Keutamaan, Niat dan Tata Cara Menjalankan Puasa Arafah 9 Dzulhijjah, Sehari Sebelum Idul Adha
Simak penjelasan soal puasa Arafah yang dikerjakan pada 9 Dzulhijjah, Kamis 30 Juli 2020 meliputi keutamaan, niat dan tata cara.
Penulis: Triroessita Intan
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
TRIBUNSTYLE.COM - Simak penjelasan soal puasa Arafah yang dikerjakan pada 9 Dzulhijjah, Kamis 30 Juli 2020 meliputi keutamaan, niat dan tata cara.
Puasa Arafah merupakan puasa sunnah yang dikerjakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, diawali dengan niat saat sahur hingga buka puasa saat matahari tenggelam.
Puasa ini dilakukan sehari sebelum hari raya Idul Adha yang jatuh pada 10 Dzulhijjah atau Jumat 31 Juli 2020.
Puasa Arafah bertepatan dengan waktu di mana para jemaah haji melakukan wukuf di Arafah.

Umat muslim yang tidak melaksanakan ibadah haji dianjurkan untuk berpuasa agar turut merasakan niKmatnya yang dirasakan oleh kaum muslim yang tengah berhaji.
Keutamaan puasa Arafah:
1. Menghapus dosa selama dua tahun yakni satu tahun sebelumnya dan setahun setelahnya
سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ
Rasulullah ditanya tentang puasa hari Arafah, beliau menjawab, “Puasa itu menghapus dosa satu tahun yang lalu dan satu tahun berikutnya” (HR. Muslim)
عَنْ أَبِي قَتَادَةَ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : قَالَ لَهُ رَجُلٌ أَرَأَيْتَ صِيَامَ عَرَفَةَ ؟ قَالَ : أَحْتَسِبُ عِنْدَ اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ
Dari Abi Qatadah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, seorang laki-laki bertanya kepada beliau, “Bagaimanakah puasa arafah?” Beliau menjawab, “Ia dicatat di sisi Allah dapat menghapus dosa setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya.” (HR. Ahmad)
2. Menjadi amal shalih yang utama di 10 pertama bulan Zulhijah
10 hari pertama di bulan Zulhijjah sangat dicintai oleh Allah.
Bahkan bisa setara dengan jihad di jalan Allah yang membuat mujadih syahid dan hartanya habis di jalan Allah.
"Tidak ada satu amal shalih yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal shaleh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan DzulHijjah)". Para sahabat bertanya: "Tidak pula jihad di jalan Allah?" Nabi SAW menjawab: "Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun". (HR Abu Dawud dan Ibnu Majah. Hadits senada juga diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Ahmad).

Niat puasa Arafah:
Untuk niat puasa Arafah sebenarnya tidak ditemui di berbagi hadits tentang pelafalannya.
Rasulullah dan para sahabat melaksanakan puasa Arafah tanpa melafalkan niat.
Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Fiqih Islam wa Adillatuhu menjelaskan bahwa semua ulama sepakat bahwa tempat niat adalah hati.
Melafalkan niat bukanlah syarat, namun ia disunnahkan oleh jumhur ulama selain mazhab Maliki dengan maksud membantu hati dalam menghadirkan niat.
Sedangkan menurut mazhab Maliki, yang terbaik adalah tidak melafalkan niat karena tidak ada sumber dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Namun ada ulama yang memberikan lafal niat untuk puasa Arafah sebagai berikut :
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
(Nawaitu shouma ‘arofata sunnatan lillaahi ta’aalaa)
Artinya: saya niat puasa Arafah, sunnah karena Allah Ta’ala.
Tata cara puasa Arafah
Tata cara puasa Arafah sama seperti puasa yang lain, yakni menahan diri dari makan, minum dan hal-hal yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga tenggelam matahari.
1. Membaca Niat
Sebelum melaksanakan puasa, alangkah baiknya untuk membaca niatnya terlebih dahulu.
Niat puasa Arafah sebaiknya dilakukan di malam hari, sebelum terbit fajar.
Namun, jika terlupa dan karena ini puasa sunah, maka boleh melafalkan niat di pagi harinya, setelah terbit fajar asal belum makan-apa atau melakukan hal yang membatalkan puasa.
2. Makan Sahur
Jangan lupa untuk makan sahur, karena merupakan salah satu sunah puasa.
Jika dilakukan, maka akan mendapat keberkahan dan pahala.
Namun jika tidak dikerjakan, puasanya juga tetap sah.
3. Menahan Diri dari Hal yang Membatalkan Puasa
Saat menunaikan puasa Arafah, alangkah baiknya untuk terus menjaga diri dari hal-hal yang bersifat membatalkan puasa.
Hal yang membatalkan puasa seperti makan, minum, berhubungan suami istri dan lain sebagainya.
Menghindari hal-hal yang bisa membatalkan puasa dilakukan sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari atau memasuki waktu Maghrib.
4. Berbuka Puasa
Sama seperti puasa wajib dan puasa sunah lainnya, saat memasuki waktu berbuka, yakni ketika matahari terbenam dan memasuki waktu sholat Magrib, segeralah berbuka puasa.
Menyegerakan berbuka puasa merupakan salah satu sunah puasa.
(TribunStyle.com / Triroessita / TRIBUNNEWSWIKI.COM/Abdurrahman Al Farid)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul : Ini Penjelasan Lengkap Hukum, Niat dan Keutamaan Puasa Arafah 9 Dhulhijjah sebelum Idul Adha