Idul Adha 2020
Hari Idul Adha 2020 Berakhir, Memasuki Hari Tasyrik, Ini 4 Amalan Baik yang Bisa Dilakukan
Setelah Idul Adha 2020, penyembelihan hewan kurban pun telah dilakukan, simak 4 amalan baik di hari tasyrik ini.
Penulis: Dhimas Yanuar Nur Rochmat
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNSTYLE.COM - Setelah Idul Adha 2020, penyembelihan hewan kurban pun telah dilakukan, simak 4 amalan baik di hari tasyrik ini.
Hari kurban Idul Adha pun telah dirayakan, 3 hari kedepan akan disebut dengan hari Tasyrik.
Lalu apa itu hari Tasyrik?
Jika sebelum Idul Adha umat islam dianjurkan untuk berpuasa, maka berbeda dengan yang dilakukan setelah Idul Adha.
Hari Tasyrik adalah tiga hari setelah Idul Adha yaitu 11, 12 dan 13 Dzulhijah.
Ini berarti hari Tasyrik di Indonesia akan jatuh pada tanggal 1-3 Agustus 2020.
• Sedih Banyak Perbedaan di Idul Adha 2020, Ayu Ting Ting: Biasanya Seru-seruan Jadi Tukang Daging
• POPULER Tips Mengolah Daging Kurban Idul Adha agar Cepat Empuk dengan Nanas Hingga Rendaman Teh

Pada hari Tasyrik, penyembelihan hewan kurban masih diperbolehkan dan umat muslim dilarang untuk berpuasa.
Selama 3 hari ini, umat muslim tidak diperbolehkan menjalankan ibadah puasa.
Mengapa hari Taysrik dilarang berpuasa?
Dikutip dari Tribunjogja.com, menurut Wakil Sekretaris PWNU DIY, Ustaz Muhajir, dilarangnya berpuasa pada hari Tasyrik karena hari tersebut merupakan hari yang harus dirayakan.
"Pada masa itu, kita (umat muslim) melakukan perayaan maka hendaklah mengikuti perayaan tersebut, karena itu hari-hari makan dan minum," jelasnya kepada TRIBUNJOGJA.COM, pada Sabtu (25/07/2020).
Juga disebutkan dalam Matan Al Ghoyah wat Taqrib - salah satu rujukan fikih dalam madzhab Syafi’i - bahwa ada lima hari diharamkan puasa, yaitu hari Idul Fitri, Idul Adha, dan tiga hari tasyrik (11, 12, 13 Dzulhijjah).
Lima hari yang diharamkan untuk berpuasa, atas sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ
“Hari-hari tasyrik adalah hari makan dan minum.” (HR. Muslim no. 1141).

Meski dilarang berpuasa, di hari Tasyrik ada keutamaan dan amalan beribadah.
Berikut ini beberapa amalan di hari Tasyrik :
1. Idul Adha dan Hari Tasyrik
Hari ini merupakan hari untuk bersenang-senang dan menyantap makanan.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan bahwa Idul Adha dan hari tasyriq adalah hari kaum muslimin untuk menikmati makanan. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ
Artinya : “Hari-hari tasyriq adalah hari menikmati makanan dan minuman.”
2. Berdizkir di hari Tasyrik
Dalam surat Al Baqarah ayat 203 di atas (yang artinya), diperintahkan untuk berdizikir di hari Tasyrik
“Dan berzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang terbilang.”
Beberapa dzikir yang diperintahkan Allah S.W.T antara lain dzikir kepada Allah dengan bertakbir setelah salat wajib. Dzikir ini disyariatkan sebagian besar ulama.
Lalu membaca bismillah dan takbir ketika menyembelih hewan kurban. Waktu menyembelih hewan sampai hari terakhir tasyrik yaitu 13 Dzulhijah.
Berdzikir memuji Allah S.W.T ketika makan dan minum. Sebelum makan membaca basmallah dan mengakhiri dengan hamdalah.
Berdzikir dengan takbir ketika melempar jumroh di hari Tasyrik. Berdzikir pada Allah dianjurkan untuk memperbanyak dzikir di hari Tasyrik.
3. Memperbanyak baca doa Sapu Jagad
Allah Ta’ala berfirman,
فَإِذَا قَضَيْتُمْ مَنَاسِكَكُمْ فَاذْكُرُوا اللَّهَ كَذِكْرِكُمْ آبَاءَكُمْ أَوْ أَشَدَّ ذِكْرًا فَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا وَمَا لَهُ فِي الآخِرَةِ مِنْ خَلاقٍ, وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Artinya : “Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berzikirlah (dengan menyebut) Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu, atau (bahkan) berzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang berdoa: “Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia”, dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat. Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: “Robbana aatina fid dunya hasanah wa fil akhiroti hasanah wa qina ‘adzaban naar” [Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka].” (QS. Al Baqarah: 200-201)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam paling sering membaca do’a sapu jagad ini. Anas bin Malik mengatakan,
كَانَ أَكْثَرُ دُعَاءِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – « اللَّهُمَّ رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً ، وَفِى الآخِرَةِ حَسَنَةً ، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ »
Artinya : “Do’a yang paling banyak dibaca oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam “Allahumma Robbana aatina fid dunya hasanah wa fil akhiroti hasanah wa qina ‘adzaban naar” [Wahai Allah, Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka].”
Dalam doa ini telah terkumpul kebaikan dunia dan akhirat.
4. Banyak bersyukur di Hari Tasrik
Pada hari Tasyrik pada kenikmatan seperti makan, minum dan kenikmatan beribadah dengan berdzikir pada Allah.
Dan sebaik-baik hati adalah yang sering berdzikir dan bersyukur.
Dengan demikian nikmat-nikmat tersebut akan menjadi sempurna.
Itulah empat amalan yang dilakukan ketika hari Tasyrik.

Hari Tasyrik menjadi hari untuk beribadah, bersyukur dan berbagi kepada sesama.
1) Sabda Rasulullah SAW dalam HR. Abu Daud terkait hari Tasyrik :
عُقْبَةَ بْنَ عَامِرٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يَوْمُ عَرَفَةَ وَيَوْمُ النَّحْرِ وَأَيَّامُ التَّشْرِيقِ عِيدُنَا أَهْلَ الإِسْلاَمِ وَهِىَ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ (رواه أبو داود)
Artinya: “Diriwayatkan dari Uqbah bin Amir, bahwa Rasulullah SAW bersabda: hari Arafah (9 Dzul Hijjah), hari Idul Adha (10 DzulHijjah) dan hari-hari Tasyrik merupakan hari raya kita umat Islam. Hari-hari tersebut merupakan hari makan dan minum.” (HR. Abu Daud).
2) Ibnu Rajab dalam bukunya Lathaif al-Ma’arif menjelaskan alasan keharaman berpuasa pada hari Tasyrik:
نهي عن صيام أيام التشريق لانها أعياد للمسلمين مع يوم النحر، فلا تصام بمنى ولا غيرها عند جمهور العلماء خلافا لعطاء في
قوله: إن النهي يختص بأهل منى.
Di mana kutipan berikut menjelaskan, larangan berpuasa pada hari Tasyrik karena hari raya umat Islam, disamping hari raya kurban.
Oleh sebab itu, menurut mayoritas ulama, tidak diperbolehkan berpuasa di Mina maupun di tempat lain.
3) Hadis riwayat Ka’b bin Malik pun menjelaskan terkait hari Tasyrik
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – بَعَثَهُ وَأَوْسَ بْنَ الْحَدَثَانِ أَيَّامَ التَّشْرِيقِ فَنَادَى: أَنَّهُ لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ إِلاَّ مُؤْمِنٌ . وَأَيَّامُ مِنًى أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ.
Artinya: "Bahwasannya Rasulullah SAW mengutus Ka'ab da Aus bin Al Hasadasan pada hari-hari Tasyrik. Lalu beliau memanggul (seraya mengatakan) bahwa tidak ada yang dapat masuk surga kecuali orang mukmin, dan hari-hari Mina (hari Tasyrik) adalah hari-hari makan dan minum". (HR.Muslim)
Hadis-hadis tersebut sangat jelas menggambarkan bahwa pada hari Idul Adha dan tiga hari setelahnya yang disebut hari Tasyrik adalah hari dilarang berpuasa.
Ustaz Muhajir menjelaskan lagi, pada masa itu (hari Tasyrik) masih disunahkannya untuk menyembelih hewan kurban.
Oleh karena itu, umat Islam seluruhnya, baik kaya atau miskin akan menyantap daging hewan kurban tersebut.
Pada hari tasyrik berlimpah keutamaan sebagai salah satu jalan keluar agar do’a itu mudah dikabulkan.
Sebagaimana dalam lathoif Al-ma’arif diterangkan sebuah riwayat dari Kinanah Al Qurasy, bahwasannya ia mendengar Abu Musa Al As’ari R.A berkhutbah di hari An Nahr (Idul Adha), dan berkata :
“Pada tiga hari setelah An – Nahr, itulah yang disebut oleh Allah SWT sebagai Ayyamul ma’dudat.
Berdoa di hari tersebut tidak akan tertolak, maka berdoalah kamua semua dengan berharap kepada-Nya.
"Tiga hari seusai Idul Adha yang dimaksud yaitu tangal 11, 12 dan 13 bulan Dzul hijjah, di mana pada hari tersebut penuh dengan keberkahan karena Allah SWT telah memuliakannya.
(Tribunjogja.com/Dwi Latifatul Fajri // Tribunstyle/Dhimas)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Mengapa Hari Tasyrik Dilarang untuk Berpuasa? Berikut Penjelasannya Menurut Syariat Islam