Breaking News:

BENARKAH Terlalu Sering Bersepeda Picu Impotensi karena Jok Duduk Menekan Kemaluan? Ini Faktanya

Benarkah terlalu sering duduk di atas sepeda bisa menyebabkan gangguan impotensi? Ini penjelasan serta tips aman bersepeda.

Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Agung Budi Santoso
theestablishment.co
maskulin 

TRIBUNSTYLE.COM - Benarkah terlalu sering duduk di atas sepeda bisa menyebabkan gangguan impotensi? Ini penjelasan serta tips aman bersepeda.

Tren bersepeda sedang menggila di beberapa kota besar di Indonesia.

Meledaknya tren gowes ini seiring dengan pemberlakuan pembatasan alat transportasi umum selama pandemi Covid-19.

Banyak orang yang mulai kembali beraktivitas dengan bersepeda karena dianggap sebagai alat transportasi yang lebih aman ketimbang angkutan umum.

Selain itu, mulai bertambah pula para pengguna sepeda baru.

Akibatnya, toko-toko sepeda pun mengalami peningkatan penjualan hingga kehabisan stok.

Tren Bersepeda Semakin Menjamur, Ini Tips Gowes Sederhana dan Aman dari Pegiat Komunitas Sepeda

Bersepeda Menjadi Tren di Tengah Pandemi Covid-19, Ini Sederet Tips Aman untuk Gowes di Kota

Bersepeda di tengah pandemi Covid-19.
Bersepeda di tengah pandemi Covid-19. (AFP/Gabriel Bouys)

Bengkel-bengkel sepeda pun kebanjiran pesanan untuk memperbaiki sepeda rusak.

Tidak hanya untuk pergi bekerja saja, banyak pula masyarakat yang mengisi waktu luang dengan gowes keliling kota.

Lantas, muncul kembali pertanyaan lawas, apakah terlalu lama duduk di atas sadel sepeda bisa menyebabkan gangguan disfungsi ereksi seperti impotensi?

Dilansir dari Healthline, ketika seseorang duduk di atas sepeda untuk waktu lama, sadel akan memberi tekanan pada perineum, area membentang antara anus dan penis pria.

Perineum diisi dengan arteri dan saraf yang memasok darah kaya oksigen dan sensasi pada penis.

Bagi seorang pria untuk ereksi, impuls saraf dari otak mengirimkan pesan gairah ke penis.
Sinyal saraf ini memungkinkan pembuluh darah untuk rileks, meningkatkan aliran darah melalui arteri ke penis.

Setiap masalah dengan saraf, pembuluh darah, atau keduanya dapat menyebabkan gangguan yang disebut disfungsi ereksi, termasuk impotensi.

Selama beberapa dekade terakhir, para peneliti telah menemukan bahwa beberapa pengendara sepeda pria mengalami kerusakan pada saraf pudendal, saraf utama di perineum, dan arteri pudendal, yang mengirimkan darah ke penis.

Pria yang menghabiskan banyak waktu di sepeda melaporkan mati rasa dan kesulitan mencapai ereksi.

Tips bersepeda aman.
Tips bersepeda aman. (Bike Bike Saja)

Tips Bersepeda Tetap Aman

Lantas, apakah itu artinya tidak boleh bersepeda?

Bersepeda merupakan hal yang baik bagi tubuh karena termasuk olahraga.

Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko bersepeda seperti yang sudah dijelaskan, yakni sebagai berikut.

- Mengganti jenis sadel dengan yang lebih lebar dan dan 'hidung' yang lebih pendek untuk mengurangi tekanan.

- Atur posisi setang supaya tidak jauh lebih tinggi dari posisi sadel. Bersandar ke depan dan bagian bokong menjadi terangkat akan mengurangi tekanan pada perineum.

- Kenakan celana pendek sepeda empuk untuk mendapatkan lapisan perlindungan ekstra.

- Ketika menempuh jarak jauh, disarankan untuk tidak duduk terus-menerus selama bersepeda. Selingi dengan menggowes sepeda sambil mengangkat bokong atau bisa juga berjalan kaki sambil membawa sepeda. Hal ini bisa mengurangi tekanan pada perineum dan melancarkan kembali aliran darah.

- Jika Anda merasakan ada rasa sakit atau mati rasa di daerah antara dubur dan skrotum, berhentilah sejenak.

Ilustrasi bersepeda di jalur khusus sepeda.
Ilustrasi bersepeda di jalur khusus sepeda. (ITDP Indonesia)

Manfaat Bersepeda Lebih Besar ketimbang Risikonya

Sementara itu, dikutip dari Kompas.com (29/5/2017), penelitian di Inggris menyebutkan tidak ada kaitan antara bersepeda dengan disfungsi ereksi serta kemandulan, bahkan bagi mereka yang bersepeda delapan jam lebih setiap minggu.

Dalam study terbesar soal bersepeda itu para peneliti menganalisa hampir 5.300 pria pesepeda untuk mencari tahu apakah ada hubungan antara bersepeda dengan kondisi-kondisi di atas, dan apakah resikonya bertambah dengan makin seringnya seseorang berada di atas sadel.

“Kami menemukan tidak ada hubungan antara bersepeda dengan kesulitan ereksi atau antara lamanya bersepeda dengan kemandulan,” ujar Milo Hollingworth dari University College London.

Menurutnya, hal ini menjadi bukti bahwa bersepeda tidak secara langsung menyebabkan gangguan pada pria sehingga mereka yang bersepeda hingga delapan jam seminggu tidak perlu khawatir.

Meski begitu, penelitian ini menemukan kaitan kecil antara bersepeda dengan resiko kanker prostat, namun hanya terjadi pada pesepeda berusia 50 tahun ke atas yang bersepeda lebih dari delapan jam per minggu.

Alih-alih takut bersepeda lantaran risiko yang beredar, peneliti mengatakan tanpa ragu bahwa manfaat bersepeda jauh lebih besar dari risiko kesehatan yang mungkin ditimbulkan.

Pasalnya dengan bersepeda seseorang bisa membakar ratusan kalori per jam, menguatkan seluruh otot tubuh, dan mengurangi tekanan pada lutut dan paha dibanding olahraga lari.

(TribunStyle.com/Gigih Panggayuh)

Simak Daftar Harga Sepeda Lipat Murah di Bawah Rp 5 Juta, Pacific, Unitedbike, hingga Polygon

Kisah Pilu Mbah Mblok Kehilangan Sepeda Butut untuk Berjualan Sehari-hari karena Dicuri Orang

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
impotensikemaluanbersepeda
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved