lamanya Efi Bani bertahan mengandung hingga melahirkan tiga anak kembarnya tanpa sosok suami.
Suami Efi Bani diketahui meninggalkannya saat usia kandungan menginjak tiga bulan .
Selama itu pula suami Efi Bani menghilang tak pernah memberi pesan maupun kabar.
Hingga akhirnya Efi Bani harus melahirkan tiga anak kembarnya seorang diri.
Wanita asal Kupang ini melahirkan tiga buah hatinya di RS Siloam Kupang pada Sabtu (8/8/2020).
• Kisah Pilu Bocah SD Ditinggal Temannya saat Tewas Jatuh dari Truk, Keluarga Histeris Lihat Jenazah
• Viral Seorang Ayah Bantu Menghias Buket Uang, Tak Sadar Itu Hadiah dari Anak untuk Dirinya

Tak adanya sosok suami, rupanya tak mengurangi rasa bahagia Efi melihat ketiga buah hatinya yang lahir dengan selamat.
Ketika disapa, Efi yang sehari-harinya bekerja sebagai asisten rumah tangga di keluarga salah seorang dokter itu tampak tenang dan membalas dengan senyum bahagia.
"Ini sonde rencana kaka, tapi Tuhan kasih berkat tiga memang," ujarnya ketika berbincang dengan POS-KUPANG.COM.
Perempuan kelahiran Silu Camplong, Kabupaten Kupang 36 tahun silam itu mengaku amat bahagia karena tiga malaikat kecil yang dilahirkannya dalam kondisi sehat.
"Beta senang kaka, bahagia sekali. Yang pertama perempuan, duanya laki-laki," timpalnya.
Efi menceritakan, dokter yang menanganinya sempat menganjurkan untuk menjadwalkan operasi pada 17 Agustus nanti.
Namun, Jumat pagi, ia merasa ada kontraksi di perutnya.
• Viral Video TikTok Suami Istri Beda Usia 18 Tahun, Cinta Bersemi Sejak Masih Kelas 2 SMA
Ia lalu memutuskan untuk langsung ke RS Siloam untuk mendapat perawatan.
"Kemarin pagi kesini, nginap lalu tadi pagi katanya siap untuk masuk kamar operasi," kisah sulung dari lima bersaudara ini.
Saat masuk kamar operasi, ia sempat takut dan gugup. Namun itu tidak bertahan lama.
Setelah berserah dan berdoa, ia merasa siap dan kuat untuk menghadapi operasi.
"Beta banyak berdoa saja kaka, karena memang awalnya agak takut," katanya.

Saat itu, ia hanya berpikir soal keselamatan ketiga anaknya.
Ia telah bersiap, meski sejak tiga bulan kehamilanya, suaminya pergi meninggalkannya entah kemana tanpa meninggalkan pesan ataupun kabar.
"Beta hanya pikir kasih besar mereka sekarang, itu saja," ujarnya ketika disinggung tentang pasangannya.
Selama masa kehamilannya, ia rutin memeriksakan kondisi kesehatannya ke dokter.
Ia mengaku bahkan telah tahu kondisi calon bayinya yang kembar tiga.
Berkat pendampingan ibunya angkatnya, Halena Suan (52) dan salah satu saudarinya, Sindy Patmaro (21) ia melalui hari-hari hingga proses operasi berjalan sukses.
"Harapan hanya mereka nanti jadi anak yang baik dan berguna untuk keluarga dan juga bangsa negara," harapnya.
Perempuan yang tinggal di daerah Jalur 40 Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa Kota Kupang itu mengaku belum memberi nama untuk ketiga anak yang baru dilahirkannya.
• Kisah Pilu Siswi SMK Tinggal di Bekas Kandang Ayam, Sabar Diejek Teman dan Janji Belikan Ibu Rumah
"Ini anak kedua, beta juga masih bingung cari nama," katanya.
Ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada tim dokter RS Siloam Kupang yang telah membantu proses persalinan anak kelima, keenam dan ketujuhnya itu.
Dr anastasia Michelle yang menangani pasca operasi persalinan mengatakan kondisi ibu dan ketiga bayinya sehat. Penanganan pemulihan pasca operasi tetap dilakukan dengan standar medik.
"Saat ini stabil tidak ada masalah dari keadaan ibu, demikian pula ketiga anaknya. Karena kondisi saat lahir baik, tidak ada penanganan khusus," ujar dr Michelle saat diwawancara.
Ia mengatakan, kondisi luka operasi dan pemulihan pasca operasi baik sehingga dilaksanakan perawatan pasca operasi dengan betrest total.
Sebelumnya, Direktur RS Siloam dr Hans Lie yang dihubungi menjelaskan, operasi persalinan kepada pasien Efi Bani berlangsung sukses.
Tim dokter yang terdiri dari dr.Jenny E. Pally, Sp.OG, dr.Andi Muhari Barzah Sp.An dan dr.Yosef Oematan, Sp.A bersama tim medis melakukan operasi sekira pukul 09.30 Wita.
"Tadi pagi, pasien melahirkan secara operasi atau istilahnya ection cesarea. Ibu dan dan bayi sehat. Lahir sekitar jam 10 pagi," katanya.

Ketiga bayi tersebut masing-masing bayi pertama berjenis kelamin perempuan dengan berat 2550 gram dan panjang 45 cm lahir pada 10.07 Wita.
Selanjutnya bayi kedua laki-laki dengan berat 1.800 gram dan panjang 41 cm lahir pada 10.08 Wita.
Sementara bayi ketiga laki-laki dengan berat 2.600 gram dan panjang 48 cm lahir pada 10.09 Wita.
Dalam catatan, ini bayi kembar pertama yang lahir di Kupang pada tahun 2020.
Sebelumnya pada 23 Februari 2019, Ny Rince Bell (29), juga melahirkan tiga bayi kembar di RSUD Prof WZ Johannes Kupang. (*)
Sebagian artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Perjuangan Ibu di Kupang Lahirkan Bayi Kembar Tiga, "Hanya Pikir Kasih Besar Mereka Saja", https://kupang.tribunnews.com/2020/08/09/perjuangan-ibu-di-kupang-lahirkan-bayi-kembar-tiga-hanya-pikir-kasih-besar-mereka-saja?