Dicecar Najwa Shihab, Mendikbud Tegas Ortu Boleh Minta Pulsa ke Sekolah: Saya Pertaruhkan Kehormatan
Ini jawaban tegas Nadiem Makarim saat dicecar habis Najwa Shihab soal kontroversi kuota internet dari dana Bos untuk guru dan murid.
Editor: Monalisa
TRIBUNSTYLE.COM - Hadir di acara Mata Najwa, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim dicecar soal polemik pemberian gratis kuota internet.
Kepada Najwa Shihab, Nadiem Makarim mengaku mempertaruhkan kehormatannya demi memperjuangkan nasib guru, orangtua dan murid di tengah pandemi Covid-19.
Salah satunya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengizinkan dana BOS digunakan untuk memberikan gratis kuota internet bagi guru dan murid.
Di Mata Najwa bertajuk 'Kontroversi Mas Menteri', Rabu (5/8/2020) tadi malam, ketika ditanya Najwa Shihab berbagai keluhan masyarakat atas pembelajaran jarak jauh, Nadiem Makarim mengakui situasi yang dihadapi saat ini sangat menantang.
Ia pun menerima semua keluhan-keluhan tersebut dan merasa bersimpati dan berempati kepada orangtua, murid-murid, guru-guru, dan kepala sekolah.
• KABAR GEMBIRA untuk Anak Sekolah, Nadiem Makarim Tegaskan Orangtua Boleh Minta Dana Pulsa ke Sekolah
• Siswa Ini Rela Tetap Datang ke Sekolah karena Tak Punya Smartphone, Belajar Sendiri di Kelas

"Harus dalam sekejap mereka terpaksa beradaptasi terhadap suatu format yang berbeda total dengan anggaran yang mungkin pas-pasan dan harus segera melaksanakannya secara cepat.
Pada saat saya dapat menerima banyak kritik mengenai PJJ, pertama saya harus mengklarifikasi bahwa ini bukan kebijakan yang kami inginkan.
Kami terpaksa melakukan PJJ,"kata mantan CEO GoJek ini.
Menurutnya, dengan adanya kondisi pandemi yang mengakibatkan krisis kesehatan memberikan dua pilihan, yakni masih ada pembelajaran walaupun diakui tidak optimal atau tidak ada pembelajaran sama sekali.
Namun, jika pembelajaran dihentikan akan memberikan risiko yang sangat besar untuk negara.
Najwa Shihab kemudian menimpali, kalau awal pandemi Covid-19, mungkin saja kebijakan PJJ bisa mendapat pemakluman.
• 5 Fakta 64 Kepala Sekolah di Riau Mundur Serentak, Soal Dana BOS hingga Dugaan Diperas Penegak Hukum
Namun, jika sudah berlangsung berbulan-bulan, tentu akan menjadi pertanyaan apa yang telah dilakukan pemerintah dalam hal ini Kemendikbud untuk mengatasi masalah ini.
"Yang pertama kita lakukan adalah dana BOS yang dikirim langsung pemerintah pusat ke masing-masing rekening sekolah untuk pertama kalinya dibebaskan untuk memberikan fleksibilitas khusus untuk PJJ.
Jadinya boleh tanpa batas digunakan untuk alat TIK dan pulsanya bukan hanya pulsa guru, pulsa murid artinya pulsa orangtua.
Jadi mohon ditekankan lagi banyak orang yang tidak tahu semua dana BOS diberikan kewenangan untuk kepala sekolah menggunakan anggarannya untuk pulsa murid, peralatan TIK seperti tablet ataupun laptop,"jelas Nadiem.

Namun penjelasan Nadiem Makarim ini kembali dicecar Najwa Shihab.
"Tapi kalau awal pandemi mungkin bisa dimaklumi karena kadaruratan.
Tapi kan ini sudah tahun ajaran baru, Agustus lho.
Berarti sudah 6 bulan, apalagi katanya akan masih berjalan hingga bulan-bulan ke depan.
Jadi rasa maklum itu tergantikan dengan rasa 'hey apa yang sudah dilakukan', masa begini terus? apa yang sudah dipersiapkan?" timpal Najwa Shihab mencecar Mendikbud.
Dicecar seperti itu, Nadiem Makarim pun kembali menyinggung dana BOS yang disebutnya boleh digunakan untuk membeli pulsa dan kuota internet.
Bahkan, guru honorer pun bisa bebas menggunakan dana BOS untuk kebutuhan belajar online.
"Yang pertama kita lakukan adalah dana BOS yang dikirim dari pemerintah pusat ke masing-masing sekolah, untuk pertama kalinya dibebaskan, boleh tanpa batas digunakan untuk alat TIK.
dan pulsanya bukan hanya untuk pulsa guru tapi juga pulsa murid artinya pulsa orangtua," papar Nadiem Makarim.
"Bukan untuk TIK dan pulsa, guru-guru honorer juga boleh dilimit 50 persen dari dana BOS ini sekarang tidak ada pembatasannya," tegasnya lagi.
Akan tetapi, sejumlah mahasiswa juga melayangkan protes kepada Nadiem Makariem selaku Mendikbud.
Mereka mendesak agar pulsa dan kuota internet itu diberikan secara gratis kepada siswa mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi.
"Mas Menteri harus membuat diskresi kebijakan antara polemik pendidikan saat ini mulai dari hadirnya negara, dalam menjamin kuota dan internet gratis secara menyeluruh dan merata untuk pendidikan dasar, menegangah samapi pendidikan tinggi," ujar Muhammad Zainal Arifin perwakilan dari BEM UNS Surakarta.
Mendengar hal tersebut, Nadiem Makarim pun menegaskan bahwa dirinya akan memperjuangkan untuk penyediaan pulsa untuk belajar online.
"Saya berkomitmen untuk memperjuangkan ini, artinya jika saya tidak memperjuangkan saya akan malu dan akan mengecewakan bangsa ini," tegas Nadiem Makarim.
Bahkan, Nadiem Makarim mempertaruhkan kehormatannya demi penyediaan pulsa.
"Saya pertaruhkan kehormatan saya untuk memperjuangkan pulsa dan bantuan lainnya bagi mahasiswa dan PJJ untuk dasar dan menengah," tegas Nadiem Makarim.
Artikel ini telah tayang di TribunTimur.com dan Tribunjakarta.com dengan Serunya Mata Najwa Semalam, Nadiem Makarim Makin Tegaskan Orangtua Boleh Minta Pulsa ke Sekolah
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Serunya Mata Najwa Semalam, Nadiem Makarim Makin Tegaskan Orangtua Boleh Minta Pulsa ke Sekolah, Mendikbud Nadiem Makarim: Saya Pertaruhkan Kehormatan untuk Memperjuangkan Pulsa bagi Seluruh Siswa