Idul Adha 2020
Dahulukan Bayar Utang Puasa Ramadhan atau Puasa Arafah? Simak Penjelasan Ustaz Adi Hidayat
Berikut penjelasan ustaz Adi Hidayat terkait bayar utang puasa Ramadhan terlebih dahulu atau melakukan puasa Arafah.
Penulis: Triroessita Intan
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
TRIBUNSTYLE.COM - Berikut penjelasan ustaz Adi Hidayat terkait bayar utang puasa Ramadhan terlebih dahulu atau melakukan puasa Arafah.
Kemenag telah menyelenggarakan sidang isbat untuk menetapkan awal Dzulhijjah 1441 H, Selasa (21/7/2020) sore.
Dari hasil pengamatan hilal yang dilakukan di 87 titik di seluruh Indonesia, tanggal 1 Dzulhijjah 1441 H ditetapkan jatuh pada Rabu (22/7/2020).
Dengan demikian, hari raya Idul Adha 2020 jatuh pada 10 Dzulhijjah 1441 H bertepatan dengan 31 Juli 2020.
Satu hari sebelum hari raya kurban, umat muslim dianjurkan untuk melakukan puasa Arafah.
Puasa Arafah tahun ini akan dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah 1441H bertepatan dengan hari Kamis 30 Juli 2020.
Puasa Arafah bertepatan dengan waktu di mana para jemaah haji melakukan wukuf di Arafah.

• Keutamaan, Niat dan Tata Cara Menjalankan Puasa Arafah 9 Dzulhijjah, Sehari Sebelum Idul Adha
• Keutamaan Bulan Dzulhijjah dan Amalan Sunnah Sebelum Idul Adha 2020, Dzikir Hingga Puasa
Lalu bagaimana bila seorang wanita yang masih punya utang puasa Ramadhan tapi ingin mengerjakan puasa Ramadhan, mana yang lebih didahulukan?
Bolehkah menggabungkan puasa qadha dengan puasa Arafah?
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan permasalahan ini melalui unggahan di akun Instagramnya.
Menurutnya, lebih baik diniatkan dulu untuk puasa qodho atau membayar utang puasa Ramadhan.
"Saya secara pribadi lebih cenderung untuk mengqadha dulu puasa yang Ramadan yang belum ditunaikan,
karena Qadha itu sifatnya wajib ditunaikan, hanya kewajibannya luas terbentang, terbentang dari mulai paska Ramadan
sampai masuk lagi akhir Syaban menjelang ke Ramadan yang kalau ada di tengah tengahnya hari tertentu gak boleh puasa,
di situ saja gak boleh puasa, seperti Idul Adha, kemudian yang lainnya terbentang sampai masuk akhir Syaban," papar Ustaz Adi Hidayat.
• Tulisan Arab dan Latin Niat Puasa Arafah & Tarwiyah, Dilaksanakan 29 Sampai 30 Juli 2020
• Tak Bisa Puasa Arafah 9 Dzulhijjah 1441H Lantaran Haid? Berikut Amalan Lain untuk Mendulang Pahala
Namun demikian, Ustaz Adi Hidayat tak menampik jika ada ulama yang berpendapat bahwa tidak ada salahnya jika ingin Puasa Arafah walau masih memiliki utang puasa.
"Ada yang berpendapat karena luas terbentang ya gak apa apa, kalau mau menunaikan puasa sunah yang jatuh waktunya hari tertentu saja seperti Puasa Arafah
ya niatnya Puasa Arafah dulu saja kan nanti hari selanjutnya masih ada hari panjang untuk menggantinya, ada yang berpendapat demikian di kalangan ulama," jelas Ustaz Adu Hidayat.
Namun secara pribadi, Ustaz Adi Hidayat lebih cenderung mengutamakan yang wajib lebih dulu.

"Kita melihat ada bentangan kesempatan puasa, betul, tapi kan kematian gak bisa ditentukan, kematian itu sifatnya gaib dan terserah Allah,
kalau kita niatkan yang wajib tapi punya keinginan kuat untuk kerjakan Arafah dan tak mampu mengerjakan karena alasan tertentu yang dibenarkan
secara syar'i, itu bisa berpeluang mendapatkan pahala juga dari Puasa Arafah walaupun niat kita untuk yang syiam Ramadannya sebagai Qadha," terangnya.
Lalu apa dalilnya?
"Jika seorang hamba sakit atau ada seperti orang sakit atau gak mampu melakukan amalan rutin yang biasa dikerjakan (Puasa Ramadan) karena kondisi tertentu,
terus pas bagian Qadhanya masuk waktu Arafah, padahal dia rutin Arafah di waktu sebelumya,
karena gak bisa dikerjakan karena mengQadha Puasa Ramadan maka Arafahnya pun tetap dapat bagian
sepanjang ada keinginan kuat untuk mengerjakan tapi harus melakukan amalan lebih utama," ungkap Ustaz Adi Hidayat.
Keutamaan Puasa Arafah
1. Menghapus dosa selama dua tahun yakni satu tahun sebelumnya dan setahun setelahnya
سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ
Rasulullah ditanya tentang puasa hari Arafah, beliau menjawab, “Puasa itu menghapus dosa satu tahun yang lalu dan satu tahun berikutnya” (HR. Muslim)
عَنْ أَبِي قَتَادَةَ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : قَالَ لَهُ رَجُلٌ أَرَأَيْتَ صِيَامَ عَرَفَةَ ؟ قَالَ : أَحْتَسِبُ عِنْدَ اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ
Dari Abi Qatadah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, seorang laki-laki bertanya kepada beliau, “Bagaimanakah puasa arafah?” Beliau menjawab, “Ia dicatat di sisi Allah dapat menghapus dosa setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya.” (HR. Ahmad)
2. Menjadi amal shalih yang utama di 10 pertama bulan Zulhijah
10 hari pertama di bulan Zulhijjah sangat dicintai oleh Allah.
Bahkan bisa setara dengan jihad di jalan Allah yang membuat mujadih syahid dan hartanya habis di jalan Allah.
"Tidak ada satu amal shalih yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal shaleh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan DzulHijjah)". Para sahabat bertanya: "Tidak pula jihad di jalan Allah?" Nabi SAW menjawab: "Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun". (HR Abu Dawud dan Ibnu Majah. Hadits senada juga diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Ahmad).
(TribunStyle.com / Triroessita)
• Bacaan Niat Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah, Amalan menyambut Idul Adha 31 Juli 2020