Viral Hari Ini
PERJUANGAN Siswa SD Saat Corona, Rela Pecah Celengan Buat Beli HP Demi Bisa Belajar Online, Recehan
Cerita pilu bocah SD bongkar celengan, lalu pergi ke toko membeli ponsel demi bisa belajar online.
Penulis: Apriantiara Rahmawati Susma
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNSTYLE.COM - Cerita pilu bocah SD bongkar celengan, lalu pergi ke toko membeli ponsel demi bisa belajar online.
Pandemi corona masih melanda dunia hingga saat ini.
Sejumlah negara pun menganjurkan warganya untuk melakukan physical distancing.
Hal itu dilakukan untuk memutus rantai penyebaran virus corona.
Alhasil, masyarakat kini harus melakukan aktivitas mereka di rumah seperti bekerja dan belajar.
Selama pandemi, para siswa diharuskan belajar dari rumah secara online.
Sayangnya, tak semua siswa memiliki fasilitas untuk menunjang belajar online.
• DERITA Bocah SD Akibat Kelamaan Tak Sekolah karena Corona, Kurang Gerak Badan Gembrot, Sesak Nafas
• 2 Siswa Saudara Kandung Kena Corona di Hari Pertama Masuk Sekolah, Padahal Jaga Jarak & Pakai Masker
Hal itulah yang dialami gadis kecil asal Thailand ini.
Gadis kecil yang masih duduk di bangku SD ini rela membongkar celengannya demi bisa membeli sebuah smartphone.
Smartphone itu diketahui akan ia gunakan untuk belajar secara online.
Dilansir dari World of Buzz, kisah gadis kecil ini dibagikan oleh seorang netizen melalui akun Facebooknya.
Netizen itu merupakan penjaga toko yang menjual smartphone.
Tampak seorang gadis kecil berjalan menuju ke sebuah toko smartphone.
Sesampainya di toko tersebut, ia langsung mengeluarkan setumpuk uang receh dan uang kertas di atas meja.
• POPULER Lama Tak Sekolah karena Corona, Bocah SD Kurang Gerak, Bobot Melonjak hingga Seragam Sesak
"Saya ingin membeli telepon baru," katanya dengan sopan.
Penjaga toko itu sempat bingung saat melihat tumpukan uang di atas meja.
Ia pun bertanya kepada si gadis kecil apakah dirinya akan menggunakan ponsel itu untuk bermain game.
Si gadis kecil mengungkapkan bahwa dirinya membeli ponsel agar bisa bergabung dengan teman-temannya di pembelajaran online.
Gadis kecil itu ternyata tak sendiri, ia ditemani kakeknya.
Kakeknya kemudian bertanya apakah toko tersebut menerima pembayaran dengan uang receh atau tidak.
Pasalnya, ia khawatir jika toko itu hanya menerima pembayaran melalui kartu kredit saja.
Postingan netizen itu pun viral di Facebook hingga mengundang reaksi dari sejumlah netizen.
Banyak netizen menyoroti fakta bahwa tak semua orang punya fasilitas yang memadai untuk menunjang pembelajaran online.
Ini Panduan New Normal Jika Sekolah Sudah Masuk, Mulai dari Tempat Duduk hingga Sistem Belajar
Pola 'New Normal' akan diterapkan pada para siswa bila sekolah telah masuk nanti.
Lalu seperti apa sistem belajar di sekolah diselenggarakan untuk mencegah penularan virus corona?
Berikut ulasannya:
• Adik Via Vallen Positif Corona, Hasil Rapid Test Nonreaktif Tapi Swab Test Tunjukkan Positif
Epidemiolog dr Dicky Budiman M.Sc.PH, PhD (Cand) Global Health Security CEPH Griffith University mengatakan, pelaksanaan pola hidup baru dan pola kehidupan lainnya di berbagai sektor dan tingkatan selama pandemi covid-19 harus mulai disosialisasikan.
Hal tersebut penting mengingat potensi besar bahwa pandemi ini akan berlangsung lama, bahkan cenderung menjadi endemik.
"Sekaligus saya tidak sependapat dengan adanya pernyataan salah satu lembaga survey pemilu yang menyatakan pandemi ini akan selesai Juni," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Senin (18/5/2020).
Dicky yang telah terlibat dalam penanganan pandemi hampir 18 tahun sejak wabah SARS, HIV, dan flu burung ini menuturkan, penerapan pola kerja baru dan sekolah baru haruslah dipersiapkan dengan matang.
"Bila belum dilakukan skrining maka sangat tidak dianjurkan untuk dipaksakan karena berbahaya," ujar dia.
Dicky mengungkapkan, potensi penularan covid-19 dapat terjadi baik pada orang dewasa muda dan anak-anak.
Bahkan, hal ini dapat berakibat fatal atau kematian.
Dicky pun memberikan panduan umum pelaksanaan pola sekolah baru dan kerja baru di tengah pandemi yang saat ini terjadi.
Panduan umum pelaksanaan pola sekolah baru
• Krisis Saat Corona, 8 Peluang Bisnis Ini Bisa Atasi Ekonomi Lesu: Jualan hingga Eksis di YouTube
1. Proses skrining kesehatan bagi guru dan karyawan sekolah
Karyawan dengan obesitas, diabetes, penyakit jantung, paru dan pembuluh darah, kehamilan, kanker, atau daya tahan tubuh lemah atau menurun, tidak disarankan untuk mengajar atau bekerja di sekolah.
Golongan-golongan tersebut dapat diberikan opsi work from home (WFH).
2. Skrining zona lokasi tempat tinggal
Melakukan identifikasi zona tempat tinggal guru dan karyawan. Jika tinggal di zona merah disarankan bekerja di lokasi sekolah dekat tempat tinggalnya.
3. Lakukan test covid-19
Test disarankan dengan metode RT-PCR sesuai standar WHO.
Jika secara teknis terdapat keterbatasan biaya atau reagen maka dapat dilakukan opsi pooling test dengan jumlah sampel kurang dari 30.
4. Guru dan karyawan yang telah lolos tahapan skrining diberi tanda
Bagi guru dan karyawan yang telah lolos tahapan skrining untuk covid-19, maka dapat diberikan tanda.
• UPDATE Corona Nasional Senin 25 Mei 2020: Total 22 Ribu Kasus, Sulawesi Selatan di Posisi ke-5
5. Sosialisasi virtual
Seminggu sebelum kegiatan belajar mengajar diberlakukan, lakukan sosialisasi virtual pola baru ke orang tua, siswa, guru, dan staf sekolah.
6. Atur waktu kegiatan belajar mengajar
Waktu kegiatan belajar diatur agar tidak bersamaan dengan waktu padat lalu lintas dan dikurangi durasi di sekolah.
7. Data dan cek kondisi
Guru kelas terpilih wajib mendata dan cek kondisi siswa dan orang tua siswa secara virtual sebagai skrining awal.
Siswa atau orang tua siswa yang sakit diberikan keringanan tetap belajar di rumah hingga dokter menentukan sehat.
8. Posisi duduk
Pengaturan posisi duduk di ruang kelas dan ruang guru minimal berjarak 1,5 meter. Bila memungkinkan pakai pembatas plastik.
9. Guru tidak berpindah kelas
• Tak Hanya Sabun & Disinfektan, Inilah 5 Kelemahan Corona Covid-19, Termasuk Antibodi yang Baik
Guru kelas diupayakan tetap atau tidak berpindah kelas.
10. Menjaga jarak
Guru tetap menjaga jarak dari siswa dan tidak mobile.
11. Skrining harian
Skrining harian sebelum berangkat untuk guru, siswa dan karyawan lewat handphone.Jika suhu di atas 38 derajat, batuk, pilek, gangguan kulit, mata, muntah, diare, tidak selera makan atau keluhan lain, maka jangan ke sekolah.
Fasilitasi kontak puskesmas, klinik, atau RS terdekat.
12. Tidak berkumpul
Pengantar atau penjemput berhenti di lokasi yang ditentukan dan di luar lingkungan sekolah, serta dilarang menunggu atau berkumpul. Hanya berhenti, turunkan, kemudian pergi tinggalkan sekolah.
13. Skrining fisik
Di pintu masuk sekolah, lakukan skrining fisik untuk guru, siswa, atau karyawan yang meliputi suhu, harus bermasker kain dan tidak tampak sakit.
• TANGIS Pasien Corona Diantar Pulang karena Anaknya Meninggal, di Jalan Sopir Mendadak Putar Balik
14. Penerapan aturan pola sekolah baru
Penerapan aturan pola sekolah baru yang mengadopsi upaya pencegahan covid-19.
Aturan pola baru meliputi selalu wajib bermasker, pengaturan jarak, tidak menyentuh, membiasakan cuci tangan, penyediaan wastafel dan hand sanitizer pada beberapa lokasi sekolah.
Selain itu, tidak ada pedagang luar atau kantin dan siswa dapat membawa bekal sendiri dari rumah.
15. Informasi pencegahan corona
Pemasangan informasi pencegahan covid seperti di gerbang sekolah dan kelas.
16. Disinfektan
Menjaga kebersihan kelas, meja dan kursi belajar dengan disinfektan setiap hari
17. Tutup tempat bermain
Meniadakan atau menutup tempat bermain atau berkumpul
18. WFH bagi yang bepergian
Guru, karyawan atau siswa yang pulang bepergian ke luar kota dan luar negeri, diberi waktu WHF atau belajar dari rumah selama 14 hari
19. Disiapkan dukungan UKS dan psikologis harian di sekolah
Pemerintah daerah wajib menurunkan petugas medis secara berkala ke sekolah, juga secara reguler dilakukan pemeriksaan secara sampling di sekolah.
Sementara itu, aturan spesifik lain disesuaiakan dengan lokasi dan kondisi
"Kegiatan belajar mengajar relatif aman dilakukan jika seluruh tahapan ini dilakukan. Jika belum siap maka tidak boleh dipaksakan," tegas Dicky. (*)
(TribunStyle.com/Tiara Susma)
Sebagian artikel ini tekah tayang di Kompas.com dengan judul Sekolah Dibuka Kembali Juli Berikut Panduan New Normal Cegah Corona