Keputusan Hagia Sophia, Turki, Dialih Fungsi Jadi Masjid Mengundang Beragam Reaksi Negara-negara Ini
Negara-negara ini memberikan reaksinya saat mengetahui bahwa Hagia Sophia di turki beralih fungsi menjadi masjid
Penulis: Nafis Abdulhakim
Editor: Dhimas Yanuar
Hagia Sophia ini memiliki satu keunikan yakni perpaduan mosaik khas era Bizantium dan kaligrafi dari masa Kesultanan Ottoman.
Hagia Sophia sempat difungsikan sebagai gereja Church of Holy Spirit.
Kebijakan tersebut atas perintah Kaisar Bizantium Justinian 1 pada abad ke-6 silam.
Ada beberapa pilar penyangga bangunan tersebut yang diambil dari Ephesus dan Kuil Artemis.
4. Beralih Fungsi Beberapa Kali
Bangunan megah ini dibuat pertama kali pada abad ke-6.
Fungsi pertama kali Hagia Sophia adalah sebagai Gereja Kristen Orthodoks pada masa Kekaisaran Bizantium.
Setelah ditaklukannya Konstantinopel pada 1453, Mehmed II menjadikan Hagia Sophia sebagai masjid.
Bangunan dipercantik dengan arsitektur yang menampilkan elemen khas Kesultanan Ottoman.
Beberapa elemen ditambahkan di antaranya seperti meihrab dan mimbar, tempat para ustaz berceramah.
Kemudian, pada tahun 1934, Presiden Ataturk mengubah penggunaannya menjadi lebih sekuler dan pada akhirnya menjadikan Hagia Sophia sebagai museum pada 1935.
Kini, bangunan bersejarah ini kembali difungsikan sebagai masjid.
5. Ditentang Beberapa Negara
Pengalihfungsian ini ternyata mendapat banyak kecaman dari sejumlah negara.
Amerika Serikat dan Yunani merupakan negara yang lebih dahulu tidak menyetujui keputusan tersebut.
“Kami kecewa dengan keputusan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Turki terhadap perubahan status Hagia Sophia,” ujar Juru Bicara Pemerintahan AS, Morgan Ortagus.
Sementara itu, pihak Yunani mengungkap perubahan ini merupakan provokasi terbuka.
“Nasionalisme yang ditunjukan Erdogan membuat negaranya mundur 6 abad,” ujar Menteri Kebudayaan Yunani, Lina Mendoni.
Adapun Menteri Luar negeri Siprus, Nikos Christodoulides, mengungkapkan ketidaksetujuannya melalui cuitan di akun Twitter pribadinya.
“Mengutuk keras aksi Turki kepada Hagia Sophia atas usaha membela opini dalam negeri dan meminta Turki menghormati kewajiban internasional,” cuitnya.
Sedangkan dari Pemerintah Rusia, melalui Wakil Kepala Komite Luar Negeri, Vladimir Dzhabarov mengungkapkan hal tersebut sebagai sebuah kesalahan.
“Mengubahnya menjadi masjid tak akan memberikan apa pun bagi dunia muslim.
"Itu tak membuat seluruh negara bersatu, malah akan membuat mereka terbagi,” katanya.
(TribunStyle.com/Nafis/Gigih Panggayuh,Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Reaksi AS, Rusia, Hamas hingga Yunani atas Diubahnya Hagia Sophia Jadi Masjid
• Hagia Sophia di Turki Beralih Fungsi sebagai Masjid, Negara-negara Ini Menentang Keputusan Itu
• PESONA Capella Ubud, Hotel Terbaik Dunia Ada di Bali, Lihat Penampakan Fasilitasnya, Bak Surga Dunia