Breaking News:

Putri Sastrawan Ajip Rosidi Beberkan Kondisi Ayah Saat di RS, Sebut Suami Nani Wijaya Kerap Jatuh

Anak perempuan sastrawan dan budayawan Ajip Rosidi mengungkapkan, ayahnya ini kerap jatuh.

Wartakotalive.com/istimewa
Sastrawan Ajip Rosidi meninggal dunia 

TRIBUNSTYLE.COM - Sebelum meninggal, Ajip Rosidi kerap jatuh, hal tersebut diungkapkan langsung oleh salah seorang anaknya, Titis Nitiswari.

Ajip Rosidi dinyatakan meninggal dunia pada Rabu (29/7/2020).

"Bapak kan sudah tua, jadi suka jatuh, jatuh kedua kena kepala," kata Titis Nitiswari, dikutip dari Kompas TV, Kamis (30/7/2020).

Ajip Rosidi meninggal dunia
Ajip Rosidi meninggal dunia (Wartakotalive.com/istimewa)

Karena tidak mengalami pusing maupun muntah, pihak keluarga memutuskan tidak membawanya ke rumah sakit.

Namun, ternyata pada 10 hari setelah kejadian tersebut, suami Nani Wijaya ini mengalami muntah.

Mulanya, dokter yang merawat Ajip menyebut kalau kemungkinan sastrawan ini masuk angin.

Namun saat mendengar bahwa Ajip pernah ada riwayat jatuh, untuk memastikan, dokter menyarankan untuk dibawa ke IGD.

"Kakak langsung ke sana (IGD), dokter yang menangani mengatakan mungkin ada gejala stroke, karena mulut Bapak tidak lurus istilahnya," kata Titis.

Kemudian dilakukan serangkaian pemerikasaan kepada Ajip.

Hasilnya, ternyata ditemukan ada pendarahan di bagian otak ayah Titis tersebut.

Diberitakan sebelumnya, almarhum sastrawan dan budayawan Ajip Rosidi akan dimakamkan di Pabelan, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kamis (30/7/2020) siang.

Profil Ajip Rosidi, Sastrawan dan Budayawan Indonesia, Pernah Jadi Dosen di Jepang

Kenang Arswendo Atmowiloto, Berikut Deretan Karya yang Tetap Hidup di Hati Penikmat Sastra

Suami Nani Wijaya ini dimakamkan di kompleks pemakaman keluarga.

Nundang Rundagi, salah seorang anak Ajip, ayahnya meninggal dunia pada usia 82 tahun.

Sebelum meninggal, Ajip menjalani perawatan intensif di RSUD Tidar Kota Magelang.

Melansir Kompas.com, salah satu putri almarhum, Titis Nitiswari mengatakan, Ajip menghembuskan napas terakhir pada Rabu (29/7/2020) pukul 22.20 WIB.

Pada malam itu juga, jenazah langsung dibawa pulanh ke rumah duka di Jalan Jati Niskala, Pabelan, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang.

"Bapak masuk rumah sakit hari Kamis (23/7/2020). Meninggal jam 22.20 WIB tadi malam," katanya saat ditemui wartawan di rumah duka, Kamis (30/7/2020) pagi.

"Setelah itu, langsung dibawa pulang ke rumah,” sambungnya.

Titis menceritakan, pada Sabtu (25/7/2020), ayahnya sempat menjalani operasi karena mengalami pendarahan otak.

Selain menderita pendarahan otak, Ajip juga menderita kanker, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi.

Setelah menjalani operasi, Ajip sudah terlihat membaik dan bisa bercanda di kamar bangsal.

Namun Tuhan berkehendak lain.

Sastrawan Ajip Rosidi, meninggalkan seorang istri yang merupakan aktris senior Nani Wijaya dan 6 anak, 11 cucu dan empat cicit.

Profil Ajip Rosidi, Sastrawan dan Budayawan Indonesia, Pernah Jadi Dosen di Jepang

Sastrawan dan budayawan Ajip Rosidi meninggal dunia pada Rabu (29/7/2020).

Suami Nani Wijaya ini meninggal dunia diusia 82 tahun.

Hal tersebut juga dibenarkan oleh salah seorang anak Ajip Rosidi, Nundang Rundagi.

"Betul, saya sedang mengurus segala sesuatu ini," kata Nundang, mengutip laman Kompas.com.

Suami Nani ini menjalani operasi di RSUD Tidar Kota Magelang.

Nani Wijaya dan Ajip Rosidi usai menggelar acara akad nikah mereka di kawasan Cirebon, Minggu (16/4/2017).
Nani Wijaya dan Ajip Rosidi usai menggelar acara akad nikah mereka di kawasan Cirebon, Minggu (16/4/2017). (Grid.ID)

Ajip diketahui terjatuh di rumah anaknya di Pabelan, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang.

Nundang menambahkan, sastrawan 82 tahun ini harus menjalani operasi.

Hal ini dikarenakan adanya pendarahan di otaknya.

Saat ini, kata Nundang, dirinya sedang mengurus jenazah ayahnya.

Sastrawan dan budayawan asal Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, menaruh minat besar terhadap perkembangan bahasa dan sastra Sunda.

Dirinya meraih gelar doktor kehormatan, honoris causa, bidang ilmu budaya dari Universitas Padjadjaran pada sembilan tahun silam.

Profil Ajip Rosidi

Tak hanya sebagai sastrawan, Ajip Rosidi juga seorang penulis, budayawan, dosen, direktur beberapa penerbit, dan pendiri serta ketua Yayasan Kebudayaan Rancage.

Ajip Rosidi diketahui lahir di Jatiwangi, Jawa Barat pada 31 Januari 1938, sesuai dikutip dari wikipedia.

Almarhum meninggal dunia di Magelang, 29 Juli 2020 pada usia 82 tahun.

Pendidikan

Pada saat masih belia, Ajip mulai menempuh pendidikan awal di Sekolah Rakyat Jatiwangi (1950).

Setelah lulus dari Sekolah Rakyat, ia melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri VIII yang berlokasi di Jakarta (1953).

Setelah itu melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi di Taman Madya, Taman SIswa Jakarta (1956).

Meski tidak tamat sekolah menengah, namun ia dipercaya untuk mengajar sebagai dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Setelah itu, sejak 1967, ia juga mengajar di Jepang.

Sejak tahun 1981, Ajip diangkat menjadi guru besar tamu di Osaka Gaikokugo Daigaku (Universitas Bahasa Asing Osaka).

Selain itu ia juga sambil mengajar di Kyoto Sangyo Daigaku (1982-1996) dan Tenri Daignku (1982-1994).

Perjalanan panjang sebagai dosen telah dilaluinya, pada 31 Januari 2011 ia menerima gelar Doktor honoris causa bidang ilmu budaya dari Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran.

Karya sastrawan Ajip Rosidi

Almarhum mulai menulis karya kreatif dalam bahasa Indonesia.

Ajip kemudian menelaah dan komentar tentang sastra, bahasa dan budaya.

Hal tersebut ia tuangkan baik berbentuk artikel, buku atau makalah dalam berbagai pertemuan di tingkat regional, nasional, dan Internasional.

Ajip banyak melacak jejak atau sejarah sastra Indonesia dan Sunda.

Ia juga menyampaikan pandangan tentang masalah politik dalam bentuk artikel dalam majalah berupa ceramah atau makalah.

Tak hanya itu, Ajip juga menulis biografi seniman dan tokoh politik.

Sastrawan ini mulai mengumumkan karya satranya pada 1952 silam.

Karyanya tersebut dimuat dalam majalah-majalah terkemuka pada waktu itu seperti Mimbar Indonesia, Gelanggang/Siasat, Indonesia, Zenith, Kisah, dan masih banyak lagi.

Menurut penelitian Dr. Ulrich Kratz (1988), sampai dengan tahun 1983, Ajip adalah pengarang sajak dan cerita pendek yang paling produktif (326 judul karya dimuat dalam 22 majalah).

Pada saat berusia 17 tahun, Ajip sudah membuat buku pertamanya dengan judul "Tahuntahun Kematian".

Karya-karyanya ini sudah banyak yang diterjemahkan ke dalam bahasa asing seperti bahasa Belanda, Cina, Inggris, Prancis, Kroasia, dan Rusia.

Setelah pensiun ia menetap di desa Pabelan, Kecamatan Mungkid, Magelang, Jawa Tengah.

Meski demikian, ia masih aktif mengelola beberapa lembaga nonprofit seperti Yayasan Kebudayaan Rancage dan Pusat Studi Sunda.

(TribunStyle.com/Nafis,Kompas.com/Rintan Puspita Sari

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Putrinya Ungkap Ajip Rosidi Kerap Jatuh

 Sastrawan Sapardi Djoko Damono Meninggal Dunia, Pak Sapardi Trending di Twitter

 POPULER 5 Fakta Pierre Coffin, Sang Kreator Minions yang Ternyata Anak Sastrawan Indonesia NH Dini

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
Ajip RosidiNani Wijayaberita Ajip Rosidi meninggal duniaTitis Nitiswari
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved