Breaking News:

Viral Hari Ini

Ingat Mahasiswi Panjat Pohon Demi Ikut Ujian Online? Nilai Terbukti Memuaskan & Dapat Banyak Hadiah

Nasib mujur seorang mahasiswi yang pernah viral karena manjat pohon demi ikut ujian online, kini dapat banyak hadiah.

WOB
nasib baik mahasiswi yang naik pohon demi ikut ujian online 

TRIBUNSTYLE.COM - Masih ingat kisah viral mahasiswi rela tinggal di pohon selama 24 jam demi bisa ikut ujian online?

Kejadian tersebut viral sekitar satu bulan yang lalu.

Rupanya usaha tak mengkhianati hasil, mahasiswi tersebut berhasil mendapatkan ipk yang membanggakan.

Ia pun mendapat banyak hadiah dari para sponsor.

Veveonah Mosibin, seorang mahasiswi di Sabah, Malaysia, menghabiskan 24 jam di sebuah pohon agar dia dapat menemukan sinyal internet untuk menyelesaikan ujian online-nya.

Dia pun sempat viral dan menjadi berita utama di negaranya, setelah terus berjuang agar bisa mengikuti kuliah online di tengah pandemi virus corona.

Menurut laporan dari World of Buzz, hasil ujiannya kini sudah keluar.

Veveonah berhasil mengumpulkan indeks prestasi 3,5 meskipun ia mengikuti ujian dari atas pohon selama 24 jam.

Istri Sedang Hamil, Pria Ini Malah Viral Curhat Setubuhi Anjing, Nasibnya Kini Memperihatinkan

Duduk Berdekatan Saat Jadi Bintang Tamu, Ratna Listy Beri Komentar Soal Video Viral Catherine Wilson

mahasiswi panjat pohon demi ikut ujian online.
mahasiswi panjat pohon demi ikut ujian online. (WOB)

Mengingat perjuangannya memanjat pohon dan bermalam demi mengikuti ujian, IP 3,5 adalah hal yang sangat memuaskan.

Bahkan, belajar di ruangan yang nyaman pun tidak mudah untuk bisa mencapai IP 3,5.

Veveonah juga mendapat beasiswa dari Universitas Malaysia Sabah (UMS) dan Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia (MCMC) berjanji akan meningkatkan koneksi internet  di Sabah.

Veveonah kini mendapat banyak hadiah dari sponsor seperti tripod, power bank, pendingin laptop dan bahkan laptop baru.

Veveonah dapat sponsor.
WOB
Veveonah dapat sponsor.

Masih dikutip dari World of Buzz, aksi Veveonah pertama kali viral setelah ia mengunggah video berjudul 24 jam di pohon ke saluran Youtube miliknya.

Dalam video tersebut, Veveonah mengatakan ia sebenarnya berencana mengerjakan ujian di sebuah gubuk di atas bukit yang berhasil ia bangun sendiri, alih-alih di atas pohon.

Namun sayang, rencananya gagal setelah gubuknya ambruk usai diterpa angin dan hujan lebat.

Ia kemudian bermalam di atas pohon demi mendapatkan sinyal yang stabil.

Veveonah awalnya membangun gubuk namun ambruk, akhirnya dia membuat kelambu.
WOB
Veveonah awalnya membangun gubuk namun ambruk, akhirnya dia membuat kelambu.

Dengan berbekal smartphone, powerbank, sebotol air, makanan, kelambu, dan peralatan ujian, gadis naik ke sebuah pohon dan bermalam di sana.

Selama berada di atas pohon, Veveonah mengaku tidak bisa tidur nyenyak di malam hari lantaran didera udara dingin dan mendengar suara-suara aneh.

Belum lagi ia dikunjungi oleh seekor lebah pembunuh yang tiba-tiba terjebak di antara kelambu. 

Veveonah Mosibin
WOB
Veveonah Mosibin

Ia pun akhirnya dapat mengikuti ujian daring dengan baik setelah bersusah payah tinggal di atas pohon selama berjam-jam.

Disebutkan, Veveonah biasanya membantu penghasilan keluarga dengan mengambil getah karet di pagi hari.

Keluarganya tidur jam 7 malam untuk menghemat lilin lantaran desanya belum ada jaringan listrik.

Veveonah pertama kali mengunggah video ke YouTube ketika dia berusia 16 tahun dan video pertama yang dia lihat adalah oleh Primitive Technology.

Dalam video itu, ia menunjukkan proses membangun gubuk dan peralatan dari semua benda yang dapat ditemukan di sekitar hutan.

Ternyata dia sudah benar-benar siap sejak awal!

VIRAL Kisah Mahasiswi 18 Tahun Hamil Anak Kembar, Semangat Merawat Buah Hati Meski Ditinggal Pacar

Viral curhatan seorang mahasiswi yang tengah mengandung bayi kembar berusia tujuh bulan.

Padahal mahasiswi tersebut masih berumur 18 tahun.

Sempat mengaku tidak siap atas kehamilannya, mahasiswi tersebut tetap semangat merawat kandungannya, meski sang kekasih meninggalkannya.

Sebelumnya diberitakan, beredar kisah sedih dialami mahasiswi yang hingga saat ini tidak diketahui identitasnya.

 DULU Gemuk Hingga Pakai Daster Ibu Hamil, Wanita Ini Sukses Pangkas 68 Kg, Ternyata Ini Rahasianya

 Bak Sinetron, Hidup Wanita Ini Hancur, Suaminya Jadi Ayah Tiri, Sang Ibu Hamil Tanpa Rasa Bersalah

Ilustrasi ibu hamil
Ilustrasi ibu hamil (a6fal.com)

Melalui akun TikTok @user104810582959 mahasiswi berusia 18 tahun tersebut mencurahkan ketidaksiapannya menjadi seorang ibu.

Ia mengisahkan, sang kekasih malah meninggalkan dirinya setelah mengetahui kabar kehamilannya.

Berada di tanah rantau membuat kehamilan tersebut ia tutupi dari keluarga.

Kisah pilu tersebut bahkan membuat sejumlah warganet ingin mengadopsi anak yang ia kandung.

Sempat hampir putus asa, mahasiswi tersebut kini mengaku bersemangat merawat kandungannya.

Ia pun berencana untuk jujur kepada keluarganya tentang keadaannya.

"Makasih atas support kalian, aku jadi semangat buat ke depannya.

Aku mutusin bakal rawat anakku, aku gamau dia diadopsi orang lain.

Makasih buat yang ingin adopsi anakku, kalian perhatian banget sama aku.

Mungkin aku bakal jujur ke ortu setelah aku melahirkan nanti," tulisnya dalam video lain.

Hingga saat ini belum diketahui kebenaran cerita video tersebut.

Pandangan Psikolog

Menanggapi kisah tersebut, psikolog keluarga dari Jasa Psikologi Indonesia (JASPI) Surakarta, R Yuli Budirahayu menilai, memberi informasi jujur kepada keluarga adalah pilihan terbaik.

"Meskipun jauh dari keluarga, harus ada komunikasi dengan orangtua, siapa tahu ada respons yang menenangkan sehingga psikologisnya menjadi tenang," ungkap Yuli saat dihubungi Tribunnews, Sabtu (25/7/2020).

Langkah berkomunikasi dengan lingkungan sekitar terlebih dulu juga bisa diambil.

"Kalau tidak siap menyampaikan ke keluarga mungkin lingkungan sosialnya bisa membantu menyampaikan ke keluarga," imbuhnya.

Yuli juga berharap pihak keluarga nantinya tidak memperburuk situasi jika sudah mendapatkan kabar tersebut.

"Kalau berkaca ideal ya sikap orangtua semestinya tidak memperburuk situasi keadaan psikologis masing-masing, terutama anaknya yang hamil tadi," ungkap Yuli.

Mencoba untuk lebih tenang dan menerima kenyataan disebut Yuli sebagai langkah yang tepat untuk diambil.

"Paling tidak orangtua harus membantu anak mempersiapkan menjadi ibu dari anak yang akan dilahirkan," ungkap Yuli.

"Ini kan bukan kondisi yang diinginkan, bekali anak damping anak sampai anak merasa keluarga memberi support psikologis yang baik sehingga anak merasa tenang hingga persalinan," imbuhnya.

Curhat Ketidaksiapan menjadi Ibu

Sebelumnya, mahasiswi tersebut membagikan kisah ketidaksiapannya menjadi ibu.

Melalui TikTok anonim, video curhatan tersebut telah memiliki lebih dari 15 juta viewers.

Berikut isi curhatannya:

"Umur aku baru 18 dan baru semester dua naik ke tiga.

Pas tau aku hamil, pacar aku ninggalin aku.

Ga ada yang tau aku hamil, karena udah keburu pandemi.

Aku ngekost karena aku anak rantau, aku ga pulang alasannya lagi pandemi.

Sialnya lagi anakku kembar, perutku gabisa ditutupi lagi.

Udah makan nanas muda tapi tetep bertahan, sekarang udah masuk 7 bulan.

Aku ngga siap, gimana dong?" tulisnya diikuti emoji tangisan.

*Disclaimer: Hingga berita ini diturunkan, Tribunnews.com masih mencoba mendapatkan konfirmasi dari pihak terkait

(Suar.ID/Adrie P. Saputra/Tribunnews.com/Gilang Putranto).

Sebagian artikel ini telah tayang di Suar.ID dengan judul Viral Mahasiswi UMS yang Tinggal di Atas Pohon untuk Tetap Bisa Mengikuti Ujian Online, Dengar Suara Aneh di Malam Hari dan Nyaris Kena Sengat Lebah Pembunuh dan Cerita Mahasiswi Hamil Anak Kembar Ditinggal Pacar, Semangat Merawat Meski Sempat Mengaku Tidak Siap

Sumber: Suar.id
Tags:
viral hari iniMalaysiavirus coronaWorld of Buzz
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved