Jalani Pemeriksaan di Polda Bali, Status Jerinx Masih sebagai Saksi, Harapkan ada Mediasi dengan IDI
I Gede Ari Astina alias Jerinx dilaporkan ke polisi oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI), statusnya masih sebagai saksi, harapkan ada mediasi.
Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNSTYLE.COM - I Gede Ari Astina alias Jerinx dilaporkan ke polisi oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI), statusnya masih sebagai saksi, harapkan ada mediasi.
Drummer dari band Superman Is Dead itu kini kembali jadi sorotan.
Ia dipolisikan oleh IDI dengan tuntutan pensemaran nama baik terkait komentarnya soal rapid test.
Kasus tersebut bermula dari unggahan komentar Jerinx di Instagram pada 13 Juni 2020 lalu.
Dalam unggahan itu, Jerinx menyebut IDI dan pihak rumah sakit sebagai "kacung" Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Hal itu terkait adanya syarat rapid test bagi pasien yang akan mendapatkan layanan di rumah sakit.
• PROFIL Jerinx SID, Musisi Kontroversial yang Kini Dipolisikan Gegara Sebut IDI Kacung WHO
• Habis Ribut Lagi Soal Covid-19, Akhirnya dr Tirta dan Jerinx SID Sepakat Bakal Ketemu di Bali

"Gara-gara bangga jadi kacung WHO, IDI dan Rumah sakit dengan seenaknya mewajibkan semua orang yang akan melahirkan tes Covid-19.
Sudah banyak bukti jika hasil tes sering ngawur kenapa dipaksakan? Kalau hasil tes-nya bikin stres dan memyebabkan kematian pada bayi/ibunya, siapa yang tanggung jawab," tulis Jerinx, di akun Instagram-nya.
Tak sampai di sana, ia juga menambahkan keterangan, "Bubarkan IDI! Saya gak akan berhenti menyerang kalian @ikatandokterindonesia sampai ada penjelasan perihal ini."
Dilansir dari TribunBali.com, Jerinx akhirnya memenuhi panggilan Polda Bali untuk pemeriksaan terkait laporan dari IDI, Kamis (6/8/2020).
Harapkan Ada Mediasi dengan IDI
Seusai menjalani pemeriksaan, Jerinx menceritakan bahwa ia disodori 14 pertanyaan.
"Proses penyidikan berjalan sangat lancar, berlangsung sekitar dua jam. Ada 13, 14 pertanyaan, bagus dan semoga lancar-lancar saja," kata Jerinx kepada Tribun Bali.
Jerinx mengaku saat ini ia masih berstatus sebagai saksi.
Selama proses penyidikan berlangsung, menurut Jerinx, prosesnya nanti kemungkinan akan ke mediasi.
Bahkan, ia juga berharap kasus ini bisa menemukan titik terang dengan cara mediasi sehingga perbedaan persepsi bisa diluruskan.
"Semoga nanti ada mediasi. Karena sejak awal memang tujuan saya itu untuk mengkritik. Jadi ketika persepsi saya dan persepsi IDI bisa dipertemukan mungkin akan ada titik terang," harap Jerinx.
Saat ini, Jerinx menyerahkan sepenuhnya kepada proses hukum yang berjalan.

Terlihat Santai dan Sangat Siap
Sebelum menjalani pemeriksaan, Jerinx tampak santai dan mengaku sangat siap.
Ia datang didampingi pengacaranya, Wayan Gendo Suardana, serta dua kawan lawyer lainnya.
Dirinya mengaku sangat siap menjalani pemeriksaan pertama dengan membawa data-data, dokumen, dan fakta-fakta yang mendukung argumennya selama ini yang diunggah di akun media sosialnya.
"Sangat siap. Yang disiapkan semua data, semua informasi yang diperlukan, dan fakta-fakta yang mendukung," kata Jerinx kepada awak media ketika baru tiba di Polda Bali.
Terkait tuntutan dari IDI Bali, Jerinx pun menyatakan siap menghadapinya lantaran dirinya merasa tidak salah.
"Yakin 100 persen (tidak salah), karena saya merasa itu benar. Saya tidak ada bermaksud negatif atau buruk. jadi yang saya lakukan itu murni sebatas kritik sebagai warga negara kepada IDI," ujar Jerinx.
Ia kemudian menyampaikan permintaan maaf kepada para tenaga medis.
Permintaan maaf ini ia sampaikan untuk berempati kepada kawan-kawan yang bertugas menangani Covid-19.
Jerinx menegaskan, dirinya hanya bermaksud menyampaikan kritik kepada IDI.
Hal itu bukan untuk kepentingan pribadi, melainkan menyuarakan aspirasi banyak masyarakat menengah ke bawah.
"Saya minta maaf sebagai bentuk empati saya kepada kawan-kawan IDI, karena saya ingin menegaskan sekali lagi, saya tidak punya kebencian, saya tidak punya niat ingin menghancurkan perasaan kawan-kawan di IDI.
Jadi ini 100 persen sebuah kritikan," tutur Jerinx.
Menurutnya, prosedur rapid test seolah-olah dipaksakan oleh pemerintah, khususnya rumah sakit dan dokter.
Itu sebabnya, ia banyak mengunggah protes di Instagram sebagai bentuk pertanyaan sikap kepada IDI.
Jika nantinya dipanggil lagi oleh Polda Bali, ia mengaku siap datang.
Meskipun saat ini ia berhadapan dengan hukum, Jerinx mengaku tidak akan berhenti mengkritik dan menyuarakan kebenaran.
(TribunStyle.com/Gigih Panggayuh, TribunBali.com/I Wayan Erwin Widyaswara)
Sebagian artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Status Masih sebagai Saksi & Harapkan Ada Mediasi, Jerinx: Saya Sebatas Kritik IDI.
BACA JUGA:
• Masa Kecil yang Kelam Bikin Jerinx Punya Sifat Pemarah, Sebut Orangtua Berusaha Saling Bunuh
• Jerinx SID Bakal Ketemu dengan dr. Tirta, Nora Alexandra: Nah Gitu Daripada Ribut di Feed IG