Gojek PHK 430 Karyawan, Bagaimana Nasib Mereka? Ini Kebijakan yang Diberikan untuk Mitra Terdampak
Gojek melakukan pemutusan hubungan kerja dengan 430 karyawannya, lantas bagaimana nasib mereka? ini kebijakan Gojek untuk para karyawannya tersebut
Penulis: Nafis Abdulhakim
Editor: vega dhini lestari
Bagi mitra GoClean dan GoMassage yang terdampak keputusan ini, Gojek akan menyiapkan program khusus yakni Program Solidaritas Covid-19.
Program tersebut adalah peningkatan keterampilan melalui pelatihan online dengan tujuan bisa menjadi bekal para mitra terdampak.
Sementara untuk karyawan Gojek yang di-PHK, Gojek akan menyiapkan beberapa benefit.
Karyawan yang terdampak PHK akan mendapatkan pesangon di atas standar yang ditetapkan pemerintah.
Serta, mereka mendapatkan perpanjangan asuransi kesehatan hingga akhir tahun, 31 Desember 2020.
Laptop yang diberikan perusahaan saat bekerja juga diperkenankan menjadi milik karyawan, untuk mencari peluang baru.
"Kami tahu bahwa apapun yang kami lakukan mungkin tidak cukup untuk mengurangi kekecewaan kalian, namun kami berupaya yang terbaik untuk dapat mendukung kalian," kata Andre.
Hal serupa juga diucapkan Kevin kepada karyawan dan mitra yang terdampak keputusan ini.
"Secara pribadi, saya ingin meminta maaf untuk keputusan yang harus kita ambil.
"Kami sangat berterima kasih bahwa kalian telah memberikan kontribusi berarti bagi kesuksesan Gojek selama bertahun-tahun," ucapnya.
Layanan GoLife Disetop 27 Juli, Gojek Beri Bantuan untuk Mitra
GoLife dan GoFood Festival akan dihentikan karena bisnisnya mengalami penurunan signifikan selama pandemi Covid-19.
"Keputusan ini diambil berdasarkan evaluasi atas situasi makro-ekonomi dan perubahan perilaku masyarakat yang menjadi lebih waspada terhadap aktivitas yang melibatkan kontak fisik ataupun kegiatan yang tidak memungkinkan untuk berjaga jarak," tulis Gojek dalam pernyataan resmi, Selasa (23/6/2020).
Gojek mengatakan bahwa layanan GoLife masih bisa digunakan hingga 27 Juli 2020.
Gojek kemudian menyatakan akan memfokuskan diri pada bisnis inti yang dinilai tumbuh signifikan, seperti bisnis logistik yang naik 80 persen sejak awal pandemi, dan layanan kebutuhan sehari-hari (grocery) yang naik dua kali lipat.